LAMPUNG TENGAH – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Demang Sepulau Raya (DSR) Lampung Tengah (Lamteng) tahun ini akan menambah fasilitas kesehatannya. Adalah hemodialisa (HD) atau cuci darah untuk pasien gangguan fungsi ginjal.
Hal ini bertujuan mempermudah masyarakat Lamteng dalam mengobati penyakit ginjalnya. Hal itu diungkapkan Direktur RSUD DSR dr Hasril Syahdu. Ia mengatakan, tempat dan alat cuci darah (hemodialisa/HD) yang nantinya ada di RSUD DSR merupakan yang terbanyak dan terbesar di Lampung Tengah.
“Saat ini peralatan untuk cuci darah masih sangat terbatas di Lampung Tengah ini, hanya ada di satu rumah sakit saja. Oleh sebab itu, RSUD DSR sebagai rumah sakit milik pemerintah, memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam hal kesehatan.
Tahun ini atau paling lambat pada Agustus 2017 RSUD DSR sudah memiliki alat dan tempat untuk melakukan cuci darah,” ujar Hasril saat dikonfirmasi via ponselnya, Hebatnya lagi, kata Hasril, pengadaan untuk alat cuci darah yang rencananya berjumlah 30 unit tersebut, tidak mengganggu uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sebagai rumah sakit pelat merah kita bisa melayani seluruh masyarakat dengan lengkapnya fasilitas. Alhamdullilah tiga bulan saya menjabat Direktur di RSUD DSR ini bisa memberikan terobosan yang bisa membangkitkan marwah rumah sakit yang selama ini redup.
Kita ingin ke depan RSUD DSR menjadi rumah sakit milik pemerintah dengan standar peralatan yang paling lengkap di Lampung Tengah,” jelas Hasril yang mengaku apa yang dikerjakan dan terobosan yang dilakukan di RSUD DSR mendapatkan arahan dan restu dari Bupati Lamteng Mustafa itu.
Saat ini, kata Hasril, pihak rumah sakit tengah melakukan persiapan untuk menempatkan ruangan hemodialisa tersebut. Dalam waktu satu bulan ke depan, diperkirakan ruangan untuk HD bisa selesai sehingga proses penempatan alat bisa segera dilakukan.
Ia memastikan, tahun ini RSUD DSR bisa melakukan cuci darah. “Jadi kalau selama ini masyarakat kesulitan jika ingin cuci darah, sekarang bisa dilakukan di RSUD DSR. Semoga ini menjadi bagian penting dalam program 100 hari kerja yang saya canangkan sejak menjabat. Termasuk profesionalisme tenaga medis khususnya dokter spesialis yang beroperasi di sini,” jelasnya.
Selain penambahan fasilitas HD, Hasril dan RSUD DSR nya tengah menyiapkan program pengobatan untuk penderita HIV/AIDS. Bahkan nanti saat diresmikan, Hasil mengatakan, program pengobatan HIV/AIDS ini hanya ada dan satu-satunya di Provinsi Lampung.
“Kita nanti menjadi rumah sakit satu-satunya yang memiliki itu. Kita juga sedang menyekolahkan dokter kita ke BNN untuk menjadi tenaga ahli untuk fasilitas rehabilitas narkoba RSUD DSR. Kita juga akan memiliki ambulan rumah sakit keliling,” tutupnya. (RED)
Sumber: tipikornewsonline.com