Jakarta – Bersandar pada pengalaman panjang Muhammadiyah dalam mengelolah Rumah Sakit dengan kekuatan komunitas sebagai penyangga utamanya, Muhammadiyah menggelar seminar dan lokakarya Nasional yang bertajuk “Paradigma Baru Implementasi Rumah Sakit Siaga Bencana di Indonesia” di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).
Seminar dan lokakarya nasional ini menjabarkan perjalanan sejarah implementasi RS Siaga Bencana di Indonesia disertai kajian terhadap standar dan landasan yang dipakai, kebijakan dan strategi penerapannya hingga berbagai praktik terbaik program RS Siaga bencana yang ada di Indonesia.
Paradigma baru yang ditawarkan adalah penerapan prinsip-prinsip pengurangan resiko bencana secara komprehensif baik dari sisi kebijakan, fasilitas, dokumen hingga kompetensi sumber daya manusia di Rumah Sakit yang dipandang menjadi satu kesatuan dengan masyarakat di sekitar Rumah Sakit.
Seminar akbar ini diiringi dengan lokakarya yang diikuti oleh seluruh peserta seminar untuk menghasilkan rekomendasi maupun rencana tindak lanjut bagi implementasi Rumah Sakit siaga bencana di Indonesia.
Diketahu keynote speech dalam seminar ini adalah ketua MPR RI, Zulkifly Hasan terkait Implementasi Rumah Sakit Siaga Bencana di Indonesia. Hal tersebut memuat empat misi nasional untuk menuju pada visi “Bangsa yang tangguh bencana”. Visi ini akan tercapai melalui kerjasama para pihak pemangku kepentingan di bidang kesehatan dan bencana seperti kementrian kesehatan, BNPB dan Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Diketahui pembicara lain dalam seminar ini yakni perwakilan dari World Health Organization (WHO) Indonesia, BNPB, Kemenkes, Medisins Sans Frontieres (MSF), MDMC dan kalangan Profesional.
Sumber: beritahati.com