manajemenrumahsakit.net :: RSUD Pare, Kabupaten Kediri mengisolasi seorang pasien yang mengisyaratkan menderita penyakit ebola. Laki-laki berusia 45 tahun itu mengeluhkan rasa nyeri pada tenggorokan disertai suhu badan yang cenderung meninggi.
“Pasien masuk sejak Jumat (31/10) dan langsung ditempatkan di ruang isolasi melati. Kita sebut saja mister X. Sebab prosedurnya memang seperti itu. Kita tidak bisa memberitahukan identitas pasien, ” ujar Humas RSUD, Hari Susanto kepada wartawan, seperti dikutip Okezone, Sabtu (1/11/2014).
Informasi yang dihimpun, pasien pernah bekerja selama tujuh bulan di Liberia, sebuah negara di benua Afrika yang merupakan pusat endemi ebola. Dan, pasien tiba di tanah air pada 6 Oktober 2014 lalu.
Hari mengatakan, pihak rumah sakit tidak ingin berspekulasi pasien penderita ebola sebelum berakhirnya masa inkubasi (virus) 21 hari. Tim medis yang dipimpin dr Harnowo juga melakukan pemeriksaan darah lengkap, hapusan darah, liver, ginjal, dan tes malaria terhadap pasien. Selain itu, pasien juga mendapatkan cairan infus ke dalam tubuhnya.
“Setiap petugas medis juga mengenakan alat perlindungan. Kita juga melarang keluarga pasien menunggu di dalam ruangan, ” tuturnya.
Seperti diketahui, virus yang penularannya melalui binatang monyet dan babi tersebut ditemukan di benua Afrika. Pada tahun 1976, untuk pertama kalinya penyakit mematikan itu teridentifikasi di wilayah Republik Congo, di kawasan desa yang berdekatan dengan sungai Ebola.(*)
Sumber: pasberita.com