INILAH.COM, Bandung – Ketua Komisi E DPRD Jabar Didin Supriadin mengaku belum mengetahui adanya mafia kamar di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Namun jika hal tersebut benar terjadi akan sangat meresahkan masyarakat.
“Kita akan koordinasi terlebih dahulu apakah peristiwa tersebut benar atau tidak,” kata Didin saat dihubungi INILAH melalui telepon selulernya, Senin (17/3/2014).
Menurut dia, Rumah Sakit terbesar di Jawa Barat itu mempunyai manajemen serta aturan sendiri. Pihak RSHS harus melakukan penyelidikan mengenai kebenaran tersebut.
“Jika baik ada orang dalam atau orang BPJS nya sendiri harus ditindak tegas. Jangan sampai ini dibiarkan. Jika terus dibiarkan maka akan meresahkan masyarakat,” kata dia. [ito]
Sumber: inilahkoran.com
RSHS: Jangan Asal Tunjuk Hidung
DIREKTUR Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rudi Kurniadi Kadarsyah mengatakan, RSHS terus berbenah dan memperbaiki diri. Perbaikan meliputi sisi fasilitas, kemampuan SDM, hingga kualitas pelayanan.
Salah satu fasilitas yang tengah digenjot RSHS adalah penambahan bed. Hingga akhir 2013, RSHS memiliki 996 tempat tidur, terdiri atas VIP 72 unit, Kelas I 98 unit, Kelas II 129 unit, Kelas III 587 unit, Internal (GICU, ICCU, PICU, NICU) 35 unit, High Care Unit 42 unit, Khusus 29 unit, dan Isolasi 4 unit. Jumlah itu tentunya tidak berbanding dengan kunjungan rawat jalan yang rata-rata mencapai 1.935/hari, kunjungan gawat darurat rata-rata 121 pasien/hari.
Untuk meningkatkan kapasitas segaligus pelayanan, di 2014 ini, RSHS akan menambah tempat tidur menjadi 1.256.