Fasilitas layanan kesehatan untuk penderita kanker belum ada. Padahal, jumlah penderita kanker terus meningkat. Rumah sakit di Gresik sangat membutuhkannya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mencatat, pada 2016, 48 perempuan menderita tumor dan kanker payudara. Lalu, 921 lainnya terdeteksi menderita kanker serviks (lihat grafis).
Kabid Pemberantasan dan Pengawasan Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengakui, jumlah perempuan penderita kanker cukup banyak. Namun, belum satu pun fasilitas kesehatan (faskes) yang memiliki layanan paliatif.
Dia mengingatkan bahwa penyakit kanker menjadi salah satu pembunuh terbanyak kaum perempuan. Salah satunya kanker leher rahim (serviks). ’’Gejalanya sulit ditemukan,’’ ungkapnya.
Para perempuan disarankan rutin memeriksakan diri ke puskesmas melalui pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Risiko kanker bisa diketahui sejak dini. Pemeriksaan dini bertujuan mencegah terjadinya kanker serviks. ’’Stadium awal masih mudah ditangani,’’ tuturnya.
Selain kanker serviks, kanker payudara menjadi ancaman bagi kaum hawa. Penyebab kanker bisa dipengaruhi faktor genetik. ’’Anak seorang penderita kanker memiliki risiko yang sama dengan orang tuanya,’’ jelasnya.
Periksa payudara sendiri (sadari) menjadi salah satu cara mendeteksi keberadaan benjolan yang dicurigai sebagai kanker. Hal itu bisa dilakukan sebulan sekali, terutama setelah menstruasi.
Untuk menekan jumlah korban penyakit kanker, dinkes melatih sejumlah petugas kesehatan. Yaitu, tenaga medis RSUD Ibnu Sina dan Puskesmas Alun-Alun. Mereka disiapkan untuk mendampingi pasien kanker. ’’Setiap tahun selalu ditemukan penderita baru,’’ ucapnya.
Kepala Dinkes Gresik dr Nurul Dholam menambahkan, keberadaan poli paliatif sudah mendesak bagi Gresik. Fasilitas kesehatan tersebut sangat penting, terutama untuk pasien stadium lanjut. ’’Untuk stadium 3 atau 4,’’ jelasnya.
Nurul berharap keberadaan poli maupun kelompok paliatif bisa segera terwujud di rumah sakit. Dengan begitu, pasien kanker bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan hidup lebih baik. ’’Hal itu menjadi kebijakan internal rumah sakit. Semoga tahun ini bisa segera terealisasi,’’ tuturnya. (adi/22/roz/sep/JPG)
Sumber: jawapos.com