Wali kota Batam Ahmad Dahlan meresmikan penetapan kenaikan kelas rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam dari tipe C menjadi tipe B di halaman aula RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji, Jumat (5/7) siang. Hadir dalam acara peresmian itu, Menteri kesehatan RI yang diwakili oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Jiwa Diana Utami, ketua DPRD kota Batam Surya Sardi, Sekdako Batam Agus Sahiman, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Chandra Rizal dan sejumlah pejabat pemko dan SKPD lainnya.
Peresmian penetapan kenaikan tipe RSUD ini dimulai dengan stimulasi penanganan pasien trauma center oleh petugas medis trauma center. Dalam stimulasi itu, seorang pria mengalami luka kecelakaan kendaraan. Sekujur tubuh pria itu penuh luka. Pria itu digotong oleh salah satu rekannya mendatangi ruangan UGD RSUD. Enam perawat di traumacenter UDG langsung menangani pasien sekarat itu. Kaki yang patah langsung diapit dengan alat bantu, pernapasan diberi oksigen dan luka lain diobati dan dibaluti perban serta infus dalam waktu yang sangat singkat. Aksi stimulasi ini mendapat tepuk tangan riuh dari segenap tamu yang hadir dalam acara peresmian itu.
Stimulasi penanganan pasien trauma center itu, kata Direktur RSUD Embung Fatimah Batam Fadillah RDM merupakan salah satu demo tentang penanganan pasien darurat di poli pelayanan pasien traumacenter. Pelayanan trauma center merupakan salah satu poli pelayanan di RSUD yang baru ada sesuai dengan kenaikan tipe B.
Secara umum, Direktur RSUD mengatakan, sejak tahun 20 11 RSUD Batam banyak mengalami perkembangan. Dalam kurun waktu dua tahun RSUD dua kali naik tipe dari kelas D ke C dan C ke B. “Perubahan kelas ini tentunya sesuai dengan peningkatan fasilitas pelayanan dan kelengkapan tenaga medis di RSUD ini sesuai yang akan mensuport pasien rujukan sesuai dengan Visi RSUD yang akan menjadi rumah sakit unggulan dengan pelayanan prima,” katanya.
Peningkatan pelayanan untuk Tipe B ini diantaranya, peningkatan pelayanan rawat jalan dari 11 poliklinik menjadi 22 poliklinik, peningkatan pelayanan rawat inap dari 108 tempat tidur jadi 209 tempat tidur, peningkatan pelayanan penunjang medis dengan penambahan peralatan medis di antaranya, laborato rium patologi anatomi, CSDD, CT Scan dan penambahan alat-alat laboratorium patologi klinik, peningkatan SDM RSUD dari sebelumnya 271 orang dengan 19 dokter spesialis menjadi 431 orang dengan 29 dokter spesialis, 14 dokter umum, 4 dokter gigi, 156 perawat, 52 bidan, 70 orang non keperawatan dan 106 tenaga teknis lainnya.”Dari 431 orang karyawan RSUD ini, 51 persen pegawai PNS dan 49 persen lagi non PNS,” bebernya.
Peningkatan tipe RSUD ini sesuai SK Menkes nomor 02. 03/HK/I/1054/2013 tentang RSUD Kota Batam sebagai kelas B serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan. Diana Utami perwakilan dari kementrian kesehatan, mengatakan, kenaikan tipe RSUD Batam cukup cepat. Biasanya kenaikan tipe bisa dari C ke B bisa makan waktu empat sampai lima tahun. Namun dengan kesiapan fasilitas pendukung serta kegigihan Direkturnya, maka RSUD cepat kenaikan tipenya. “Ini kemajuan yang sangat baik, karena RSUD di Batam dengan waktu 14 bulan sudah naik statusnya. Ini wujud kepedulian pelayanan kesehatan yang bagus, namun demikian peningkatan mutu pelayanan RSUD harus benar-benar ditingkatkan sesuai visi dan misi yang ada,” kata Diana.
Ahmad Dahlan juga berharap yang sama, dengan kemajuan yang luar biasa ini, pola pelayanan kesehatan di RSUD bisa lebih baik lagi. Bahkan dengan menyandang tipe B itu, Dahlan berharap agar pasien rujukan dari Batam bisa berkurang. “Mudah-mudahan tak ada lagi pasien rujukan dari Batam. Di Batam sendiri ada empat Rumah sakit B, RSUD, Awal Bros, Budi Kemuliaan dan RSBK. Ini sudah cukup bagus untuk Batam,” katanya.
Sumber: posmetrobatam.com