YOGYA – Pengurus Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Cabang DIY dikukuhkan di RS PKU Muhammadiyah, Sabtu (16/1). Joko Murdiyanto terpilih sebagai Ketua ARSSI Cabang DIY masa bakti 2016 – 2019.
“Tarif Dasar Listrik (TDL) rumah sakit swasta lebih mahal,” kata Joko Murdiyanto. Menurutnya TDL rumah sakit swasta Rp 900/KWH, sedang untuk rumah sakit negeri Rp 600/KWH ada subsidi. Belum lagi pembangunan fasilitas rumah sakit negeri juga mengancam keberadaan rumah sakit swasta. Rumah sakit swasta juga menghadapi pemberlakukan MEA, meskipun begitu, rumah sakit swasta di Yogya punya peluang mendatangkan pasien dari luar negeri. Apalagi Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata.
Ketua Umum Pengurus Pusat ARSSI drg Susi Setiawaty MARS mengatakan sudah sekitar 800 rumah sakit swasta dari 1.600 rumah sakit swasta di Indonesia yang menjadi provider BPJS. Rumah sakit swasta di Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari layanan Jasa Kesehatan Nasional, pemberlakukan MEA, sampai akreditasi baik nasional maupun internasional. Hanya rumah sakit yang sudah terakreditasi yang bisa menjadi provider BPJS.
Kepengurusan ARSSI Caang DIY periode 2016-2019 Ketua dr Joko Murdiyanto Sp An MPH (RS PKU Muhammadiyah Yogya), Wakil Ketua dr Y Agus Wijanarka MKes (RS Panti Rini), Sekretaris dr Arrus Ferry dan dr Mu’alim Hawari MMR, Bendahara dr Adelyna Meliala SpS dan dr Ismuning Wachidah. Kepengurusan dilengkapi dengan Bidang RS Perseroan dan RS Yayasan serta Seksi JKN dan Regulasi. (War)
Sumber: kr.co.id