Rumah Sakit HVA Toeloengredjo membuka layanan
Warga Solo Baru Protes Pembangunan Rumah Sakit 25 Lantai
SUKOHARJO–Pembangunan rumah sakit (RS) Internasional Indriyati yang memiliki 25 lantai di wilayah Desa Langenharjo, Grogol mendapat penolakan dari warga RT 1 dan 2 RW X Perumahan Solo Baru. Penolakan itu didasarkan pada kekhawatirkan limbah RS yang bisa mengancam kelangsungan hidup warga yang berada di sekitarnya.
Sekadar mengingatkan, saat ini RS itu masih dalam proses pembangunan. Pihak pemilik sudah mulai mengajukan perizinan yang diperlukan oleh pendirian sebuah RS.
Juru bicara warga, Muhammad Budiyanto mengungkapkan hingga saat ini warga belum memberikan izin kepada pemilik RS. Keputusan tersebut diperkuat usai warga melakukan koordinasi dengan Bada Lingkungan Hidup (BLH) yang memiliki kewenangan dalam memberikan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
RSUD Ibnu Sina Bangun Gedung 4 Lantai
Gresik (beritajatim.com) – Imbas overload-nya pasien di RSUD Ibnu Sina Gresik, pemkab setempat menambah kapasitas rawat inap dengan membangun 4 lantai di bekas kampus Akademi Keperawatan (Akper).
Pembangunan gedung 4 lantai itu menelan biaya Rp 90 miliar yang diambil dari dana APBD. Tiang pancang proyek tersebut sudah dilakukan sebagai pertanda dimulainya pelaksanaan pembangunan sakit RSUD Ibnu Sina.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan, overloadnya pasien yang berobat sudah dirasakan sejak lama. Bahkan, kemungkinan bertambah lagi dengan adanya pasien yang mengantongi BPJS.
“Sebelumnya banyak pasien yang terpaksa mengantri karena terbatas bedroom,” katanya, Rabu (25/6/2014).
Ia menambahkan, proyek ini
MER-C Berangkatkan Tim ke Gaza untuk Mengawal Pengadaan Alkes RS Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menyongsong awal bulan suci Ramadhan, sebanyak 15 orang relawan Indonesia tengah bersiap dan berpamitan dengan keluarga tercinta untuk melaksanakan jihad profesional menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza, Palestina. Ramadhan tahun ini akan mereka lalui di Gaza dengan masa tugas direncanakan hingga Desember 2014.
Pembangunan RS Indonesia memang sudah selesai. Bangunan segi delapan yang dilapisi marmer bernuansa merah putih tampak megah dan indah berdiri di atas bumi Gaza. Namun RS ini belum dapat berfungsi karena belum memiliki alat kesehatan (alkes)-nya. Untuk pengadaan alkes ini, masih dibutuhkan dana sebesar Rp 65 miliar.
Untuk itu, dalam rangka mengawal pengadaan alat kesehatan RS Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirimkan Tim Relawannya ke Gaza. Tim yang dipimpin oleh Ir Edy Wahyudi juga bertugas untuk menuntaskan pembangunan Wisma Rakyat Indonesia (Indonesia Guest House) dan renovasi masjid yang keduanya terletak di kawasan kompleks RS Indonesia.
Tim relawan yang berjumlah 15 orang dari Divisi Konstruksi MER-C ini berangkat hari Sabtu (28/6) pukul 09.00 WIB dengan menggunakan maskapai Malaysia Airlines. Tim dijadwalkan tiba di Kairo, Ahad (29/6) pukul 04.55 pagi waktu setempat. Setibanya di Kairo, tim rencananya akan langsung menuju perbatasan Rafah untuk masuk ke Gaza.
Sementara itu dalam sebulan terakhir ini, telah terjadi beberapa kali serangan Israel ke wilayah Gaza. Serangan-serangan ini tidak hanya menimbulkan kerusakan bangunan tapi juga korban jiwa warga Gaza.
Donasi untuk Alat Kesehatan dan Interior RS Indonesia dapat disalurkan melalui:
Bogor Kritik Rumah Sakit Enggan Jalankan JKN
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengkritik sejumlah rumah sakit yang tidak menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam dialog interaktif pemangku kepentingan terkait Program Jamkesda yang diselenggarakan Dinas Kesehatan setempat.
“Padahal izin berdiri rumah sakit diberikan oleh pemerintah kota. Alangkah sebaiknya rumah sakit tersebut membantu pasien miskin dengan menjalankan program JKN ini,” katanya di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Ia mengajak pihak rumah sakit dimaksud untuk membantu Pemerintah Kota Bogor dalam bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu.
Dikemukakannya bahwa dari 10 rumah sakit di Kota Bogor yang seluruhnya milik swasta, hanya RS Marzoeki Mahdi yang milik pemerintah.
“Dari 10 rumah sakit tersebut hanya enam rumah sakit yang sudah menjalankan JKN,” katanya tanpa merinci rumah sakit mana saja yang sudah melaksanakan JKN.
Saat ini, kata dia, layanan kesehatan masih minim karena Kota Bogor belum memiliki rumah sakit umum daerah (RSUD).
“Tapi pada 7 Agustus mendatang, kita akan segera memiliki RSUD. RS Karya Bhakti (RS swasta) akan menjadi RSUD milik pemerintah kota, Perda sudah siap anggaran juga,” katanya.
Pihaknya meminta pihak Dinas Kesehatan untuk menyegerakan verfikasi data jumlah pasien Jamkesda, dan juga pasien JKN agar kedua program pemerintah tersebut bisa berjalan lancar.
Dialog interaktif terkait progam Jamkesda oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor digelar dalam rangka penyampaian pelaksanaan program jaminan kesehatan daerah tersebut.
Hadir dalam dialog tersebut Wali Kota Bogor Bima Arya yang secara singkat mendengarkan pemaparan terkait pelaksanaan program Jamkesda di Kota Bogor.
Hadir juga peserta dari pihak rumah sakit di seluruh Kota Bogor, dinas terkait, kepala Puskesmas, LSM dan pasien penerima Jamkesda.
“Dialog ini kita menyampaikan terkait pelaksanaan program Jamkesda, apa yang sudah dicapai dan apa yang menjadi kendala,” ujar Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan, Nanik.
Nanik mengatakan, Pemerintah Kota Bogor telah menyediakan anggaran untuk layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu lewat program Jamkesda.
Selama 2013 tercatat sudah 300.000 orang yang terlayani dengan program Jamkesda.
“Pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu sekarang sudah lebih mudah, selain ada Jamkesda juga ada JKN yang penanggungjawabnya ada di BPJS,” kata Nanik.
Sumber: berita.plasa.msn.com
Rumah Sakit Anak Anak Bernuansa Serba Disney Pertama di Indonesia
BAGI sebagian besar anak-anak, kunjungan ke rumah sakit masih menjadi pengalaman yang menakutkan.
Meskipun hanya sekedar melakukan pemeriksaan, maupun saat harus melewati proses pengobatan ataupun perawatan.
Namun dengan konsep baru yang dihadirkan Brawijaya Women & Children Hospital, anak-anak kini dapat menikmati kunjungan mereka dengan nyaman dan menyenangkan.
Untuk pertama kalinya di Indonesia, Brawijaya Women & Children Hospital menghadirkan rumah sakit bernuansa Disney.
Tersedia berbagai fasilitas yang dilengkapi sentuhan interior yang terinspirasi suasana dan karakter Disney.
Seperti disampaikan dr.Nugroho Kampono, SpOG (K), Direktur Utama Brawijiya Women & Children Hospital saat peresmian di Brawijaya Women & Children Hospital, Rabu (25/6).
“Dengan tokoh kartunnya yg lucu namun tetap terkesan mewah, menciptakan pengalaman unik saat datang ke sini. Tujuannya untuk meningkatkan kenyamanan dan meminimalkan rasa takut pada anak anak,” papar dr.Nugroho.
Di rumah sakit ini anak-anak dapat bertemu dengan aneka karakter Disney seperti Mickey Mouse & friends, Bambi, keluarga Toy Story, putri-putri Disney dan banyak karakter lainnya.
Itu semua menghiasi interior rumah sakit yang ditujukan untuk kebutuhan anak-anak mulai dari lobby, lantai 2, 3, serta lantai 5.
Tersedia Wonderland Clinic, Pediatric Room bernuansa perempuan dengan tema Marie The Arist, Nursery Room dengan tema Mickey dan Minnie, Pediatric Room laki-laki dengan tema Cars, bahkan arena bermain anak-anak di ruang tunggu bertema Toy Story Land.
“Dengan adanya desain Disneyland ini kami berharap melihat adanya perbuahan. Anak anak dapat bergembira bermain-main melihat gambar gambar lucu sehingga mereka lupa tengah berada di rumah sakit,” ungkap dr. Nugroho.
Saat kami berkeliling melihat berbagai ruangan yang tersedia, terasa sekali suasana yang nyaman dan begitu menyenangkan. Setiap sudut ruangan dihiasi aksesoris dan perlengkapan serba Disney.
Begitupun para perawat yang juga mengenakan hiasan kepala Mickey dan Minnie Mouse, menjadikan rumah sakit tempat yang seru dan menyenangkan.
Jadi bagi Anda yang kesulitan mengajak anak ke rumah sakit, kehadiran suasana Disney seperti ini dapat menjadi pilihan tepat bagi mereka. (tika/gur)
Sumber: tabloidbintang.com
Supaya Naik Status, RSUP Sosialisasi ke Masyarakat
PANGKALPINANG – Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP), Lucia Shinta Silalahi menjawab semua keraguan masyarakat Bangka Belitung (Babel) terhadap rumah sakit yang berlokasi di Air Anyir, Kabupaten Bangka itu. Ia menjamin bahwa RSUP yang juga menjadi Malaria Center siap naik kelas.
Dijelaskan Lucia bahwa saat ini pihaknya terus mengupayakan realisasi status RSUP menjadi kelas tipe C. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk dapat meyakinkan pihak yang berwenang untuk segera melegalkan status tipe C tersebut.
Salah satu sektor yang terus dilakukan pembenahan oleh RSUP dan Pemprov adalah dalam hal pemenuhan tenaga dokter spesialis yang masih terus menjadi kelemahan RSUP. Diakuinya bahwa perekrutan dokter spesialis memang sulit direalisasikan dengan berbagai permasalahan yang terjadi sehingga menjadi pertimbangan yang cukup sulit bagi para dokter.
“RSUP sedang mempersiapkan diri untuk persiapan agar segera naik kelas tipe C. Salah satunya dengan memenuhi para dokter spesialis, sekarang sudah ada dokter anak yang akan masuk 1 Juli nanti, dokter bedah sudah ada, penyakit dalam juga,” ujarnya, usai menghadiri pelantikan eselon II, dikantor Gubernur kemarin, (24/6).
Semua hal itu ditegaskannya sudah diajukan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Babel yang kemudian akan menunggu langkah selanjutnya terkait adanya perubahan disegala sektor termasuk masalah pembiayaan setelah nantinya dinyatakan berhak menyandang status tipe C. “Retribusi biaya rumah sakit sekarang masih gratis belum bayar sama sekali. Tarif lagi dibicarakan ke DPRD, kalau sudah ada penerapan kelas dan ada BPJS, akan kerjasama ke kita,” ungkapnya.
Lucia melanjutkan bahwa selain memenuhi sektor sarana dan prasarana dan juga kelengkapan tenaga medis, RSUP juga katanya sedang berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga keberadaan RSUP yang dinilai jauh dari jangkauan masyarakat dapat lebih terasa dengan adanya pelayanan yang optimal oleh seluruh unsur yang berada di RSUP.
Salah satu upaya yang sedang dilaksanakan RSUP menurut Lucia yakni melaksanakan sunatan massal kepada para anak yang diperuntukkan kepada masyarakat sekitar RSUP maupun daerah lainnya. Atas kegiatan tersebut, ia mengaku senang lantaran dapat diterima masyarakat dengan antusiasme yang cukup tinggi.
“Antusias masyarakat cukup besar, sudah ada sekitar 56 orang yang terdaftar, Senin 46 orang dan pagi ini sekitar 30an orang. Total targetnya selama 2 hari tapi prinsipnya tiap hari. sunatan massal ini gratis untuk masyarakat, silahkan ke RSUP. Inilah upaya promosi rumah sakit ke masyarakat,” tandasnya. (rga)
Sumber: radarbangka.co.id