manajemenrumahsakit.net :: PONTIANAK
Virus Ebola, Nigeria Tutup dan Karantina Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net :: Nigeria telah menutup dan mengkarantina sebuah rumah sakit hari Senin (28/7) setelah pasien Ebola pertama yang teridentifikasi di negara itu meninggal pekan lalu. Langkah penutupan dan karantina itu dilakukan sewaktu Nigeria berjuang membatasi penyebaran wabah pathogen yang telah menewaskan hampir 700 orang di kawasan itu.
Organisasi Kesehatan Sedunia WHO hari Minggu mengumumkan telah mengirim beberapa epidemiologis ke Nigeria dan Togo untuk melacak orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan pejabat pemerintah Liberia yang tiba di Lagos dengan pesawat terbang pada tanggal 20 Juli dan meninggal lima hari kemudian.
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf Minggu malam mengatakan ia menutup sebagian besar perbatasan negara itu untuk mencegah penularan pathogen tersebut.
Bandara internasional Monrovia, sebuah bandara propinsi dan tiga pintu perbatasan utama akan tetap dibuka, meski menetapkan langkah-langkah pencegahan.
Pemerintah Liberia juga telah melarang pertemuan publik, termasuk acara-acara dan demonstrasi.
Ada 127 korban tewas di Liberia akibat Ebola
Harapan Warga Bandung Atas Pembangunan Rumah Sakit “Juara”
manajemenrumahsakit.net :: BANDUNG – Pemkot Bandung berencana membangun dua rumah sakit baru di Kota Bandung pada 2015. Rumah sakit itu akan memiliki fasilitas dan pelayanan juara sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Warga pun ada yang pro dan kontra dengan rencana pembangunan rumah sakit tersebut. Salah seorang yang pro atas pembangunan rumah sakit itu adalah Nurmala Syajarotun (21).
“Saya setuju dengan pembangunan rumah sakit tersebut karena akan memperbanyak akses ke rumah sakit,” ujar Nurmala kepada Okezone, Rabu (13/8/2014).
Ia berharap, rencana itu benar-benar direalisasikan agar pelayanan kesehatan di Kota Bandung lebih baik. Jangan sampai itu hanya wacana seperti sejumlah rencana pembangunan yang terbengkalai.
Brima Adhi (24) juga setuju dengan rencana tersebut. “Asalkan memang untuk pelayanan terbaik, saya setuju-setuju saja,” ungkapnya.
Dengan adanya dua rumah sakit baru, warga Bandung diharapkan semakin mudah mendapatkan akses pelayanan. Yang lebih penting, warga miskin jangan dipersulit untuk mendapat pelayanan di rumah sakit tersebut.
“Warga miskin juga harus dapat merasakan pelayanan kesehatannya,” tegasnya.
Yanto Wibowo (31) justru berbeda pandangan. Ia tidak setuju rencana pembangunan dua rumah sakit baru. Daripada membangun rumah sakit, lebih baik rumah sakit yang ada diperbaiki lebih dulu kualitasnya.
“Ngapain bangun rumah sakit, yang ada saja dulu harusnya dibenerin,” tandasnya. (kem)
Sumber: okezone.com
Legislator Tolak Penyelesaian RSU Nyi Ageng Serang, Apa Alasannya
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menolak rencana penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Nyi Ageng Serang Sentolo dan kantor bupati melalui APBD Perubahan 2014.
Tala Bangun Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net :: Pelaihari, Kalsel, 13/8 (Antara) – Wakil Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Drs H Sukamta menyatakan, pemerintah kabupatennya akan membangun rumah sakit tipe B di Pelaihari, yang pelaksanannya dimulai tahun 2017.
“Pada pertengahan tahun 2015 akan dilaksanakan pelelangan desain dari rencana pembangunan rumah sakit tipe B tersebut,” katanya di Pelahari (ibu kota Tala, 65 kilometer timur Banjarmasin), Rabu.
Menurut orang nomor dua di pemerintahan kebupaten (Pemkab) tersebut, pembangunan rumah sakit tipe B itu dianggarkan melalui APBD setempat sebesar Rp300 miliar dengan sistem “multy years” atau tahun jamak.
“Dana sebesar Rp300 miliar itu akan kita sesuaikan dengan `master plant` (perencanaan induk) dan desain bangunan rumah sakit,” ujarnya.
Ia menerangkan, khusus untuk alat-alat kesehatan di rumah sakit tipe B nanti, Pemkab Tala berharap bantuan pusat atau dari dana APBN. Jadi hanya bangunan dan pengadaan tanah merupakan tanggung jawab Pemkab setempat.
“Kontruksi, desain dan master plant pembangunan rumah sakit tipe B merupakan tanggung jawab dari Pemkab Tala. Kita berharap pengadaan alat-alat kesehatan dari bantuan APBN,” terangnya.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Rumah Sakit H Boejasin Pelaihari, dr Edy Wahyudi menyatakan, pihaknya optimis pembangunan rumah sakit tipe B di ibu kota Tala bakal terwujud.
“Optimistis itu didasari dari ketersediaan dokter spesialis dan kelengkapan. Untuk menuju rumah sakit tipe B memang ada persyaratan yang harus dipenuhi, namun kita tetap optimis persyaratan tersebut bisa terpenuhi,” ucapnya.
Sementara, Ketua DPRD Tanah Laut Ahmad Yani mengatakan, dewan sangat mendukung upaya Pemkabnya untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit tipe B di ibu kota kabupaten tersebut.
“Sebelum pembangunan itu dilakukan terlebih dulu harus dipelajari secara matang melalui kajian, sehingga dalam pelaksanaannya nanti tidak ada masalah,” tegasnya.
BRI Makassar Fasilitasi Rumah Sakit Sistem e-Hospital
manajemenrumahsakit.net :: ,MAKASSAR- Bank BRI Wilayah Makassar Cabang Sombaupu melakukan penandatanganan MOU program cash management dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Wahidin Sudirohusodo.
Dalam kerjasama yang digelar di Hotel Swiss-Belinn, Kamis (14/5/2014) hadir Pemimpin Wilayah BRI Makassar, Kuswiyoto, serta Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo, Prof Abdul Kadir.
BRI dalam hal ini akan menyiapkan sistem berbasis e-Hospital untuk seluruh kebutuhan management rumah sakit hingga sistem pembayaran.
?Pemimpin Wilayah BRI Makassar, Kuswiyoto mengatakan, e-Hospital akan memberikan kemudahan pengelolaan khususnya untuk sistem keuangan rumah sakit.
“Misalnya pasien datang ke rumah sakit, pembayarannya sudah dilakukan secara elektronik dan ??akan mempermudah managemen melakukan kontrol keuangan,” jelas Kuswiyoto.
Layanan ini akan semakin ?memudahkan sebab RS Wahidin Sudirohusodo telah dilengkapi dengan kantor kas BRI. (*)
Bali Waspadai Masuknya Virus Ebola
manajemenrumahsakit.net :: Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Sanglah Denpasar Anak Agung Jaya Kusuma mengaku, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak Bandara Ngurah Rai dan juga pelabuhan di Bali, agar mewaspadai masuknya virus Ebola.
Untuk itu, pihak telah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk mengantisipasi masuknya pasien terjangkit virus Ebola, di Bali. Terlebih, hingga kini, Bali masih menjadi daerah wisata dunia.
“Kami telah menyiapkan ruang isolasi dengan empat kamar, dan juga staf khusus, termasuk perangkat medis khusus penanganan penyakit menular,” ujar Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Sanglah Denpasar Anak Agung Jaya Kusuma, Selasa (12/8/2014).
Ditambahkan dia, pasien terjangkit virus Ebola datang dari bandara dan pelabuhan. Penderita virus Ebola kerap mengalami demam, sakit kepala, nyeri sendi, diare, muntah-muntah, dehidrasi, dan kematian.
“Hingga kini tidak ada vaksin maupun obat Ebola, jadi pengobatan yang dilakukan hanya mengobati gejala simtomatisnya dan menjaga daya tahan tubuhnya,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak Bandara Internasional Ngurah Rai Co Gm Bandara Internasional Ngurah Rai I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, pihaknya tengah memantau para penumpang dari luar negeri, dilihat dari riwayat perjalanannya.
Rumah Sakit Mitra Husada Gelar Baksos
manajemenrumahsakit.net :: PRINGSEWU (Lampost.co): Rumah Sakit Mitra Husada Kabupaten Pringsewu melakukan bakti sosial berupa pengobatan dan perawatan kesehatan gratis di Pekon Giri Mulyo Kecamaan Pagelaran, Selasa (12-8).
Pelaksanaan bhaki sosial yang berlangsung sehari, itu di hadiri ratusan masyarakat dari pekon setempat dan pekon-pekon di sekitar wilayah Kecamatan Pagelaran.
Menurut Direktur Pelayanan RS Mitra Husada, dr. Niken Wijayanti, menjelaskan, bhakti sosial pengobatan gratis meliputi: Pemeriksaan kesehatan umum dengan jumlah pasien sebanyak 265 orang, pemeriksaan kehamilan sebanyak 15 pasien. Kemudian bhakti sosial juga mengadakan kegiatan khitanan massal bagi anak dari keluarga kurang mampu sebanyak 15 anak. (Widodo)
Sumber: lampost.co
Mengenal Mayo Clinic, Langganan JK yang Juga Rumah Sakit Terbaik di Amerika
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta, Calon wakil presiden terpilih Jusuf Kalla sudah hampir sepekan tak terlihat bersama pasangannya presiden terpilih Joko Widodo. Anggota Tim Sukses Jokowi-JK, Yuddy Chrisnandi, mengatakan bahwa JK sedang berada di Amerika Serikat untuk cek kesehatan.
“Pak JK general check up di Mayo Clinic di negara bagian Illinois, Amerika Serikat, itu klinik langganannya,” ujar Yuddy kepada detikcom, Selasa (12/8) kemarin.
JK memilih Mayo Clinic sebagai tempat berobat memang bukan tanpa alasan. Dikutip dari CNN, Rabu (13/8/2014), Mayo Clinic yang berada di kota Rochester, Minnesota dinobatkan sebagai rumah sakit terbaik di Amerika tahun 2014 versi U.S. News & World Report.
Dr John Wald, Direktur bidang Humas dan Marketing Mayo Clinic mengatakan bahwa suatu kehormatan bisa mendapat gelar tersebut. Menurutnya, gelar ini adalah imbalan bagi staf Mayo yang sudah bekerja keras memberikan pelayanan kesehatan terbaik di Amerika.
“Ini adalah bentuk penghargaan yang hebat kepada staf-staf kami. Kami selalu berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dan terjangkau bagi pasien,” tuturnya.
Mayo Clinic mengalahkan hampir 5.000 rumah sakit lainnya yang ada di Amerika. Dalam daftar yang dirilis U.S News, Mayo mendapat 8 peringkat pertama dari 16 daftar spesialisasi yang didata.
Contohnya antara lain pada kategori penanganan spesialisasi Diabetes dan Endokrinologi (hormon), THT, Gastroenterologi (sistem pencernaan), Geriatri (penanganan lansia), Ginekologi (kandungan), Nefrologi (ginjal), Neurologi (saraf), dan Pulmonologi (paru-paru). (up/up)
Sumber: detik.com