Menurut Carr (2017) terlepas dari lokasi, ukuran, atau anggarannya, semua rumah sakit harus memiliki ciri atau atribut sebagai bangunan rumah sakit, yaitu bangunan rumah sakit harus efisien dan efektif, fleksibel dan mudah dikembangkan, memiliki lingkungan terapeutik, bersih dan memiliki sistem sanitasi yang baik, mudah di jangkau atau diakses, memiliki sistem sirkulasi yang mudah dikontrol, estetik, aman, dan yang menjadi concern saat ini adalah bangunan rumah sakit harus sustain (memiliki keberlanjutan terkait dengan dampak lingkungan secara global)
Efisiensi Biaya Rumah Sakit
Rumah sakit dalam menjalankan pelayanan kesehatan dituntut untuk melakukan kendali mutu dan kendali biaya. Efisiensi biaya rumah sakit merupakan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan biaya. Rumah sakit dituntut untuk mampu mengelola segala sumber daya yang ada dengan optimal sehingga dapat mencapai tujuan yang sebelumnya telah direncanakan. Efisiensi biaya sangat penting dalam menjalankan segala kegiatan operasional rumah sakit, namun dalam efisiensi yang dilakukan pada sebuah rumah sakit tetap untuk memperhatikan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan.
Pilar Ketiga Keselamatan Pasien
Kontribusi terhadap keselamatan pasien yang diberikan oleh staf administrasi dan administrasi (A&C), sebuah kelompok staf utama di bidang pelayanan kesehatan, tidak dijelaskan secara memadai atau kurang diakui dengan beberapa penelitian yang relevan atau sistematis. Terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa staf A&C dan tugas-tugas terkait penting bagi keselamatan pasien. Risiko dapat disusun ke dalam beberapa tema.
Bagaimana Rumah Sakit Menangkap Manfaat Finansial dari Peningkatan Proses
Pemerintah, penyandang dana dan manajer rumah sakit di seluruh dunia sedang mencari cara untuk mengatasi pertumbuhan pengeluaran yang berkelanjutan dengan mengurangi tingkat pemborosan dalam sistem penyediaan layanan kesehatan dan meningkatkan nilai perawatan yang diberikan kepada pasien. Metode peningkatan proses diterapkan untuk meningkatkan perawatan bernilai tinggi, mengurangi perawatan bernilai rendah dan menghilangkan pemborosan dari proses perawatan.
Peran Engaging Leader dan Kesejahteraan Kerja Perawat
Perawat adalah SDM kesehatan yang memiliki beban kerja tinggi. Dengan banyaknya tuntutan kerja, dapat menyebabkan konsekuensi negatif terhadap fisik dan psikologis perawat, bahkan untuk keselamatan pasien. Beberapa bukti pada jurnal menyebutkan bahwa kepemimpinan (leadership) mempunyai dampak besar terhadap persepsi ketegangan terkait pekerjaan dan kesejahteraan psikologis perawat. Kepemimpinan yang tidak baik dan kurangnya otonomi pekerjaan membuat perawat mudah mengalami kelelahan akibat bekerja (burnout), sedangkan dengan adanya rekognisi dan penghargaan dapat menambah kesejahteraan kerja.
Kebugaran di Tempat Kerja
Apa itu Kebugaran di Tempat Kerja?
Kebugaran di tempat kerja mengacu pada aktivitas atau kebijakan promosi kesehatan yang mendukung kebugaran dan perilaku karyawan yang positif. Dimulai dari skrining dan edukasi kesehatan hingga program kebugaran dan keanggotaan layanan kesehatan, terdapat banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menumbuhkan budaya kesehatan yang baik.
Budaya Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien merupakan masalah yang menjadi perhatian global; namun, organisasi layanan kesehatan akhir-akhir ini lebih memperhatikan pentingnya membangun budaya keselamatan. Tingkat keseluruhan budaya keselamatan pasien yang positif masih rendah. Semua variabel kecuali usia, pelatihan, jam kerja, dan pengalaman kerja merupakan faktor yang secara signifikan terkait dengan budaya keselamatan pasien.
Peningkatan Proses dan Dampaknya Terhadap Kinerja Keuangan Rumah Sakit
Pemerintah, penyandang dana dan manajer rumah sakit di seluruh dunia sedang mencari cara untuk mengatasi pertumbuhan pengeluaran yang terus meningkat dengan mengurangi tingkat pemborosan dalam sistem penyediaan layanan kesehatan dan meningkatkan nilai perawatan yang diberikan kepada pasien. Metode peningkatan proses diterapkan untuk meningkatkan perawatan bernilai tinggi, mengurangi perawatan bernilai rendah dan menghilangkan pemborosan dari proses perawatan.
Implementasi Lean Manajemen dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai organisasi yang padat karya dan padat modal, serta memberikan pelayanan medis dan non-medis memerlukan pengelolaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya. Namun demikian, pengelolaan tersebut harus tetap memperhatikan kualitas pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan dan memberikan manfaat bagi pasien. Melalui Lean Management, perbaikan secara terus menerus dapat dilakukan dengan menghilangkan pemborosan, meningkatkan nilai tambah terutama bagi pasien. Hal ini agar rumah sakit dapat menjadi pilihan pasien untuk mempercayakan kesehatannya.
Manfaat Finansial dari Peningkatan Proses dan Dampaknya terhadap Kinerja Keuangan Rumah Sakit
Pemerintah, penyandang dana dan manajer rumah sakit di seluruh dunia sedang mencari cara untuk mengatasi pertumbuhan pengeluaran yang terus meningkat dengan mengurangi tingkat pemborosan dalam sistem penyediaan layanan kesehatan dan meningkatkan nilai pelayanan yang diberikan kepada pasien. Metode peningkatan proses diterapkan untuk meningkatkan pelayanan bernilai tinggi, mengurangi pelayanan bernilai rendah dan menghilangkan pemborosan dari proses pelayanan.