VIVAnews – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanamkan 26 persen sahamnya untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Pekerja PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Cilincing, Jakarta Utara.
Namun, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak mau menyebutkan berapa total investasi dalam rupiah saham yang ditanamkan DKI itu.
“Itu jadi tahun ini. Tahun depan dan tahun depannya lagi mau share lebih di sini,” kata Jokowi, Kamis, 10 April 2014.
Jokowi menuturkan, setiap tahunnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus menambah investasi di KBN. Kata dia, untuk yang terakhir, DKI menambah investasi sebesar Rp4 triliun.
Dan nantinya investasi tidak hanya di Kawasan Berikat Nusantara saja, tapi di kawasan ekonomi khusus dan di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.
“Kemarin kami sudah mau masuk lagi Rp4 trilliun ke KBN. Nanti kawasan ini kawasan ekonomi khusus. Kawasan di pelabuhan bisa dikerjakan Rp4 triliun,” ucap dia.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa, 8 April 2014 lalu meresmikan Rumah Sakit Umum Pekerja PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
Pembangunan RS itu merupakan tindak lanjut atas kunjungan Presiden SBY ke Kawasan Industri di Batam pada 2012.
Pembangunan rumah sakit dimulai pada 22 Februari 2013. Pembangunan rumah sakit ini dibangun di atas lahan milik PT KBN (Persero) yang berbatasan dengan pemukiman penduduk di Tipar Cakung, Jakarta Utara.
Tujuan pembangunan rumah sakit ini diperuntukan sebagai pelayanan kesehatan para pekerja di wilayah KBN manapun di luarnya serta masyarakat umum yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Ruang rumah sakit pekerja adalah tipe C+ yang terdiri dari ruang radiologi, unit gawat darurat, kamar operasi, ruang CSSD, ICU, rawat Inap, laboratorium, poliklinik, medical check up, fisiotherapy, dan kamar jenazah.
Saat ini keberadaan rumah sakit tersebut memang sangat diperlukan oleh penduduk sekitar, guna meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan program pemerintah. (eh)
Sumber: viva.co.id