BANGKA – “Kami memerlukan peran media agar masyarakat dapat mengetahui secara utuh tentang program BPJS Kesehatan. Kata kuncinya bergotong royong semua tertolong,” kata Kepala Unit Hukum Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Babel Nanang Jayadi didampingi staf Surya saat bersilaturahmi ke Bangka Pos Group, Selasa (4/4/2017).
Nanang menyebutkan BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan peserta kepuasan dalam pelayanan baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun di rumah sakit.
Pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi jika tidak memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pasien.
Di depan General Bussiness Bangka Pos Group Daryono, Manajer HRD Bangka Pos Group Rendra Eka Saputra dan editor Alza Munzi Hipni, pihak BPJS Kesehatan menyatakan komitmen program dan pelayanan BPJS Kesehatan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
“Memang kami baru transisi pada 2014 dari Askes, jadi banyak yang harus dibenahi. Pemahaman masyarakat tentang BPJS Kesehatan saat ini sudah semakin baik. Hanya kita perlu kontrol di tingkat faskes,” terang Nanang.
Pada kesempatan itu, Nanang menjelaskan soal pasien BPJS Kesehatan yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan ingin pindah ke kelas perawatan.
Misalnya, ada pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan kelas II ingin pindah perawatan kelas I saat dirawat, maka secara administrasi ada hitung-hitungan yang tidak merugikan kedua belah pihak.
“Jadi biaya perawatan tetap ditanggung BPJS Kesehatan. Bukan berarti kalau pindah kelas, misal ke VIP tidak ditanggung lagi BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Dia menambahkan, semakin banyak klinik atau rumah sakit di Babel maka manajemen rumah sakit harus berusaha memberikan yang terbaik agar tidak ditinggalkan masyarakat.
Apalagi di Pangkalpinang, ada beberapa rumah sakit yang siap beroperasi di antaranya Siloam dan Intan Medika.
Kedua rumah sakit ini, lanjut Nanang, merupakan mitra BPJS Kesehatan yang tentunya menjadi perhatian masyatakat.
“Tentunya apa yang sudah diprogram pemerintah, tidak akan merugikan masyarakat,” tambahnya.
Disebutkan Surya, hingga awal 2017, peserta BPJS Kesehatan menyentuh angka 174 juta orang.
Khusus di Babel, BPJS Kesehatan dalam waktu dekat akan menjangkau seluruh pelosok desa.
“Nanti ada rekrut kader untuk menjangkau warga sampai pelosok desa, kita butuh 12 orang,” kata Surya.
Sementara Daryono mengatakan, masih ada karyawan yang belum sepenuhnya mengerti tentang BPJS Kesehatan.
“Misalnya ada karyawan yang suami istri bekerja, bertanya kenapa dua-duanya harus ikut BPJS Kesehatan. Contoh, istri PNS sudah menanggung suaminya,” ujar Daryono.
Sumber: tribunnews.com