SEMARANG – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang tak hanya menambah fasilitas Ambulans Hebat 24 jam, juga menyediakan informasi ketersediaan tempat tidur di 18 rumah sakit.
Kepala DKK Semarang, Widoyono mengatakan sistem informasi online ini diluncurkan agar masyarakat yang sakit bisa segera menentukan rumah sakit tujuan rawat inap sehingga tidak perlu mengantre.
“Masyarakat harus mengantre atau pindah-pindah rumah sakit karena sejak awal pasien tidak mengetahui kondisi rumah sakit tersebut ada tempat tidur yang kosong atau tidak. Dengan sistem online ini diharapkan mempermudah akses informasi masyarakat,” kata Widoyono.
Rumah sakit yang terkoneksi sistem ini yakni RS Dr Kariadi, RSUD Kota Semarang, RS Panti Wilasa Dr Cipto, RS Permata Medika, RSJD Dr. Amino Gondohutomo, RSI Sultan Agung, RS ST Elisabeth, RS Bhayangkara, RS Nasional Diponegoro, RS Banyumanik, RSIA Gunung Sawo, RS Telogorejo Semarang, RS Panti Wilasa Citarum, RS Roemani Muhammadiyah, RS Bhakti Wira Tamtama, RSIA Kusumapraja, RSIA Bunda, dan RS Hermina Pandanaran.
Untuk mengaksesnya, masyarakat dapat dilihat melalui www.semarangkota.go.id selanjutnya klik aplikasi system, klik layanan publik dan kemudian mengakses layanan ketersediaan tempat tidur rumah sakit.
Atau langsung mengakses http://dinkes.semarangkota.go.id/ttrs_smg/. Selain jumlah tempat tidur, juga dilengkapi informasi nomor telepon rumah sakit.
Pantauan Tribun Jateng pukul 17.15, beberapa rumah sakit menyampaikan informasi terakhir pada pukul 17.04, namun ada yang terlambat memperbaharui.
“Masyarakat dapat mengetahui jumlah tempat tidur yang kosong, mulai dari kelas VVIP, VIP, Utama, Kelas I,II,III, ruang bayi hingga ruang isolasi. Ada yang sudah memberikan informasi secara real time, namun juga ada yang belum. Melalui informasi ini, masyarakat yang sakit bisa memilih akan dirawat di mana. Dengan begitu, pasien tidak perlu antre lagi saat akan mondok,” kata Widoyono.
Widoyono mengatakan informasi ini berlaku untuk seluruh pasien baik pasien umum, asuransi, maupun yang menggunakan BPJS.
“Bila masih saja ada pihak rumah sakit yang bilang penuh berarti ada ketidakjujuran. Bila ada ketidaksesuaian ketersediaan tempat tidur di aplikasi ini dengan di lapangan, sampaikan kepada kami. Nanti akan kami evaluasi, yang tidak benar itu oknumnya atau sistemnya. Kami berharap, aplikasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (*)
Sumber: tribunnews.com