manajemenrumahsakit.net :: Nias Barat – Masyarakat Nias Barat menginginkan adanya rumah sakit di daerahnya sehingga warga mendapat jaminan kesehatan lebih maksimal.
Pasalnya sejak Nias Barat menjadi daerah otonomi baru 6 tahun lalu, belum ada lembaga kesehatan yang memberikan perobatan layaknya rumah sakit.
Akibatnya, banyak pasien Puskesmas yang harus dirujuk mengalami kejadian fatal sebelum sampai ke rumah sakit di Gunungsitoli.
“Selama ini masyarakat Nias Barat harus menempuh perjalanan jauh ke RSUD Gunungsitoli atau RSU swasta di kota itu, pasien gawat sering fatal sebelum sampai kota,” terang Saver Gulo, seorang tokoh pemuda.
Bupati Nias Barat, A Aroziduhu Gulo mengakui ketiadaan ruah sakit di daerahnya menjadi kendala dalam melayani kesehatan masyarakat. Untuk menyiasati ini, Ia mengaku bersama Kadis Kesehatan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, mempertanyakan prosedur pendirian RSUD. Bupati menilai cukup susah sehingga harus menunggu.
“Kami telah mempertanyakan ke kementerian, sayaratnya susah kita penuhi, harus tersedia beberapa doker spesialis, sementara kita belum memiliki,” jelasnya.
Untuk mengatasi pasien gawat darurat kata bupati, saat ini pihaknya menyediakan sejumlah Puskesmas rawat inap.
“Beberapa Puskesmas rawat jalan di kecamatan telah kami tingkatkan menjadi rawat inap, sementara itu yang kami andalkan,” tutupnya. (A34/h)
Sumber: hariansib.co