INILAH.COM, Ranai – Upaya Pemerintah Kabupaten Natuna untuk menambah anggaran obat-obatan di RSUD Natuna yang mengalami kekurangan hingga saat ini belum selesai.
Hal ini disebabkan masih ada beberapa persoalan yang belum bisa diselesaikan. Demikian dikatakan Kabag Pembangunan Kabupaten Natuna, Mustofa saat ditemui di Bandara Ranai, Senin (9/9).
Mustofa mengatakan, saat ini proses penambahan anggaran obat-obatan tersebut sedang dibahas di DPRD Natuna, dan saat ini belum bisa diselsesaikan karena masih ada hal yang diusulkan oleh pihak RSUD Natuna untuk dilakukan perubahan.
“belum selesai, sekarang sedang dibahas di dewan, semestinya pembahasannya sudah bisa diselesaikan, namun kareana RSUD mengajukan revisi terhadap bebrapa item yang ada maka belum bisa diselesaikan,” kata Mustofa.
Dijelaskan Mustofa, ada tiga item yang memerlukan penambahan di RSUD Natuna di antaranya adalah anggaran Jamkesda, obat-obatan dan operasional dasar RSUD Natuna. Dan masing-masing item di atas memiliki anggaran tersendiri.
Terkait hal di atas, RSUD mengusulkan agar Item anggaran obat-obatan digabung dengan item anggaran Jamkesda sehingga anggaran obat-oabtan tersebut dapat di kelola oleh rumah sakit melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Tapi RSUD maunya anggaran obat-obatan itu bisa dimasukkan ke anggaran Jamkesda, biar RSU bisa mengelola anggaran ini melalui BLUD yang dimilkinya, nah inilah yang sedang dibahas DPRD,” ujarnya.
Denapa demikian, tambah Mustofa, alasan RSUD menggabungkan kedua anggaran ini menjadi satu atas pertimbangan waktu dan pengelolaan sebab RSUD menginginkan proses pengadaan obat-obatan itu bisa lebih cepat.
“pertimbangannya berkaitan dengan waktu dan pengelolaan, jika anggaran obat-obatan ini dikelola melalui BLUD mereka bisa mengambil kebijakan sendir tanpa menunggu ketentuan dari pemerintah, artinya mereka bisa melakukan pelelangan lebih cepat ketimbang mereka menunggu sistem pelelangan APBD yang dilakukan pemerintah,” terangnya.
Selain itu, uajrnya lagi, ada pertiambangan yang lebih penting lagi, dalam hal ini kondisi obat-obatan yang kosong di RSUD Natuna sekarang. Hal ini tentunya memerlukan proses yang cepat dan tepat sehingga RSUD Natuna mengusulkan teknis lain dalam proses penganggaran penambahan ini.
Hanya saja, sambung Mustofa, anggaran tersebut tidak bisa diturunkan pada pertengahan tahun, melainkan harus menunggu APBD Perubahan.
“intinya gini bro, yang terpenting bagaimana agar-obatan ini secepatnya lengkap di RSUD, kalo tidak akan seperti apa rumah sakit itu. Dan tentunya ini hanya bisa disalurkan melalui APBDP jadi tidak bisa kita lakukan dipertengahan tahun, dan PABDP kan bentar lagi,” pungkasnya tanpa menyebutkan kapan APBDP disahkan.
Sumber: inilah.com