Bertempat di Gedung Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Lantai 4, Rabu (24/5) berlangsung kegiatan Workshop Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Acara diikuti oleh 100 peserta terdiri dari dokter, perawat, analis, laboran, tenaga kependidikan, dan mahasiswa co-ass Kedokteran Gigi. Hadir sebagai narasumber yaitu dr. Yeni, M.Si dan Dr. dr. Nendyah Roestijawati, M.KK.
dr. Yeni, M.Si. menjelaskan materi tentang Insiden Keselamatan Pasien. Menurutnya dewasa ini sering kali terjadi komplain yang berhubungan dengan pelayanan/ perawatan pasien di rumah-sakit, baik yang meyangkut ketidak puasan pelayanan RS atau masalah yang berkaitan dengan proses pengobatan yang diterima pasien. “Seringkali rumah-sakit harus mengeluarkan biaya yang besar sebagai kompensasi “ tambah dr. Yeni. Apabila kasus-kasus seperti ini terus terjadi, mampukah Rumah-sakit menanggung kerugian finansial dan menurunnya akuntabilitas, lalu siapa yang bersalah , dokter yang merawat atau manajemen rumah-sakit ? Sehingga upaya mencegah keadaaan yang tidak diinginkan maka apabila terjadi insiden segera untuk melaporkan kepada tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit/KPRS.
KPRS merupakan suatu sistem dimana rumah-sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesmen risiko, Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang diakibatkan melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sementara itu Dr. dr. Nendyah Roestijawati, M.KK. menyampaikan materi Manajemen Mutu dan Manajemen Resiko. Peningkatan mutu harus selalu dilakukan oleh Rumah Sakit (RS) seperti yang diamanatkan oleh UU. Penilaian mutu RS merupakan unsur pokok akreditasi yang harus dilaksanakan oleh unit kerja yang ada di RS. “Peningkatan mutu dapat dilakukan melalui upaya identifikasi risiko keselamatan pasien, hasil identifikasi keselamatan pasien merupakan dasar perbaikan untuk peningkatan mutu” jelas Nendyah.
Maju Terus Pantang Menyerah!!
Sumber: unsoed.ac.id