Hospitalpreneur adalah suatu bentuk sikap dalam membaca kondisi yang terjadi di dalam hal pelayanan kesehatan terkini dan bagaimana menyikapi. Seorang hospitalpreneur tidak akan takut terhadap perubahan yang terjadi, melainkan melihat perubahan tersebut sebagai sebuah tantangan sekaligus sebagai peluang untuk lebih mengembangkan usahanya.
Contoh pada era JKN/BPJS seperti sekarang, seorang hospitalpreneur akan melihat peluang dari sistem yang baru ini dan dengan manajemen yang baik dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dikelolanya.
Hospitalpreneur diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala pasien BPJS di era Jaminan Kesehatan Nasional dari berbagai aspek. Pada 8 April 2017 Program Studi MARS Universitas Respati Indonesia menyelenggarakan seminar yang memunculkan strategi kewirausahaan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit menuju universal coverage.
Acara tersebut dihadiri oleh pakar marketing internasional Dr (HC) Hermawan Kartajaya, juga praktisi rumah sakit terkenal Dr Fathema Djan Rachmat, SpB, MPH dari Direktur RS Pelni dan Konsultan rumah Sakit berpengalaman DR dr Supriyantoro SpP, MARS dari Ikatan Konsultan Indonesia (Ikkesindo). Selain itu juga tak kalah menariknya turut berpartisipasi para dosen dari Program Studi MARS Urindo Dr. Sandra Dewi MARS, drg Sri Rahayu, MMR PhD, Putri Yoen Aulina MARS, dan Dr drg Wahyu Sulistiadi MARS. Juga dilengkapi dengan pengalaman dari alumninya dr H AK AnsyoriSpM MARS PhD.
Respon masyarakat ke rumah sakit sangat tinggi yang mengharapkan adanya inovasi terobosan kewirausahaan dalam peningkatan kualitas rumah sakit. “Kami mengharapkan para mahasiswa/dokter tidak hanya memahami teori namun memiliki keinginan untuk mengembangkan layanan RS dengan lebih prima. Layanan prima ini berupa inovasi-inovasi dalam bidang kesehatan, termasuk system layanan yang terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat mengaksesnya. Itulah manfaat pemahaman hospitalpreneur dalam salah satu studi dalam kedokteran,” ujar Prof DR drg Tri Budi W Rahardjo MS.
“Pada era JKN ini kita tidak hanya ingin meningkatkan kuantitas tapi kualitas tidak boleh terabaikan, sebab pelayanan adalah tujuan utama kita. Hospitalpreneurs harus memiliki mentalitas yang kuat serta dapat mendorong sebuah efisiensi,” tandasnya.
Diharapkan peningkatan kualitas hospitalpreneurs dalam era universal coverage ini dapat diimplementasikan para manajer rumah sakit dalam mewujudkan kualitasnya menuju cakupan universal pelayanan kesehatan di Indonesia.
Acara ini dihadiri sekitar 400 orang dari kalangan rumah sakit baik swasta maupun pemerintah. Seminar ini dibuka oleh Rektor Universitas Respati Indonesia Prof DR drg Tri Budi W Rahardjo MS dan dihadiri juga oleh Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PT Kes) Prof dr Usman ChatibWarsa, SpMK PhD yang membuat makin menambah semangat berwirausaha dalam pendidikan dan pelayanan rumah sakit.
Sumber: majalahkartini.co.id