manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Lantaran Gedung Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad terbengkalai, sejumlah pasien yang hendak melakukan operasi akhirnya menjadi korban. Bagaimana tidak, untuk melakukan operasi, pasien harus menunggu antrian hingga 6 bulan.
Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Anwar Bet mengaku miris dengan kondisi itu. Namun dia tak bisa berbuat banyak karena Gedung Bedah Sentral masih terbengkalai pembangunannya.
“Sekarang ini untuk daftar tunggu operasi di RSUD tiga hingga enam bulan. Sedih kita melihat kondisi seperti ini,” ujar Anwar seperti ditulis Tribun.
Dia berharap tahun 2015, pembangunan Gedung Bedah Sentral bisa dilanjutkan karena sangat dibutuhkan. Sehingga tidak ada lagi harus menunggu jadwal operasi di RSUD tersebut.
“Kami meminta doanya semua kepada seluruh masyarakat, mudah-mudahan 2015 dilanjutkan pembangunannya. Ini harapan kami,” ujar Anwar.
Sebelumnya menurut Anwar, terdapat anggaran sebesar Rp 110 miliar di APBD untuk kelanjutan pembangunan Gedung Bedah Sentral. Namun hingga saat ini, belum ada kejelasan hibah bangunan tersebut dari Pemerintah Pusat kepada pemprov.
“Sekarang persyaratan suratnya dari Dirjen Keuangan kepada Presiden, kalau dari kita tidak ada masalah lagi. Makanya kami minta Plt Gubernur juga melobi pusat untuk mendesak hibah bangunan itu, biar segera dilanjutkan pembangunannya,” sebut Anwar.
Pembangunan Gedung Bedah Sentral itu dapat hibah dari Pemerintah Pusat sebesar 20 miliar. Kondisi seperti ini memang tidak hanya terjadi di RSUD Arifin Achmad, bahkan beberapa rumah sakit umum lainnya di kabupaten/kota Riau, lebih miris lagi. Selain kekurangan peralatan, juga kekurangan tenaga dokter.
Sumber: riauekspos.com