Pengantar Minggu Ini: 28 Januari-2 Februari 2013
Pengantar Minggu Ini: 21-26 Januari 2013
| Meningkatkan Kapasitas SDM RS melalui Pelatihan Jarak Jauh di Website |
PMPK–Banjir yang menggenangi wilayah Jakarta dan sekitarnya telah menyebabkan lebih dari 30 ribu jiwa mengungsi juga berdampak pada operasional RS. Beberapa RS terpaksa mengungsikan pasiennya ke RS di wilayah lain, yang artinya memaksa RS tempat menampung pengungsi untuk melayani pasien melebih kapasitasnya. Banyak jadwal operasi tertunda karena dokter terjebak banjir di perjalanan, atau karena ruang OK terendam banjir sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu. Padahal disisi lain kunjungan pasien justru semakin meningkat akibat dari berbagai penyakit yang muncul menyertai banjir. Untuk bencana ini, kita semua menyampaikan keprihatinan yang sedalam-dalamnya dan semoga masalah banjir dapat segera diatasi. Kepada para sejawat tenaga kesehatan dan para pengelola RS di wilayah banjir semoga tetap diberi kesabaran dalam bekerja dan berharap ada solusi agar bencana seperti ini tidak terulang lagi dimasa mendatang. |
Sementara itu, telah berlangsung kegiatan capacity building di RSUP Dr. Sardjito terkait dengan isu sistem informasi manajemen RS minggu lalu. Sebagian sesi pada pelatihan ini dilakukan secara video-conference. Teknologi ini memungkinkan interaksi antara peserta pelatihan dengan narasumber atau fasilitator, meskipun kedua pihak tidak berada di tempat yang sama. Kualitas diskusi yang diperoleh kurang lebih sama dengan jika peserta dan fasilitator berada pada satu ruangan. Dengan teknologi internet yang sudah berkembang saat ini, komunikasi jarak jauh perlu lebih sering dimanfaatkan oleh Rumah Sakit. Selain menghemat tenaga dan waktu, secara finansial hal ini sangat menghemat anggaran RS. Metode inilah yang sedang ingin dioptimalkan pemanfaatannya oleh website manajemenrumahsakit.net untuk membantu RS dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM. Para pelanggan website ini dapat mengikuti pelatihan jarak jauh yang disajikan secara gratis bagi mereka. Peserta tidak perlu menyediakan waktu dan dana khusus untuk mengikuti pelatihan ini, yang artinya tidak perlu meninggalkan pekerjaan dan mengeluarkan biaya ekstra untuk melakukan perjalanan ke tempat pelatihan. Silahkan Anda mengecek judul dan jadwal pelatihan dengan Happy surfing! |
Pengantar Minggu Ini (14 – 19 Januari 2013)
| Progress Performance Management & Leadership dan Capacity Building SDM RS melalui Keanggotaan di Website |
|
Australia-Indonesia Partnership for Mother and Neonatal Health (AIPMNH) mengadakan pertemuan untuk membahas progress seluruh kegiatannya di NTT, termasuk kegiatan Sister Hospital & PML pada minggu lalu. Pada pertemuan yang dibuka oleh Gubernur NTT ini, AIPMNH mengundang stakeholders RSUD, misalnya kepala daerah, Kepala Bappeda, dan pihak-pihak yang terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan manfaat kegiatan di daerah masing-masing dan komitmen Pemda untuk keberlangsungan program. Para stakeholders RS menyatakan siap mendukung keberlangsungan program karena terbukti membawa dampak berupa peningkatan status kesehatan masyarakat.
PMPK FK UGM sendiri akan terus mendukung program ini dengan melanjutkan kegiatan Sister Hospital dan PML. Demi mengoptimalkan upaya capacity building bagi SDM di RSUD di NTT, kegiatan pelatihan Anda juga dapat memanfaatkan website ini untuk meningkatkan kapasitas SDM di RS anda, dengan mendaftarkan RS anda sebagai anggota dan berlangganan
|
Pengantar Minggu Ini: 7-12 Januari 2012
| Launching Website Manajemen RS dan Pendaftaran Anggota |
|
Jadwal pelatihan dapat diakses di setiap rubrik yang ada di website ini. Pelatihan pertama akan dimulai pada 4 Februari 2013 dengan Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis untuk RS, dengan fasilitator Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, Putu Eka Andayani, SKM, MKes, Yos Hendra, SE, MM, Ak, serta narasumber lainnya. Member dapat mengikuti pelatihan ini secara gratis dengan meng-klik pada setiap materi yang sudah disiapkan. Selain itu bagi pengunjung website yang memerlukan informasi terkait Peraturan Presiden No 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, anda dapat men-download peraturannya |
Pengantar Minggu Ini: 31 Desember 2012 – 5 Januari 2013
| Seminar Refleksi 20 Tahun Health Policy and Management di Indonesia |
Seminar ini merupakan upaya untuk mengevaluasi apakah 20 tahun merupakan usia muda atau tua, apakah masa depan masih panjang atau akan segera berakhir, dalam rangka memasuki tahun 2013. Pada kesempatan ini, para dosen, peneliti dan konsultan yang membentuk komunitas HPM membahas eksistensi dan masa depan kelompok ini. Silahkan ikuti liputannya dengan Namun jika anda tertarik untuk membaca apa pendapat Prof. Henry Mintzberg (Mc Gill University, Kanada) mengenai mitos-mitos seputar pelayanan kesehatan, silahkan Pada kesempatan ini juga, penanggung jawab, pengelola dan seluruh crew website http://www.manajemenrumahsakit.net mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2013 bagi anda semua. Semoga di tahun mendatang lebih banyak kesempatan untuk memberikan karya terbaik kita demi kemajuan bangsa, khususnya di bidang manajemen perumahsakitan. Salam |
Refleksi 20 Tahun Health Policy and Management di FK UGM
UU RS sudah berlaku selama kurang lebih tiga tahun, namun Badan Pengawas RS belum berfungsi optimal, dan BPRS di level provinsi masih banyak yang belum terbentuk. Implementasi UU BPJS sudah di depan mata, namun hingga saat ini pemerintah belum menetapkan bagaimana mekanisme pengawasannya, siapa yang mengawasi, dan seterusnya. Bahkan jika kita bicara mengenai hal yang mendasar, masih banyak RS yang sudah beroperasi bertahun-tahun namun ijin operasionalnya perlu dipertanyakan. Banyak RS yang kesulitan terakreditasi karena belum memenuhi standar pelayanan. Indonesia mentargetnya pencapaian MDGs 4 dan 5, namun kenyataannya angka kematian ibu dan bayi di beberapa daerah masih tinggi. Sebagian bermasalah di sistem rujukan, sebagian lagi bermasalah pada sumber daya dan sistem di RS. Berbagai masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah pusat, atau pemerintah daerah, atau masyarakat secara terpisah-pisah. Dibutuhkan kerjasama dan koordinasi dari semua pihak agar semua unsur saling bersinergi untuk menghasilkan sistem pelayanan kesehatan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani. Dari situasi tersebut, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memajukan system kebijakan dan manajemen dalam rangka mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Sementara itu, situasi di dalam kampus seperti di UGM dirasakan bahwa kegiatan program pendidikan dan konsultasi yang selama ini masih perlu ditingkatkan efektivitasnya untuk memajukan penggunaan ilmu kebijakan dan manajemen dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas Health Policy and Management di Fakultas Kedokteran UGM menjelang akhir tahun ini berkumpul untuk melakukan refleksi mengenai makna usia 20 tahun HPM.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Prof. Laksono Trisnantoro, MSC, PhD ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan antara para dosen, peneliti dan konsultan menggunakan suatu kerangka kerja, mengeratkan hubungan antar-ketiganya dan merencanakan kegiatan dimasa depan. Hal ini untuk menjawab tantangan kenyataan yang dihadapi setelah 20 tahun pendirian MMR dan KMPK UGM serta 15 tahun pendirian PMPK sebagaimana dijelaskan di atas. Pertemuan yang dikemas dalam bentuk seminar dan workshop selama dua hari ini dihadiri oleh para dosen IKM, peneliti dan konsultan dari PMPK dan para undangan yaitu para dosen klinis di lingkungan FK UGM, dosen-dosen dari fakultas lain yang terkait dengan ilmu HPM, misalnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Fakultas Ilmu Budaya, dan sebagainya, serta beberapa praktisi manajemen di RS dan Dinas Kesehatan yang selama ini sudah mulai terlibat dalam berbagai kegiatan khususnya di lingkungan IKM dan PMPK FK UGM.
Dalam presentasinya membuka seminar ini, Prof. Laksono mengajak para peserta untuk memahami masalah dalam system kesehatan dan system pendidikan tenaga kesehatan. Menurutnya, pandangan politik dan ideologi sangat penting dan akan mempengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh suatu negara. Segmentasi masyarakat yang terjadi akibat perbedaan daya beli berdampak pada munculnya segmentasi di kelompok pelaku pelayanan kesehatan, yaitu RS. Ada RS yang berkembang untuk melayani segmen masyarakat mampu, ada yang melayani masyarakat tidak mampu. Prof. Laksono mempertanyakan apakah ada perbedaan mutu dari RS-RS yang berbeda segmen ini. Menurutnya diperlukan intervensi pemerintah untuk mengatasi kegagalan mekanisme pasar akibat adanya sejumlah besar masyarakat yang berdaya beli rendah. Di Indonesia Prof. Laksono berpendapat belum banyak debat ideologi kesehatan. Oleh karena itu diharapkan para dosen, peneliti dan konsultan memperhatikan segmentasi masyarakat, ideologi kesehatan dan kepentingan politik dalam program-program kesehatan. Masalahnya adalah belum ada link antara kebutuhan system pelayanan dengan proses system pendidikan. Contohnya, tidak banyak dokter yang tersebar di daerah terpencil, dibandingkan dengan dokter di Pulau Jawa dan Bali. Ada pula perilaku monopolistic dari sebagian perhimpunan profesi dan penyelenggara pendidikan.
Argumentasi ini dijawab oleh salah satu pembicara dari Bagian Jiwa FK UGM yang menunjukkan data mengenai jumlah kelulusan dokter spesialis per tahun. Dibandingkan dengan jumlah dokter PPDS yang diterima, jumlah yang lulus sangat sedikit tiap tahunnya. Hal utama yang menghambat kelulusan tersebut adalah penelitian sebagai tugas akhir, dimana penelitian klinis biasanya membutuhkan biaya cukup mahal dan sulit. Namun Bagian Jiwa sudah bekerjasama dengan Bagian IKM, sehingga peserta PPDS yang berminat dalam bidang ini bisa melakukan kerjasama dengan Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan di IKM FK UGM. Harapannya adalah bagian klinik lainnyapun membuka diri untuk bekerjasama dengan bagian IKM untuk memberi peluang pada peserta PPDS mempercepat proses pendidikannya. Hal yang menggembirakan dari pertemuan ini adalah semua pihak sepakat bahwa komunikasi antara dosen, peneliti dan konsultan diperlukan secara lebih intensif untuk membantu memecahkan berbagai masalah. Dosen dan peneliti adalah profesi yang memungkinkan seseorang untuk memiliki pemahakan terhadap konsep dan kerangka berpikir dari suatu masalah, dapat menyarankan solusi namun tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan eksekusi dari solusi tersebut. Di dunia nyata, diperlukan orang yang dapat melakukan eksekusi – yang umumnya memerlukan kegiatan pendampingan dalam kurun waktu cukup lama. Disinilah konsultan dapat berperan. Oleh karena itu, hubungan antara dosen dan peneliti dengan konsultan akan saling mendukung dan melengkapi.
Untuk mempererat hubungan ini, seminar dilanjutkan dengan workshop yang bertujuan untuk merencanakan kegiatan bersama antara dosen, peneliti dan konsultan. Dengan demikian, akan semakin terlihat jelas dimana sinergi tersebut bisa terjadi. Seluruh peserta dibagi kedalam tujuh clusters, mewakili tujuh tema besar yang menjadi pokok perhatian dalam kelompok HPM ini. Ketujuh clusters tersebut adalah: Cluster 1: Manajemen Rumah Sakit Cluster 2: Kebijakan dan Manajemen Dinas Kesehatan Cluster 3: Kebijakan dan Manajemen Penyakit Menular Cluster 4: Kebijakan dan Manajemen di Pembiayaan/Asuransi Kesehatan Cluster 5: Kebijakan dan Manajemen di Pendidikan Kedokteran/Kesehatan Cluster 6: Manajemen Bencana Cluster 7: Supporting: Sistem Komunikasi Elektronik Tiap cluster bertanggung jawab untuk mengidentifikasi SDM yang terdapat dalam clusternya masing-masing – tidak menutup kemungkinan seorang dosen atau peneliti atau konsultan berada di lebih dari satu cluster – mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap project penelitian, pelatihan atau konsultasi/pendampingan, serta merencanakan kegiatan bersama dimasa mendatang. Pada akhir sesi, setiap cluster mempresentasikan rencana kegiatannya pada diskusi panel yang sekaligus mengakhiri pertemuan.
Pengantar Minggu Ini: 24 – 29 Desember 2012
| Performance Management and Leadership; Sampai Dimana? |
Setelah berjalan selama kurang lebih tujuh bulan, minggu ini implementasi dari rencana tindak lanjut pada kegiatan Performance Management and Leadership (PML) akan dievaluasi lagi bersama seluruh stakeholder yang terlibat dalam Lokakarya Diseminasi Hasil Monev II. Sebagai pengingat, PML merupakan kegiatan pendukung Sister Hospital di 11 RSUD di NTT yang dilakukan oleh 9 RS besar di Jawa-Bali-Makassar dan dikoordinir oleh PMPK FK UGM. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas manajerial para manajer maupun klinisi RSUD untuk mendukung pencapaian tujuan kegiatan Sister Hospital, yaitu menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi. Untuk membaca rangkuman kegiatan Monev silahkanLiputan mengenai Lokakarya Diseminasi Hasil Monev II juga akan disajikan disini, nantikan liputannya di website ini. Selamat membaca |
|
|
| Website www.manajemenrumahsakit.net dikembangkan oleh Divisi Manajemen RS yang merupakan salah satu bagian di bawah Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM yang bergerak dibidang konsultasi, pendampingan dan pelatihan bagi rumah sakit dalam upaya memperbaiki sistem manajemennya. Sejak tahun 1998 Divisi Manajemen Rumah Sakit PMPK FK UGM telah aktif membantu berbagai pihak untuk capacity building bagi para manajer rumah sakit di Indonesia. Informasi lebih lanjut tentang Pengelola silahkan |

Pelatihan Sistem Akuntansi dan Pertemuan Tatap Muka I Program Pengembangan Unit Penelitian


Sementara itu, telah berlangsung kegiatan capacity building di RSUP Dr. Sardjito terkait dengan isu sistem informasi manajemen RS minggu lalu. Sebagian sesi pada pelatihan ini dilakukan secara video-conference. Teknologi ini memungkinkan interaksi antara peserta pelatihan dengan narasumber atau fasilitator, meskipun kedua pihak tidak berada di tempat yang sama. Kualitas diskusi yang diperoleh kurang lebih sama dengan jika peserta dan fasilitator berada pada satu ruangan. Dengan teknologi internet yang sudah berkembang saat ini, komunikasi jarak jauh perlu lebih sering dimanfaatkan oleh Rumah Sakit. Selain menghemat tenaga dan waktu, secara finansial hal ini sangat menghemat anggaran RS. Metode inilah yang sedang ingin dioptimalkan pemanfaatannya oleh website 

















