Bukittinggi, Padek—Wali Kota Bukittinggi, H. Ismet Amzis menilai, rumah sakit Yarsi Ibnu Sina Bukittinggi cukup berkembang dan maju. Terutama terlihat sejak kepemimpinan Herman Ramli. Namun kemajuan yang dicapai itu jangan membuat kita terlena.
”Karena ancaman ke depan adalah persaingan dengan rumah sakit negara tetangga, yang membutuhkan pelayanan lebih baik. Meski soal tenaga medis, kita lebih baik. Diharapkan, dengan pimpinan yang baru, rumah sakit ini akan lebih baik, dan mampu bersaing dengan rumah sakit negara tetangga,” kata Ismet Amzis.
Menurutnya, saat ini ancaman persaingan dengan rumah sakit negara tetangga sudah sangat terasa. “Apabila manajemen mampu bekerja keras dan sungguh-sungguh, maka semua itu bisa tercapai, apalagi rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan termasuk salah satu unggulan bagi Kota Bukittinggi,” ujar Ismet.
Hal itu dikemukakan H. Ismet Amzis, pada serahterima jabatan Direktur Yarsi Bukittinggi, dari pejabat lama dr. H. Herman Ramli, kepada pejabat baru dr. Hj. Zulfa. Pejabar baru sebelumnya menjabat sebagai Wadir Umum dan Keuangan. Jabatan yang ditinggalkan digantikan oleh Alfa Nofiti, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Informasi.
Ketua Umum Yarsi)Ibnu Sina Sumatera Barat, DR. H. Zainul mengatakan, dalam mengembangkan Yarsi Ibnu Sina Bukittinggi ke depan, akan membangun kamar untuk 25 tempat tidur dengan anggaran Rp18 miliar, dengan dana dari pihak ketiga. Setelah tiga bulan pembangunan Yarsi Bukittinggi dimulai, dilanjutkan pembangunan Yarsi di Padang.
Sumber: padangekspres.co.id