manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Siloam Hospitals Grup atau Rumah Sakit Siloam, mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Patient Safety Awards 2014 dalam kongres internasional keempat terkait keselamatan pasien di Kolkata, India, 5 sampai 6 September 2014, kemarin.
Siloam Hospital Kebon Jeruk, meraih predikat grand winner atau penghargaan utama pada kategori Safe Communication. Anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk itu, dinilai mampu mengimplementasikan sistem Early Warning Score (EWS) sebagai panduan tim medis baik dokter atau perawat dalam mendeteksi dan merespon kondisi akut pasien.
Kondisi akut itu antara lain, saluran pernafasan pasien, saturasi oksigen, suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, dan tingkat kesadaran.
Direktur Eksekutif Siloam Hospital Kebon Jeruk, Caroline Riady, mengatakan peringatan dini dan pencegahan awal merupakan kunci sukses dalam manajemen pasien di rumah sakit.
“Sistem ini pula yang dapat menurunkan peringatan kode biru. Hasilnya, dapat dilihat dokter kami mampu melakukan tindakan sebelum terjadinya situasi henti jantung atau henti nafas. Ini merupakan tindakan proaktif yang dapat memberikan peluang pemulihan pasien,” ujar Caroline, di RS Siloam Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Senin (15/9).
Dikatakan Caroline, impelementasi sistem EWS dilakukan sebagai bagian komitmen RS Siloam untuk peningkatan mutu dan memberikan pelayanan yang aman terhadap pasien.
“Dengan kita mengikuti kompetisi ini kami bisa membandingkan diri dengan standart internasional atau rumah sakit lain di berbagai negara. Ternyata, kami unggul,” ungkapnya.
Menurutnya, koordinasi antar-tim medis perlu dilakukan dalam mendeteksi dan merespon kondisi akut pasien seperti saluran pernafasan pasien, suhu tubuh, denyut nadi dan tingkat kesadaran.
“Bentuk koordinasi, kami membuat suatu matriks. Sehingga proses dalam penurunan kondisi pasien bisa tertangkap. Jadi pasien tidak tiba-tiba henti nafas atau henti jantung. Artinya mencegah,” bilangnya.
Scoring, tambahnya, dilakukan sehari tiga kali. Sehingga penurunan kondisi pasien walau hanya sedikit bisa diatasi.
“Melalui EWS, kita membuat komunikasi untuk membangun budaya kesehatan lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Siloam Hospitals Lippo Village juga menyabet penghargaan Excelence Winner pada kategori Medication Safety dalam ajang yang sama.
CEO Siloam Hospitals Lippo Village, dr Anastina Tahjoo, menyampaikan pihaknya konsern dengan mutu pelayanan dan pasien safety. Salah satunya, mencegah salah memberikan obat.
“Hal itu dilaksanakan dengan mengimplementasikan stiker 5 informasi yang harus diketahui pasien dan staf farmasi. Apakah benar nama si pasien, benar obatnya, benar dosisnya, benar waktunya, dan benar cara pemakaiannya. Artinya, obat itu sudah dicek dan sangat benar. Nanti, setelah dicek stiker itu ditempel di kantong plastik obat,” sebutnya.
Dengan mengikuti ajang Asian Patient Safety Awards 2014, tambahnya, RS Siloam ingin mengukur apakah sistem yang dijalankan sudah baik atau belum.
“Kita ingin lihat, apa yang dijalankan bagus tidak. Tapi ternyata menjadi yang terbaik,” tegasnya.
Sistem itu, katanya, sangat bermakna bukan hanya untuk RS Siloam, namun juga rumah sakit lainnya.
“Pasti sangat bermakna. Karena itu, kita berbagi. Teman-teman rumah sakit lain bisa menggunakan sistem ini,” imbuhnya.
Presiden Direktur Siloam Hospitals Grup, Romeo Lledo, mengaku sangat bangga atas penghargaan yang diraih. Sebagai leader industri di bidangnya, RS Siloam juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi rumah sakit lain.
“Dua penghargaan yang diterima sangat membanggakan. Bagi kami, menjaga keselamatan pasien adalah prioritas dalam pelayanan,” ucapnya.
Managing Director Chief Operation Officer Siloam Hospitals Group, DR dr Andry, menuturkan visi RS Siloam adalah mengedepankan kualitas pelayanan dengan standar internasional. Menurut Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, standar pelayanan merupakan hak setiap pasien.
“Menjadi kewajiban kita memenuhi hal itu. Bukan hanya peralatan, namun juga sistem. Kenapa sih berobat ke luar negeri, karena peralatan di sana canggih. Itu memang penting tapi bukan utama. Yang utama adalah sistem pelayanan. Karena itu, kami harus pastikan mutu layanan. Kami peduli mutu, karena kami peduli kepada pasien,” paparnya.
RS Siloam, lanjutnya, sangat peduli dengan pasiennya tanpa melihat kelas. “Mau kelas tiga dan VIP sama. Kenyamanan boleh beda, namun pelayanan dan kualitas sama haknya,” tandasnya.
Diketahui, ajang Asian Patient Safety Award 2014 yang dibuat Apollo Hospitals di India, diikuti 30 negara dan sudah berlangsung selama empat kali. RS Siloam baru pertama kali mengikuti dan langsung menyabet dua penghargaan.
Sumber: beritasatu.com