Gorontalo – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) MM Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo yang berstatus tipe B, bertekad menjadi rumah sakit andalan di daerah itu, terutama mengedepankan pelayanan kesehatan secara maksimal.
BLUD Dunda akan mengembangkan menjadi rumah sakit andalan bagi masyarakat di Provinsi Gorontalo, dengan ketersediaan fasilitas memadai dan bisa menampung 400 tempat tidur pasien (kriteria rumah sakit tipe A).
Direktur BLUD MM Dunda Limboto, Supandi Abdulah, Kamis mengatakan pada tahun 2015 ia meluncurkan kartu pasien elektronik sebagai salah satu mempercepat akses layanan administrasi BLUD MM Dunda dalam rangka menjamin kepuasan masyarakat.
Dengan menyiapkan redesain pengembangan sarana prasarana di tahun 2016, Supandi mengatakan BLUD MM Dunda akan menerapkan pengembangan yang meliputi layanan kesehatan mata dan skin center.
Bahkan untuk unit layanan kesehatan mata, Supandi telah menetapkan dua opsi, yakni antara mengirim tenaga ahli mata ke India yang merupakan pemegang veto dalam hal kesehatan mata atau melakukan pelatihannya langsung di MM Dunda.
Disisi lain, tingginya persaingan antar rumah sakit pun dianggap menjadi tantangan tersendiri bagi pengembangan BLUD MM Dunda, karena itu atas dukungan Pemerintah institusi ini pun berhasil menyediakan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan.
Antaranya, pembangunan satu unit pavilliun dengan enam ruang rawat inap kelas atas serta instalasi pengolahan limbah (IPAL), yang peresmiannya langsung oleh Pjenjabat Bupati Gorontalo Nurlan Darise.
“Meningkatnya kualitas layanan dan ketersediaan sarana prasarana di tubuh BLUD MM Dunda merupakan hal yang patut dibanggakan oleh masyarakat Kabupaten Gorontalo.
Hal itu tak lepas dari keseriusan Pemda Kabupaten Gorontalo yang telah membutktikan komitmen dengan menyediakan anggaran sebesar 17 persen dari besaran dana APBD untuk pengembangan kesehatan,” ungkap Nurlan.
Penjabat Bupati Gorontalo Nurlan Darise juga mengatakan, mengenai rumah sakit tipe B, maka perlu ada pengembangan-pengembangan sehingganya MM Dunda kini ada lagi pavilliun yang bisa memenuhi harapan sebagian masyarakat serta mudah-mudahan tahun depan dapat tingkatkan lagi.
Maka untuk memenuhi harapan tersebut, BLUD MM Dunda yang memiliki fleksibilitas pengelolaan keuangan dapat mencapai “break event point” sehingga mampu menyeimbangkan dana pendapatan dan pengelolaannya.
“Dia tidak lagi memutar ke kas daerah tapi di sini, karena sudah semi bisnis, minimal pembiayaannya tertutupi dengan pendapatan, yakni mencakup biaya pendapatan dan biaya gaji. Sehingga dia jangka panjang rumah sakit ini mandiri,” tegas Bupati Nurlan.
Dikatakan, meningkatnya status sebuah rumah sakit akan memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Karenanya BLUD tersebut diharapkan tetap berusaha meningkatkan pelayanan maksimal dan mandiri.
“Intinya satu, mandiri dan memberikan pelayanan maksimal,” tutupnya.
Sumber: antaranews.co