Victorynews-media.com.Mabar-MESKIPUN sudah 11 tahun menjadi daerah otonom, Manggarai Barat (Mabar) hingga kini belum memiliki rumah sakit daerah. Rumah sakit yang digunakan sekarang adalah Puskesmas Kota Labuan Bajo. Padahal, ketersediaan rumah sakit yang memadai akan mendukung pariwisata kabupaten itu.
“Pembangunan rumah sakit sejak 2006 sudah menghabiskan Rp1,5 miliar tetapi tidak berjalan. Pembangunan rumah sakit saat ini juga tidak berjalan. APBD memang minim, tetapi buat rakyat Mabar rumah sakit itu kebutuhan mendesak,” ujar Koordinator Himpunan Pemuda Mahasiswa (HIPM) Mabar Jakarta Yosef Sampurna Nggara di Labuan Bajo, Jumat (16/8).
Pembangunan rumah sakit yang sekarang pun tidak memenuhi standar sebagai fasilitas kesehatan kota wisata. Untuk itu, Pemkab bersama DPRD Mabar dan Kementerian Kesehatan diminta segera merespons kebutuhan rumah sakit di Manggarai Barat.
“Tuntutan HIPM Mabar, segera tuntaskan pembangunan rumah sakit yang dibutuhkan berstandar nasional di Mabar. Angka kematian ibu dan anak di Mabar tinggi, belum lagi terdapat 87 pengidap HIV di Labuan Bajo. Karena itu, urgen ketersedian RSUD,” tegas Yosef.
Proyek Sail Komodo
Proyek-proyek Sail Komodo, katanya, kurang melihat rumah sakit sebagai kepentingan utama. Padahal hak dasar masyarakat adalah mendapat pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau. Yang terjadi, lanjutnya, warga yang sakit parah harus dilarikan ke Ruteng, Kabupaten Manggarai atau ke Denpasar.
Menurut Yosef, seharusnya isu Sail Komodo dapat mendorong pembangunan rumah sakit. Untuk itu, sangat ironis ketika Labuan Bajo dipandang sebagai kota pariwisata tetapi ketika warga atau wisatawan yang digigit komodo harus dilarikan ke Denpasar. Atau bila peralatan di Puskesmas Labuan Bajo kurang, maka harus dilarikan ke Ruteng.
Aktivis LSM SunSpirit Cypri Jehan berpendapat, masalah hukum soal pembangunan RSUD Marombok tidak boleh menghentikan pembangunan rumah sakit. “Kenapa bandara bisa menyerap miliaran rupiah, tapi rumah sakit tidak diperhatikan? Indikasi korupsi tidak boleh menghentikan pembangunan Rumah Sakit Marombok,” katanya.
HIPM Mabar mengadakan mimbar bebas Jumat (16/8) di Kampung Ujung Labuan Bajo untuk meminta Pemkab Mabar respons pembangunan rumah sakit di wilayah itu.
Bupati Mabar Agustinus Ch Dula dalam sambutan pada upacara HUT RI, Sabtu (17/8), mengakui bahwa sampai sekarang Mabar belum memiliki rumah sakit sendiri.
“Dalam keterbatasan yang dimiliki seperti ketersediaan RSUD yang masih dalam pembenahan, tidak menjadi alasan bagi pemerintah untuk tidak memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dia menyatakan, Pemkab Mabar akan terus membenahi RSUD meski belum dimanfaatkan untuk puncak Sail Komodo. “Pemkab tetap melaksanakan Jamkesmas, peningkatan kualitas tenaga medis untuk menekan kematian ibu anak dan peningkatan gizi balita,” pungkasnya.
Sumber: victorynews-media.com