Rumah Sakit di Malaysia Adopsi Konsep Syariah RS di Indonesia
SEMARANG — Konsep syariah yang diimplementasikan oleh Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung di Semarang, Jawa Tengah, mendapatkan apresiasi dari delegasi sejumlah rumah sakit Islam dari Malaysia. Konsep syariah ini bahkan bakal diadopsi untuk diterapkan di sejumlah rumah sakit Islam, yang ada di negara tetangga tersebut.
Hal ini terungkap dalam studi banding yang dilakukan empat rumah sakit Islam asal Malaysia di RSI Sultan Agung Semarang, akhir pekan kemarin. Dr Ishaq Daud, delegasi dari Al Islam Specialist Hospital, Kuala Lumpur mengatakan, RSI Sultan Agung telah berhasil mengkombinasikan layanan kesehatan dengan nilai-nilai syariah.
Secara khusus, Ishaq sangat mengapresiasi beragam fasilitas layanan berbasis syariah yang telah diberikan di rumah sakit yang bernaung di bawah Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) ini.
Salah satunya adalah layanan tayamum pad yang disediakan pihak rumah sakit bagi para pasien. “Ini sesuatu yang special dan belum pernah ada di rumah sakit Islam yang ada di Malaysia,” ujar Ishaq.
Tidak hanya itu, Ishaq juga menilai layanan kesehatan unggulan yang kini dimiliki oleh RSI Sultan Agung Semarang merupakan satu kemajuan luar biasa dari sebuah rumah sakit Islam. Ia pun mengamini studi banding ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. Bahkan ada keinginan besar berbagai pelajaran dari studi banding ini bakal disebarluaskan kepada beberapa rumah sakit yang belum terstandarisasi nilai syariah di negerinya.
Menurut Ishaq, konsep syariah yang diterapkan pada layanan kesehatan seperti yang diimplementasikan RSI Sultan Agung ini tak lepas dari upaya para stakeholder dalam meraih predikat mumtaz (sempurna) dari Majelis Syuro Upaya Kesehatan Islami (MUKISI).
“Sangatlah tepat jika RSI Sultan Agung Semarang menjadi proyek percontohan dari pengembangan konsep rumah sakit yang layanan kesehatannya berbasis syariah,” tambah Ishaq
Sementara itu, studi banding pengelolaan rumah sakit Islam kali ini diikuti sedikitnya empat manajemen pengelola rumah sakit Islam di Kuala Lumpur. Empat rumah sakit tersebut adalah Al Islam Specialist Hospital, Pusrawi Hospital, International Islamic University of Malaysia (IIUM) Medical Specialist dan Hospital Islam Az Zahrah (HIAZ).
Direktur Utama (Dirut) RSI Sultan Agung Semarang, dr H Masyhudi AM MKes mengatakan, konsep rumah sakit syariah yang dikembangkan di RSI Sultan Agung mengacu pada maqashid asy syariah salah seorang ulama ahlussunnah terkenal, Imam Syatibinya.
Menurutnya, konsep syariah ini membagi lima perkara yang meliputi hifdzuddin(memelihara agama), hifdzunnafs (memelihara jiwa), hifdzul’aql (memelihara fikiran/akhlak), hifdunnasl (memelihara keturunan) dan hifdulmal (memelihara harta).
“Artinya, dalam memberikan layanan kesehatan kepada setiap pasien, RSI Sultan Agung senantiasa mengedepankan serta memelihara prinsip dari lima hal keutamaan ini,” ungkap Masyhudi.
Sumber: republika.co.id
RSUD Ciamis Tak Punya Alat Pelindung Diri
manajemenrumahsakit.net :: CIAMIS – RSUD Ciamis buka suara soal ditolaknya ibu hamil pengidap HIV/AIDS oleh pihak rumah sakit. Perwakilan RSUD Ciamis dr H Denny Raharjono SpS mengatakan rumah sakit tidak memiliki alat pelindung diri untuk menangani pasien HIV/AIDS.
“Bukan tidak mau menolong orang. Namun kita harus melindungi diri kita sebelum menangani pasien,” ujarnya saat ditemui di salah satu rumah sakit swasta kemarin (2/12).
Menurut dia, pihak rumah sakit juga tidak memiliki sarana yang memadai untuk menangani pasien positif HIV/AIDS. Tenaga medis yang ada juga belum berpengalaman menangani pasien pengidap penyakit tersebut. “Kita tidak mampu menangani pasien itu karena sarana tidak punya,” ungkapnya.
Ke depan, dia menyebut pihak rumah sakit akan belajar ke Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung untuk menangan pasien HIV/AIDS. Juga akan mengadakan pelatihan kepada petugas medis agar bisa menangani pasien seperti itu. “Kita akan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan persiapan secara mental dan moril ketika mendapatkan pasien yang seperti itu lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Ciamis Imran SSos berkunjung ke RSUD. Tujuannya, meminta klarifikasi perihal ketidak siapan rumah sakit menangani pasien pengidap HIV/AIDS. Imran sempat menunggu lama, namun tidak ada satupun pejabat berwenang di RSUD yang bisa ditemui. Dia akhirnya pulang. “Apakah secara medis ada persyaratan, sehingga saya bisa memperoleh jawaban,” ungkapnya.
Dia menyebut apa pun alasannya pihak rumah sakit seharusnya memberi pelayanan kepada pasien. Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan maksimal dari pihak rumah sakit. “Baru kemarin memperingati hari AIDS sedunia, tapi sudah ada masyarakat yang kurang diperhatikan hak-haknya. Padahal warga Ciamis,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, RSUD Ciamis menolak seorang ibu hamil yang akan melahirkan gara-gara mengidap virus HIV/AIDS. (obi)
Sumber: radartasikmalaya.com
Ahok Usulkan Semua Rumah Sakit di DKI Bisa Jadi Rujukan PNS Berobat
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengusulkan agar semua rumah sakit di Jakarta bisa menjadi rujukan tempat berobat pegawai negeri sipil (PNS), sehingga jika ada PNS yang mengalami kecelakaan bisa dengan mudah mendapatkan perawatan medis.
Hal tersebut diungkapkan Ahok terkait dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (JKK-JKM) Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan PT Taspen (Persero).
“Kami mendukung program JKK-JKM yang dilakukan PT Taspen untuk memberikan jaminan kesehatan dan kematian PNS,” kata Ahok saat audiensi dengan jajaran direksi PT Taspen di Jakarta, Kamis (3/12).
Terkait biaya premi yang seharusnya berlaku sejak tanggal 1 Juli 2015, namun hingga kini belum dibayarkan, Ahok mengatakan Pemprov DKI akan secepatnya membayar karena anggaran untuk membayar uang premi sudah diajukan namun belum bisa dicairkan.
“Begitu uang tersebut keluar maka akan segera dibayarkan. Meskipun telat, kami akan menjaminnya untuk segera dilunasi,” ujarnya.
Menurut Ahok, jaminan tersebut memberikan kepastian kesehatan dan kematian bagi para PNS karena selama ini banyak PNS yang hanya mengandalkan uang operasional yang diberikan pemerintah.
Pada kesempatan itu, Ahok juga menilai pelayanan yang diberikan Taspen kepada para pensiunan sudah sangat berkembang.
Taspen melakukan jemput bola. Orang yang menjelang pensiun langsung diurus, dilatih, bahkan uang-uang yang jika ada kejadian apa pun langsung ditransfer ke rekening.
Sementara itu, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengapresiasi sikap Gubernur DKI Jakarta tersebut. Menurutnya, pola pikir Ahok adalah mempercepat program JKK dan JKM yang merupakan hak PNS.
“Kami memberi apresiasi kepada beliau karena memberi respons yang cepat,” kata Iqbal.
Ia menjelaskan, langkah selanjutnya setelah Pemprov DKI Jakarta memberi premi maka Taspen akan membayar semua jaminan kematian kepada kurang lebih 90 orang di wilayah Pemda DKI. “Karena ada beberapa bulan yang belum berjalan dan sampai ke depan kita akan bekerjasama,” kata Iqbal.
Selain itu, Taspen juga akan mengajak seluruh rumah sakit di Jakarta untuk bekerja sama sebagai RS rujukan PNS. “Kami akan bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit daerah, menunjuk mereka sebagai pengelola kecelakaan kerja,” kata Iqbal.
(ruli)
Sumber: harianterbit.com
RSUD dr HM Rabain Muara Enim Sediakan Fasilitas Persalinan di UGD
MUARA ENIM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Mohammad Rabain Muara Enim terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Sarana dan prasarana rumah sakit tipe C plus ini terus diperbaiki dan dilengkapi setiap tahunnya. Direktur RSUD Muara Enim dr Suwandi Safitra SpA mengatakan, untuk melengkapi fasilitas rumah sakit, pihaknya menyediakan fasilitas persalinan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Hal ini untuk mengantisipasi ruang persalinan yang penuh karena permintaan pasien.
Selain itu, rumah sakit menyediakan incubator transport bagi bayi yang baru lahir dari persalinan. “Incubator transport ini alat untuk membawa bayi. Ada empat unit incubator transport yang kita sediakan,” ujar dr Suwandi, Kamis (3/12).
Fasilitas di dalam ruangan akan terus ditambah. Di dalam ruang poliklinik kita sediakan ruang untuk menyusui bagi ibu.
Menurut Suwandi, atas fasilitas dan pelayanan yang terus diperbaiki membuat RSUD Muara Enim meraih juara pertama lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) tingkat Provinsi Sumsel 2015 pada 29 November lalu.
“Kita baru-baru ini juara pertama lomba RSSIB tingkat Sumsel dalam rangka menyambut hari ibu, dan akan mewakili Sumsel untuk tingkat nasional,” terangnya. dr Suwandi Safitra bersama pegawai RSUD berpose dengan tropi juara pertama RSSIB tingkat provinsi Sumsel. Lomba RSSIB ini dinilai oleh tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel yang langsung mendatangi RSUD Muara Enim. Tim melakukan penilaian dan langsung melihat pelayanan dan fasilitas rumah sakit, seperti ruang persalinan, program ASI eksklusif, metode kantung kangguru, rawat gabung dan lain-lain. “RSUD Muara Enim kini menjadi rumah sakit rujukan secara regional,” tukasnya.(amr)
Sumber: jberita.com
Rumah Sakit Wajib Tampung Semua Pasien
manajemenrumahsakit.net :: Lubuklinggau, Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe meminta setiap rumah sakit (RS) di Lubuklinggau untuk tidak menolak pasien yang tidak mampu guna dilakukan tindakan awal.“Setiap rumah sakit di Lubuklinggau tidak boleh menolak pasien yang tidak mampu untuk dilakukan tindakan awal. Jadi wajib,” tegas Nanan usai peresmian hibah renovasi ruangan rawat inap Rumah Sakit bantuan Datasemen Kesehatan Tentara (DKT) 020902 Lubuklinggau, kemarin, Kamis (3/12).
Kalau ada kejadian tersebut, Walikota akan membantu. Jadi, tindakan awal harus dilakukan, siapapun orang itu, mau dia penduduk Lubuklinggau maupun bukan penduduk Lubukinggau, kalau dia membutuhkan pelayanan tindakan awal didalam kesehatan, maka wajib untuk seluruh rumah sakit.”Kalau ada itu, temuin Walikota, biar Walikota yang bayar,” bebernya.
Sementara itu Kakesdam Kodam II Sriwijaya, Kolonel CKM dr R M Kukuh A S MARS mengatakan, pihaknya dari dulu sudah ada program pelayanan kesehatan. Itu pihaknya memang terlibat. “Kita adalah bagian dari sistem kesehatan Nasional,” katanya.
Disampaikan bahwa, pihaknya tidak melayani pasien militer saja, apalagi sekarang sudah ada BPJS atau kartu kesehatan lainnya. “Kita bagian dari itu. Jadi tidak ada lagi melayani khusus militer,” pungkasnya.#kur
Sumber: beritapagi.co.id
‘Kalau Bangsa Mau Maju, Bangun Pendidikan dan Rumah Sakit’
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA — Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, maju atau tidaknya suatu negara bergantung pada bagaimana fasilitas pendidikan dan kesehatannya.
Sebab, pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan rakyat, serta fasilitas kesehatan menjadi indikator kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya.
“Kalau negeri ini mau maju maka ada dua yang harus dikerjakan, yaitu membangun pendidikan dan rumah sakit,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan, usai peresmian Paviliun B RSU Siloam di Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Selasa belum lama ini.
Untuk itu, menurut Zulkifli, kalau dua hal itu yang menjadi fokus pemerintah. Ia yakin Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, dan peradabannya maju.
“Ini yang dilakukan oleh Mochtar, dan kita apresiasi terhadap itu. Karena ini sebenarnya tugas pemerintah, lalu ada swasta membantu pemerintah. Maka tidak ada kata lain kita harus memberi apresiasi,” ujar dia.
Zulkifli selaku Ketua MPR hadir dalam acara peresmian Paviliun B RSU Siloam di Karawaci. Peresemian dilakukan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Hadir dalam acara itu antara lain Menkes Nila Djuwita F. Moeloek, Pimpinan Lippo Group Mochtar Riyadi, Gubernur Banten Rano Karno.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli bersama Puan Maharani, Nila Djuwita F. Moeloek, Rano Karno beserta pimpinan Lippo Group secara bersama-sama menabuh gendang sebagai tanda diresmikan dan beroperasinya Paviliun B RSU Siloam tersebuti. Pavilun B yang barusan diresmikan itu berkapasitas 300 tempat tidur, akan ditingkatkan menjadi 600 tempat tidur pada 2017.
Presiden Lippo Group Theo Sambuaga dalam sambutannya menyatakan, 95 persen yang berobat di rumah sakit ini adalah pasien BPJS, Jamkesda, dan multiguna.
Sumber: republika.co.id
I LAGALIGO BEROBSESI JADI RUMAH SAKIT RUJUKAN DAN BERMUTU
manajemenrumahsakit.net :: Wotu – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I La Galigo menggelar Malam Ramah Tamah, dimana acara tersebut merupakan puncak dari segala rangkaian kegiatan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 7 BLUD RSUD I La Galigo yang berlangsung mulai dari tanggal 16 November hingga 01 Selasa (01/12/2015) malam tadi.
Hadir dalam acara tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Luwu Timur H. Muh. Abrinsyah, Kabag Humas dan Protokol Ishaq Charles Tangdialla, Sesepuh RSUD I La Galigo Abdul Muthalib serta para dokter dan seluruh pegawai RSUD I La Galigo. Acara diawali dengan pembacaan doa yang dilanjutkan dengan kata sambutan Direktur BLUD RSUD, dr. Rosmini Pandin.
Dalam sambutannya direktur menyampaikan kebanggaannya pada semua keluarga besar Rumah Sakit yang selama ini menunjukkan kerja keras, dalam mewujudkan visi rumah sakit untuk menjadi Rumah Sakit rujukan yang profesional dan bermutu.
“Dalam usia yang relatif muda ini, saya sebagai pimpinan Rumah Sakit menyatakan kebanggaan dan penghargaan atas komitmen dan kesungguhan teman-teman dalam melayani pasien.” Imuh Rosmini. Lebih lanjut, dr. Rosmini juga tak lupa untuk mengingatkan untuk tetap bekerja dengan ikhlas. “Tetaplah melayani dengan sepenuh hati sebagaimana motto Rumah Sakit kita,” Jelasnya.
Sementara sambutan tertulis Bupati yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Abrinsyah, sekaligus menutup segala rangkaian Ulang tahun yang ke- 7 di BLUD RSUD I La Galigo mengatakan, momentum peringatan ini tidak hanya bersifat seremoni semata, tapi lebih dari itu, peringatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk mengevaluasi sekaligus memperbaiki pelayanan yang selama ini telah kita berikan kepada masyarakat. Ia berharap, memasuki usianya yang ke-7 BLUD RSUD I La Galigo kiranya hal ini akan dijadikan motivasi dan daya dorong untuk semakin meningkatan kualitas pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik lagi sesuai visi dan misinya.
Pada kesempatan tersebut, H. Muh. Abrinsyah juga menegaskan untuk menata manajemen rumah sakit ini secara bersama-sama, saling mendukung dan berkolaborasi secara baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang profesional.
Sementara sebelumnya Ketua Panitia HUT ke -7 BLUD RSUD I La Galigo dr. Irfan melaporkan bahwa berbagai kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya pertandingan olahraga antar ruangan, pertandingan kesenian dan kegiatan ilmiah. Sedangkan puncak perayaan HUT hari ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti peragaan busana oleh para pegawai rumah sakit, parodi kilas balik RSUD I La Galigo serta penyerahan hadiah lomba serangkaian HUT dan puncaknya dilaksanakan pemotongan tumpeng HUT oleh Direktur BLUD RSUD I La Galigo dr. Rosmini Pandin. (Rilis).
Sumber: lutimterkini.com
Berobat Sambil Wisata? Ini yang Ditawarkan Sejumlah Rumah Sakit di Malaysia
BANDUNG – Berobat sambil wisata? Kenapa tidak? Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) gencar mengajak warga Indonesia khususnya warga Bandung untuk melakukan Medical Check Up sekaligus berwisata ke Malaysia. Salah satu promosinya, MHTC menggelar acara dengan tema “Me Time With Friends” The Beauty Healthcare Trip di Hotel Aston, Selasa (1/12/2015).
Acara ini diikuti oleh perwakilan dari sejumlah rumah sakit yakni Ramsay Sime Darby Healthcare, rumah sakit Institut Jantung Negara, Mahkota Medical Centre, Pantai Hospital Kuala Lumpur, dan Beverly Wilshire Medical Center yang semuanya menawarkan pelayanan paket perjalanan medis kepada warga Bandung.
“Melalui kegiatan ini MHTC menawarkan berbagai paket medical trip melalui perwakilan dari rumah sakit di Malaysia,” kata Mohd Zulhery Fahmy, Regional Director Market Development MHTC.
Pengobatan yang ditawari seperti general check up, beauty healthcare dan pengobatan lain seperti kardiologi, onkologi, bedah estetik, bedah robotik, perawatan kesuburan, hingga implan gigi. “Melalui kegiatan ini pula, MHTC ingin mengajak warga Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan melakukan medical check up sejak dini,” katanya.
Untuk wisata yang dipaketkan dalam medical trip ini, katanya,Malaysia diklaim memiliki harya karun untuk wisatawan seperti keajaiban alam serta wisata kota cosmopolitan yang modern namun tetap berbudaya. (tif)
Sumber: tribunnews.com
Jangan Bawa Anak Sehat Usia di Bawah 12 Tahun ke Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net :: KUDUS – Bagi anak-anak yang masih berusia di bawah 12 tahun, dilarang memasuki rumah sakit untuk menjenguk pasien. Aturan tersebut sudah diberlakukan dan digalakkan untuk ketertiban pengunjung.
Satu dari rumah sakit yang menerapkan aturan tersebut adalah RS Mardi Rahayu kudus. Untuk menjalankan aturan tersebut, pihak rumah sakit memasang tulisan bahwa anak yang di bawah 12 tahun dilarang masuk.
Humas RS Mardi Rahayu Kudus Reni, mengatakan itu kepada MuriaNewsCom. Menurutnya, anak-anak masih rentan terkena penyakit, sehingga bagi anak yang berusia di bawah 12 tahun diimbau untuk dilarang memasuki rumah sakit khususnya lokasi tempat perawatan.
“Iya, di lokasi perawatan itu kan banyak virus, sehingga kami sifatnya mengimbau agar lebih hati-hati supaya tidak tertular,” katanya
Menurutnya, meski sudah terdapat papan tersebut, namun masih banyak yang melanggar aturan itu. Dan ada pula alasan lain yang diuraikan masyarakat kalau mereka ingin bertemu dengan orang tuanya
Dia menambahkan, seharusnya aturan tersebut harus diberlakukan untuk semua rumah sakit. Hanya penerapannya yang masih kurang diperhatikan oleh masyarakat lantaran ingin melihat langsung saudaranya. (FAISOL HADI/AKROM HAZAMI)
Sumber: murianews.com