Pasca kunjungan kenegaraan dan liburan Raja Arab Saudi Salman bin Abd al Azis Al Saudi ke Indonesia dari tanggal 1-12 Maret 2017 ini, jaringan kesehatan Rumah Sakit Bunda Grup mendapat pesanan kerjasama sebagai pemasok tenaga perawat terlatih ke Arab Saudi.
Komisaris Utama Bunda Medik Heatlhcare System (BMHS) Ivan Sini, SpOG, dalam kunjungan Raja Salman BMHS-RS Bunda Grup mendapat kepercayaan sebagai penyedia armada ambulan kepada Raja Salman dan semua rombongannya.
“Di waktu kunjungan Raja Salman dan rombongannya yang banyak itu, kita BMHS Bunda dipercaya sebagai penyedia armada ambulan yang berteknologi kesehatan tinggi dengan pelayanan nyaman dan aman. Selanjutnya, BMHS dalam kerangka bisnis ke bisnis mendapat kepercayaan untuk menyediakan tenaga paramedis, untuk awalnya di sektor tenaga perawat ke Arab Saudi dan berpeluang kepada negara-negara lainnya di kawasan Timur Tengah,” ujar Ivan Sini, SpOG kepada wartawan, termasuk, Reporter Elshinta, Hendrik Raseukiy, di acara HUT ke-44 RS Bunda Depok di Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Minggu (26/3).
Di Indonesia sekarang, lebih dari 24 ribu orang perawat menganggur karena tidak terserap lowongan kerja. Selain itu, ada yang lebih mendasar, perawat yang tersedia tidak mempunyai kompetensi profesional walaupun mareka lulusan dari institusi pendidikan keperawatan formal.
“Ini ada ketimpangan antara kualitas pasokan produser para perawat dengan standar yang ditetapkan penggunanya,” ujar Ivan Sini.
Senada, Chairman BMHS Rizal Sini di tempat yang sama di HUT- 44 ini, menyebutkan, lahan kerja keperawatan Indonesia sudah diambang jenuh. Maka perlu inovasi merebut lahan kerja di kawasan Arabiyah dan Amerika utara. BMHS telah mendirikan pusat pelatihan perawat profesional yang berakreditasi Internasional yang sesuai dengan sertifikasi di kawasan atau negara tujuan. Di hari jadi ke-44, BMHS memindahkan pusat pelatihan perawatnya dari Menteng, Jakarta pusat ke Kota Depok.
Demi memenuhi permintaan Arab Saudi ini, Training Center BMHS Kota Depok, telah berkoordinasi dengan, Kemenkes, Kemendag, Kemennaker, BPN2TKI, Kadin, dan PT Millenium Muda Mandiri (M3).
Sebut Rizal Sini, realisasi kerjasama dengan Arab Saudi, Training Center BMHS melatih para perawat dengan kemahiran bahasa Inggris medis dan Inggris percakapan. Di Arab Saudi dan negara Arab lainnya, dibutuhkan 15 ribu perawat profesional. Selama ini dipasok oleh Filipina yang punya kemampuan bahasa Inggris medis mumpuni.
“Kelemahan para perawat kita adalah kemahiran bahasa Inggris medis yang lemah, sehingga tidak dapat bersaing di ranah internasional. Padahal, saat ini peluang kerj di dalam negeri sudah jenuh, harus ke luar negeri di mana tenaga kerjanya kecil dari pada kebutuhan,” tuturnya.
Direktur PTM3 Carlos Melgares, lulusan dari pada Training Center BMHS didukung program pencarian dan penempatan kerja di negara tujuan dan jaminan perlindungan dan keselamatan kerja yang layak. PTM3 menjadi penjamin para perawat di Arab Saudi.
“Kita bekerjasa dengan BMHS dalam bidang mencari lahan kerja dan penempatannya para perawat. Segala sesuatu dokumen dan administrasi negara destinasi kita bantu dengan biaya yang ringan. Mas kerjanya selama dua tahun. Setelah itu, bila ada lanjutan kontrak kerjanya dari kami kami tawarkan kepad perawatnya. Bila mereka mendapat sendiri kerjaannya silahkan. Tapi harus ada kontrak kerjanya. Kalau tidak ada makan harus kembali ke Indonesia, karena negara destinasi mengetahui penanggung jawannya tenaga asingnya adalah PTM3,” ujar Carlos lelaki berkebangsaan Spanyol yang berkewarganegaraan Indonesia ini.
Sumber: elshinta.com