Transformasi Kesehatan Indonesia merupakan sebuah inisiasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan kegiatan transformasi kesehatan yang mencakup 6 pilar transformasi diantaranya transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan. Penguatan ketahanan alat kesehatan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Ketahanan alat kesehatan yang optimal memungkinkan perangkat medis dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai situasi, sehingga mendukung penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya investasi dalam infrastruktur kesehatan, termasuk pengadaan dan pemeliharaan alat kesehatan, untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Pemenuhan Alat Kesehatan dalam Mewujudkan Pembangunan Kesehatan di Indonesia
Agar mendapatkan alat kesehatan memenuhi standar, sesuai dengan kebutuhan institusi, dan juga terbaik untuk dimanfaatkan dalam pelayanan, institusi kesehatan memerlukan manajemen logistik alat kesehatan yang baik. Alat kesehatan yang disediakan perlu memenuhi standar, aman, optimal untuk dimanfaatkan, dan efisien. Sehingga dibutuhkan manajemen logistik alat kesehatan yang baik untuk mewujudkan itu semua.
Pentingnya Implementasi Akuntansi Manajemen bagi Rumah Sakit
Akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi, dan mengendalikan operasi dalam sebuah organisasi. Bagi rumah sakit, implementasi akuntansi manajemen memiliki peran yang sangat krusial dalam memastikan kelangsungan operasional, efisiensi, serta kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Berikut adalah beberapa alasan mengapa implementasi akuntansi manajemen sangat penting bagi rumah sakit:
Pemanfaatan Informasi Akuntansi Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan Jangka Pendek
Dalam era kesehatan yang semakin kompleks, rumah sakit menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya dan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi memainkan peran penting dalam membantu rumah sakit membuat keputusan yang tepat, terutama dalam jangka pendek. Informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajemen rumah sakit untuk pengambilan keputusan jangka pendek dan dampaknya terhadap efisiensi operasional dan pelayanan kesehatan.
Pondasi Dasar Implementasi Lean Management di Rumah Sakit
Dalam sebuah webinar, seorang peserta mengungkapkan kebingungannya mengenai cara menjaga keberlanjutan implementasi berbagai alat atau pendekatan di suatu organisasi, termasuk Lean Management. Diakui, banyak organisasi, termasuk rumah sakit, mencoba menerapkan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan mereka. Sayangnya, tidak semua implementasi tersebut berkelanjutan. Banyak perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara dan kemudian hilang setelah satu atau dua tahun. Fenomena ini dikenal dalam Lean sebagai “popcorn kaizen” – hanya meledak sesaat. Untuk menghindari hal ini, Lean membutuhkan pemahaman konsep dasar, komitmen dan kepemimpinan yang kuat, serta perubahan budaya dan keterampilan penggunaan alat oleh semua orang di rumah sakit.
Ruang Cardiac Catheterization Laboratory (Cathlab)
Cardiac Catheterization Laboratory (Cathlab) adalah ruangan pemeriksaan yang memiliki peralatan lengkap untuk memvisualisasikan pembuluh darah dan jantung, serta melakukan tindakan medis yang diperlukan. Ruangan ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai pemeriksaan atau prosedur medis yang berhubungan dengan kateterisasi jantung, seperti angioplasti, angiografi hingga pemasangan stent/ ring jantung. Beberapa rumah sakit baik besar maupun rumah sakit kecil banyak yang telah memiliki pelayanan cathlab ini.
Meningkatkan Kinerja Rumah Sakit Umum dan Klinik Rawat Jalan
Rumah sakit umum semakin mendekati krisis. Rapor rumah sakit dari Australian Institute of Health and Welfare menunjukkan penurunan indikator kinerja di rumah sakit umum di seluruh Australia. Hal ini dapat dikaitkan dengan beberapa perilaku makro, meso dan mikro dalam sistem perawatan kesehatan kita. Kesejahteraan staf yang buruk, struktur organisasi yang hirarkis dengan pendekatan yang tidak kolaboratif, dan kebijakan perawatan kesehatan nasional seperti pendanaan berbasis aktivitas (activity-based funding/ ABF) tidak cukup mendukung peningkatan kinerja individu. Mengatasi masalah yang kompleks ini membutuhkan solusi dari berbagai sisi; tidak ada solusi yang sederhana.
Kemana Arah RS NonProfit?
Ada perbedaan mendasar antara RS for-profit dengan RS nonprofit. RS for-profit beroperasi dengan menggunakan model bisnis yang berorientasi pada keuntungan finansial jangka pendek maupun jangka panjang. RS for-profit dimiliki dan dikelola oleh swasta (perorangan/kelompok maupun perusahaan) dan fokus pada bagaimana menghasilkan keuntungan bagi para pemilik saham. Sebaliknya, RS nonprofit bekerja berdasarkan kepentingan masyarakat dan membawa misi membuka akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas. RS nonprofit biasanya didirikan dan dikelola oleh yayasan /organisasi/perkumpulan sosial atau keagamaan, yang tidak berorientasi pada keuntungan finansial semata. Sebenarnya RS pemerintah juga memiliki misi nonprofit, yaitu mengutamakan penyediaan layanan yang dapat diakses oleh masyarakat luas dan tidak mengembalikan keuntungan RS kepada pemilik. Namun ada yang memisahkan pengelompokkan antara RS nonprofit milik swasta dengan yang dikelola oleh pemerintah, dengan alasan perbedaan kepemilikan dan tata kelola.
Dampak Desain Rumah Sakit Ramah Lingkungan terhadap Kesejahteraan Pasien dan Biaya Operasional Rumah Sakit
Rumah sakit memainkan peran penting dalam memberikan perawatan medis kepada pasien, namun rumah sakit juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan karena konsumsi energi dan penggunaan sumber daya yang tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, ada minat yang meningkat terhadap konsep desain rumah sakit ramah lingkungan, yang bertujuan untuk mengurangi jejak lingkungan rumah sakit sekaligus meningkatkan hasil pasien.
Indikator Utama yang Mempengaruhi Efisiensi Rumah Sakit
Mengukur efisiensi rumah sakit merupakan proses sistematis untuk mengoptimalkan kinerja dan alokasi sumber daya. Studi tinjauan saat ini telah menyelidiki indikator input, proses, dan output utama yang biasa digunakan dalam mengukur efisiensi teknis rumah sakit untuk meningkatkan keakuratan hasil.