WATAMPONE, FAJAR — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone, tidak akan menerima lagi lulusan akademi kebidanan maupun perawat. Setidaknya untuk beberapa tahun ke depan. Pasalnya, perawat dan bidan sudah menumpuk di rumah sakit tipe B ini.
Kepala Sub Bagian Humas, Hukum dan Promosi, RSUD Tenriawaru Bone, Ramli, menegaskan, untuk saat ini pihaknya sudah tidak lagi menerima jurusan keperawatan dan kebidanan. Jumlah perawat dan kebidanan baik honorer maupun yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengabdi di rumah sakit ini sudah mencapai 800 orang lebih.
Menurut Ramli, untuk perawat dan bidan yang berstatus honorer di RSUD Tenriawaru, jumlahnya sudah mencapai 312 orang ditambah honorer jurusan lain yang jumlahnya secara total mencapai 526 orang. “Bupati Bone juga telah mengeluarkan instruksi untuk tidak lagi menerima honorer,” paparnya.
Kondisi ini juga, sebut Ramli, membuat anggaran gaji untuk para honorer di membengkak. Dari 526 orang honorer, pihak rumah sakit harus mengeluarkan anggaran Rp3.4 miliar pertahun untuk menggaji para honorernya. Apalagi, sebutnya, gaji untuk honorer tidak dianggarkan dalam APBD, melainkan murni dari pendapatan asli rumah sakit.
“Untuk gaji honorer tidak dianggarkan melalui APBD. Sehingga, pembayarannya murni dari hasil pendapatan RSUD,” kata Ramli, kemarin. (m02/kas)
Sumber: fajar.co.id