JAYAPURA,- Sejak pertama kali melakukan operasi bedah saraf pada pertengahan tahun lalu, hingga kini Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura mampu menekan sistem rujukan ke luar Papua.
“Memang setelah kita menjalin kerjasama dengan beberapa rumah sakit termasuk dengan RSU dr Sardjito untuk pelayanan bedah saraf, serta beberapa dokter lain untuk pelayanan spesialis,”ungkap Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, drg Josef Rinta, kepada pers di Kantor Gubernur Papua, Senin (30/1) siang.
Ia menjelaskan untuk penyakit tertentu yang bisa dilakukan tindakan operasi, pihaknya tetap melaksanakan operasi di RSUD Jayapura dengan mendatangkan dokter spesialis dari luar Papua, hal ini dengan maksud agar pasien bisa ditangani dengan baik di Papua serta tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
“Kalau dari sisi anggaran kita bisa menghemat anggaran karena pasien bisa tertangani di Jayapura, ketimbang merujuk ke luar Papua dan memakan biaya yang cukup besar, memang kita tetap merujuk keluar Papua tetapi pada kasus-kasus yang memang tidak bisa ditangani di RSUD Jayapura,” jelasnya.
Lanjut katanya, untuk pelayanan operasi yang dilakukan RSUD Jayapura dilakukan secara rutin, bahkan pihaknya bakal melakukan operasi bedah onkologi pada 6 Februari nanti, selain itu ada operasi bedah saraf pada tanggal 12 Februari.
“Untuk operasi awal tahun, kita akan lakukan bedah onkologi serta bedah saraf, termasuk dokter William yang dulu pernah disini, nanti juga akan hadir untuk melakukan operasi bedah saraf,” katanya.
Hal ini, hal ini ujar Josef merupakan komitmen dari RSUD Jayapura untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan nasional tersebut, mengingat keberadaan RSUD Jayapura menjadi rumah sakit sentral di Provinsi Papua.
“Kita berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien yang berkunjung ke RSUD Jayapura, mengingat RSUD Jayapura menjadi pusat rujukan di Provinsi Papua,bahkan Papua Barat,” ujarnya.
Kata Josef Rinta, komitmen peningkatan pelayanan ini mendapatkan dukungan positif dari jajaran RSUD Jayapura.”Saya sudah sampaikan kepada staf bahwa kita harus komitmen dalam melayani masyarakat yang berkunjung ke RSUD Jayapura,” katanya. [Riri]
Sumber: wartaplus.com
kekosongan Dokter Ahli bedah saraf
Harus diperiksa / Audit kembali kinerja RSUD Jayapura. yang Pertama adalah fasiltas maupun pelayanan.Tolak ukurnya Rumah sakit rujukan seperti apa ? Jangan sampai Fasilitas memadai tetapi dokter Ahli kurang maupun sebaliknya.Begitupun Sejauh mana tingkat penanganan dokter ? Pasien yang masuk perlu dikategorikan tingkatan Penyakitnya. Yang parah hingga yang ringan. Berapa yang meninggal, berapa yang sembuh dari penyakitnya,dan berapa yang dirujuk keluar dalam keadaan sakit. Tingkat Pelayanan Medis pun harus diukur. Jangan2 suster atau mantri tidak mengerti SOP penindakan pertama untuk pasien contoh pasng kateter, pasang oksigen, dan lain2.Bisa2 pasien meninggal bukan di tangan dokter tetapi Suster maupun Mantri.Atau Suster/ Mantri lebih pintar dari Dokter.Yang Kedua adalah Keamanan dan kenyamanan, Sudah sejauh mana tingkat keamanan Rumah sakit.Yang terakhir adalah Fasilitas Umum seperti Kamar Mandi. Jalan umum, dll. Cukup saran dari saya semoga menjadi masukan untuk RSUD Dok 2 menjadi lebih baik.