BIREUEN – Sejumlah petugas medis depo obat mogok kerja di RSUD dr Fauziah juma’at (16/6/2017) siang berbuntut panjang berbagai kecaman masyarakat, karena hal itu menyangkut kepentingan pelayanan kesehatan bagi kepentingan orang banyak.
Berbagai tanggapan muncul di media sosial, nitizen mengecam pedas tindakan tenaga medis bagian Farmasi Rumah Sakit itu yang telah mogok kerja dan mengabaikan pelayanan kesehatan masyarakat yang berobat jalan.
Pertama -tama kritikan yang pedas datangnya melalui medsos dari anggota DPRK Bireuen komisi C M Jamil Daud Sabtu (17/6/ 2017) yang mempertanyakan manajemen RSUD dr Fauziah dan meminta pihak manajemen Rumah Sakit segera menuntaskan masalah itu. Begitu juga dengan Pemda Bireuen, katanya, agar secepatnya bersikap tegas atau mengusut tuntas persolan ini.
Dikatakan, bila hal ini terus didiamkan akan berdampak negatif bagi keberadaan RSUD dr. Fauziah.
“Kita semua menjadi heran, seharusnya dengan peningkatan predikat Rumah Sakit akan membawa kemaslahatan, baik di internal maupun bagi pelayanan secara menyeluruh untuk kepentingan hajat masyarakat banyak yang berobat di Rumah Sakit tersebut”, ujar M Jamil.
Dia mempertanyakan, akankah Rumah Sakit ini dijadikan sapi perahan bagi segelintir para pihak? atau ada sesuatu yang terselubung dan tertutup rapi untuk menghancurkan keberadaan RSUD dr. Fauziah bireuen?,tanya M Jamil lagi.
“Kami Komisi C DPRK Bireuen akan segera menyelidikinya. Mohon dukungan dari seluruh lapisan masyarkat. Dan kami tunggu pihak pemda serta manejemen Rumah Sakit untuk memberikan jawaban atau solusi yang tepat untuk menyelesaikan persolan akut ini”, harapnya.
Selain itu juga kecaman datang melalui medsos Muhajir birly yang menyebutkan aksi mogok itu masyarakat yang menjadi korban.
“Coba bayangkan orang dari Samalanga dan Gandapura datang berobat berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya transportasi, dan berapa waktu yang terbuang”, ujarnya.
Dalam kasus mogok kerja bagian Farmasi Rumah Sakit tersebut, media ini coba menghubungi Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen dr Mukhtar Mars tidak berhasil sehingga berita ini diturunkan.( Umar A Pandrah).
Sumber: riaukontras.com