PKMK - Makassar - Pada 8 November 2023, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pelatihan Peningkatan Kapabilitas Tenaga Teknisi Unit Pemeliharaan Alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan. Pelatihan ini digelar pada 7–10 November 2023 di Hotel Claro Kota Makassar secara luring dan daring melalui platform Webinar dan Live Streaming YouTube.
Materi sesi kegiatan ini diisi oleh Arianto B. Saung, SKM., M. Kes, Ir. Andy Sambiono, M.Kes., Indra Gunawan, ST., MS. dan Heru Pratikno, SST
Pengelolaan Peralatan Medis dari Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Fasyankes
Arianto B. Saung, SKM., M. Kes
Arianto, menjelaskan ketika berbicara tentang keselamatan, kita harus memahami bahwa keselamatan berkaitan dengan keamanan orang. Dalam konteks pekerjaan atau aktivitas yang kita lakukan saat ini, kita perlu mengubah cara berpikir kita untuk memasukkan keselamatan dan kesehatan sebagai prioritas. Bidang elektromedis, seperti dalam kasus kejadian tidak diinginkan (KTD), bisa mengakibatkan kecelakaan. Keselamatan terkait erat dengan mencegah kecelakaan, sementara kesehatan berkaitan dengan mencegah penyakit. Ketika berbicara tentang keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja. Saat bekerja di sarana pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, atau klinik, kita berpotensi terkena risiko kedua hal tersebut. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor potensial yang bisa menyebabkan kita mengalami kecelakaan atau penyakit akibat pekerjaan, mengingat sifat tempat tersebut sebagai tempat merawat orang yang sakit. Fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas, rumah sakit, dan klinik, melayani beragam pasien dengan berbagai kondisi. Peralatan medis dan sistem utilitasnya harus aman dan berfungsi dengan baik untuk menghindari risiko yang dapat meningkatkan penderitaan pasien. Diperlukan perbaikan dan perhatian terhadap peralatan kesehatan, bahkan jika tidak selalu ada ahli elektromedis yang tersedia.
Prinsip Operasi, Konstruksi, Maintenance, Safety Consideration Alat Kesehatan : Ultrasonografi
Ir. Andy Sambiono, M.Kes.
Andi menjelaskan, Alat ultrasonografi adalah alat diagnostik yang sederhana, namun memiliki peran penting dalam berbagai bidang medis. Terdapat tujuh aspek utama yang terkait dengan alat ini, termasuk diagnostik, terapi, live support, radiologi, laboratorium mata, dan terapi lagi. Gelombang suara dan ultrasonik menjadi dasar utama dalam penggunaan alat ultrasonografi. Panjang gelombang dan frekuensi bunyi memainkan peran penting dalam menentukan sifat akustik jaringan. Kecepatan ultrasonik melalui berbagai jenis material berbeda-beda, seperti udara, air, otot, tulang, dan baja. Jaringan lunak, seperti otot, ginjal, hati, dan jantung, memiliki kecepatan ultrasonografi yang hampir sama, sementara tulang, udara, dan implan logam memiliki sifat akustik yang berbeda. Penggunaan gel ultrasonik penting untuk memastikan tidak ada gelembung udara yang dapat memantulkan gelombang ultrasonik sebelum mencapai pasien. Sifat gelombang ultrasonik juga memainkan peran dalam pembentukan gambar ultrasonografi. Proses pulsa gema, yang menggunakan metode pulse echo, digunakan untuk mengumpulkan informasi dari pantulan gelombang ultrasonik. Kalibrasi dengan menggunakan phantom diperlukan untuk menguji fitur kinerja seperti resolusi lateral dan aksial, serta kebenaran pengukuran jarak. Keamanan menjadi perhatian utama dalam penggunaan alat ultrasonografi. Pencitraan diagnostik tampaknya bebas risiko jika digunakan dengan benar, namun transduser ultrasonik harus ditangani dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan yang dapat mempengaruhi resolusi dan akurasi diagnosis. Kesalahan dalam pengukuran dapat menyebabkan diagnosis yang salah, sehingga kalibrasi dan perawatan rutin diperlukan untuk memastikan kinerja yang optimal.
Prinsip Operasi, Konstruksi, Maintenance, Safety Consideration Alat Kesehatan : Timbangan
Indra Gunawan, ST., MS.
Indra menjelaskan bahwa timbangan merupakan alat ukur massa pertama yang ditemukan. Secara tradisional, alat ini terdiri dari balok dengan lengan yang sama panjang dan panci timbang di setiap lengan. Massa yang tidak diketahui ditempatkan di satu panci, sementara massa standar ditambahkan ke panci lain hingga mencapai keseimbangan. Penggunaan timbangan memiliki manfaat yang berbeda untuk anak dan dewasa. Untuk anak, timbangan digunakan untuk memantau status gizi dan tumbuh kembang. Bagi dewasa, menimbang berat badan secara rutin membantu mengukur keidealannya. Timbangan bayi dibedakan dengan timbangan dewasa karena bayi tidak dapat berdiri sendiri. Konstruksi khusus diperlukan, dan perawatan rutin, termasuk pembersihan dan pemeriksaan kalibrasi, sangat penting. Pembersihan melibatkan membersihkan plat timbangan, ruang timbang, bagian alas, dan keypad. Perawatan juga melibatkan pemeriksaan mekanisme penyetelan dan penggunaan wadah bersih yang telah ditimbang sebelumnya. Indra juga menjelaskan mengenai beberapa jenis massa, termasuk True Mass, Massa Nominal, dan Massa Konvensional. Pra Kalibrasi diperlukan sebelum melakukan kalibrasi utama, dengan mencatat suhu, kelembaban relatif, dan memastikan kondisi lingkungan stabil. Penting untuk menjaga kebersihan timbangan minimal seminggu sekali, menggunakan deterjen atau tisu disinfektan, dan memastikan alat dalam kondisi baik sebelum penggunaan.
Prinsip Operasi, Konstruksi, Maintenance, Safety Consideration Alat Kesehatan : Elektrokardiografi (EKG)
Heru Pratikno, SST
Proses pemeliharaan di bidang ini tidak membedakan antara kota dan daerah. Inventaris menjadi kunci perencanaan pemeliharaan, dan kurangnya pengetahuan tentang proses inventarisasi dapat mempengaruhi perencanaan. Gelombang PQRST dalam elektrokardiografi (EKG) mencerminkan proses kelistrikan jantung, di mana EKG digunakan untuk memantau aktivitas listrik jantung. EKG mirip dengan pemantau pulse oximetry dan Doppler dalam mengukur jantung, tetapi tidak bersentuhan dengan darah. Blood pressure tanpa bersentuhan dengan darah disebut pengukuran jantung non-invasif, sedangkan invasive blood pressure melibatkan pengukuran tekanan darah dengan alat khusus yang dikeluarkan dari tangan. Dua tindakan diagnostik, potensi aksi jantung dan elektrokardiografi (EKG), tidak bersentuhan langsung dengan jantung, melibatkan pencatatan aktivitas listrik dan pengukuran laju detak jantung serta deteksi kerusakan pada sel otot jantung. Proses potensi aksi jantung melibatkan perbedaan potensial antara bagian dalam dan luar sel jantung. EKG mencatat aktivitas listrik selama periode waktu tertentu dengan elektroda yang dipasang pada tubuh pasien. Gelombang EKG mencerminkan depolarisasi sel otot jantung selama detak jantung.
Reporter:
Indra Komala R.N., MPH (PKMK UGM)
Newsletter Hari 2