manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA – Anggaran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan kemungkinan akan ditambah, agar rumah sakit swasta tak merugi mengikuti program kesehatan tersebut. Selama ini, rumah sakit swasta banyak yang enggan mengikuti JKN, lantaran tarifnya terlalu rendah.
Anggota Komsi IX DPR RI Imam Suroso mengemukan hal tersebut sesaat sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR, hari ini.
Sistem paket yang ditawarkan BPJS Kesehatan untuk melayani semua pasien ternyata membuat rumah sakit swasta merugi. Rumah sakit swasta elit terutama yang paling banyak menolak ikut serta dalam program JKN tersebut. Pasien kelas menengah ke atas merupakan prioritas mereka, karena sangat menguntungkan.