SURYA Online, SURABAYA – Kekurangan dokter spesialis dirasakan mayoritas pemerintah kota/kabupaten di Jatim.
Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan tenaga pelayanan kesehatan tersebut.
RSUD Ngimbang Lamongan melakukan langkah berani dengan memperkerjakan semua dokter spesialis, dengan status kontrak.
Langkah ini terbilang berani. Sebab rumah sakit milik Pemkab Lamongan ini harus merogok kocek besar.
Sebab gaji para dokter kontrak itu menggunakan standar gaji rumah sakit swasta, yang nilainya jauh di atas rumah sakit pelat merah.
Direktur RSD Ngimbang, dr Taufik Hidayat mengatakan, ada sembilan dokter spesialis yang dikontraknya dengan standar gaji RS swasta tersebut.
“Mereka tidak mungkin mau kalau dibayar dengan standar RSUD Ngimbang” tegas dr Taufik Hidayat kepada Surya, Rabu (19/3/2014).
Taufik mengaku tidak mungkin menunggu masuknya dokter spesialis dari lewat jalan rekruitmen CPNS.
Bisa-bisa rumah sakitnya keburu mati. Sebab berkali-kali rekrutmen CPNS digelar, tidak ada satupun pendaftar.
Minat dokter spesialis masuk Lamongan minim sekali. Apalagi untuk masuk RSUD Ngimbang yang berada di kawasan pedesaan, perbatasan Lamongan-Jombang tersebut.
Tak cuma di Lamongan, diaerah lain pun alergi dengan status dokter PNS.