manajemenrumahsakit.net :: PURBALINGGA
Jelang 2020 RS Awal Bros Group Akan Tambah 4 Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Sebelum tahun 2020 Rumah Sakit Awal Bros akan menambah Empat Rumah Sakit, hal tersebut di sampaikan oleh Presdir dan Pemilik RSAB Group pada kesempatan perayan HUT ke 17 Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) kemarin Sabtu (29/08/2015).
“Usia yang ke 17 tahun, merupakan usia yang special, alhamdulilah RSAB sudah memiliki 10 RS di Indonesia ditambah dengan pelayanan kesehatan lainnya,” sebut Presdir dan Pemilik Rumah Sakit Awal Bros Group, Arfan Awaloedin didampingi Direktur Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, Rosnim Roswin Djaafar Senin (31/08/2015).
Target tersebut di sampaikan Arfan mengingat masih ada beberapa kota potensial yang Pelayanan kesehatannya masih kurang maksimal pulau tersebut diantaranya adalah Kalimantan.
“Insyaallah menjelang tahun 2020 kami akan menambah tiga atau empat Rumah Sakit lagi
Baru Satu Rumah Sakit di Maluku Terakreditasi
manajemenrumahsakit.net :: Ambon, Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh menyatakan, hingga saat ini tercatat baru satu dari 26 rumah sakit di Maluku yang terakreditasi.
“Sampai saat ini baru rumah sakit umum daerah (RSUD) dr.M. Haulussy Ambon yang terakreditasi dengan tipe ‘B’. Sedangkan sisanya belum terakreditasi sama sekali,” katanya di Ambon, Senin (31/8).
Dia mengemukakan, peningkatan status rumah sakit di Maluku menjadi salah satu skala prioritas Pemprov setempat untuk diselesaikan pada 2016 mendatang.
Menurut Meikyal, hingga saat ini rumah sakit milik pemerintah di 11 kabupaten/kota di Maluku berstatus tipe “C”. Hanya RSUD dr. Haulussy di Kota Ambon dan dikelola Pemprov Maluku yang bertipe “B”.
Peningkatan status 25 rumah sakit yang lain, tidak mudah dilakukan karena harus memenuhi sejumlah persyaratan diantaranya kelengkapan fasilitas, tenaga kesehatan yang sesuai serta mutu dan standar pelayanan minimal diisyaratkan.
Karena itu, semua rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah di semua kabupaten, saat ini tengah didorong untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan, sehingga memenuhi standar untuk diakreditasi.
Semua Dinas kesehatan Kabupaten/Kota di Maluku maupun pimpinan rumah sakit, telah bersepakat melakukan perbaikan layanan kesehatan, serta menyiapkan berbagai dokumen diperlukan untuk diakreditasi hingga akhir tahun 2016.
“Pasti ada catatan dikeluarkan Kementerian Kesehatan jika rumah sakit dinyatakan tidak lulus akreditasi. Kekurangan tersebut yang akan diperbaiki sehingga memenuhi kriteria untuk peningkatan status,” ujar Meikyal.
Dia mengemukakan, Dinas Kesehatan Maluku intensif berkoodinasi dengan masing – masing pimpinan rumah sakit untuk menganalisa dan mengkaji berbagai kebutuhan dan kekurangan, guna dilakukan perbaikan sekaligus peningkatan standar pelayanan kesehatan minimal.
“Mudah-mudahan hingga akhir 2016 semua rumah sakit telah terakreditasi baik tipe C maupun B,” ujarnya.
Masalah belum terakreditasinya rumah sakit di Maluku, juga menjadi perhatian serius Gubernur Maluku Said Assagaff untuk dibicarakan dengan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek.
“Saya menjadwalkan bertemu Menteri Kesehatan di Jakarta pada Minggu pertama atau kedua bulan September untuk menyampaikan program prioritas bidang kesehatan di Maluku, sekaligus membicarakan masalah akreditasi 25 rumah sakit di Maluku,” katanya.
Menurut Gubernur, pihaknya akan meminta pertimbangan khusus Menteri Kesehatan terkait akreditasi dan peningkatan status rumah sakit di Maluku, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat dilakukan optimal di masa mendatang.
“Jika mengikuti aturan dan standar dikeluarkan Kemenkes maka kemungkinan semua rumah sakit di Maluku tidak lolos akreditasi dan statusnya tidak bisa ditingkatkan, mengingat masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi terutama sarana dan prasarana serta kualitas SDM. Karena itu saya akan meminta pertimbangan khusus Menteri Kesehatan untuk masalah ini,” tegasnya.
Karakteristik wilayah Maluku sebagai daerah kepulauan serta belum didukung sarana transportasi memadai, perlu menjadi bahan pertimbangan khusus Pemerintah Pusat, termasuk Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat hingga di daerah terpencil dan jauh.
Ditambahkannya, masalah kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas untuk dibenahi semasa kepemimpinannya bersama Wagub Zeth Sahuburua periode 2014 – 2019, terutama peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas di daerah terpencil.
Sumber: tribun-maluku.com
Edisi Minggu ini: 25 – 31 Agustus 2015
Dear Pengunjung website,
PELUANG KARIR Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM membutuhkan tenaga konsultan/peneliti penuh waktu dengan kualifikasi:
Divisi Manajemen Rumah Sakit PKMK FK UGM
Telah terselenggara
31 Aug2015
Direktur Rumah Sakit Rakyat, Tunggu Peraturan Daerahmanajemenrumahsakit.net :: PEMBANGUNAN tiga rumah sakit tipe D pratama di sejumlah wilayah kecamatan, dianggap sebagai salah satu cara atau jalan terwujudnya pelayanan prima di bidang kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Namun, banyak hal masih perlu dipersiapkan dan dipenuhi terkait pengoperasionalan rumah sakit rakyat. Mulai dari sarana penunjang seperti fasilitas rawat inap, peralatan, tenaga medis dan lain sebagainya. Apalagi hingga saat ini, tiga rumah sakit rakyat yang telah dibangun sejak beberapa bulan lalu di Kecamatan Kumai, Kotawaringin Lama (Kolam) dan Semanggang, Kecamatan Pangkalan Banteng tersebut belum memiliki direktur. Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana dan Informasi Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar, Jamin Ginting mengungkapkan, penetapan direktur untuk masing-masing rumah sakit tipe D pratama yang telah dibangun dan mulai beroperasi ini, belum bisa dilakukan. Pasalnya, masih belum ada regulasi atau peraturan dari pemerintah daerah terkait rumah sakit rakyat.
31 Aug2015
Rumah Sakit Menyelenggarakan Estafet Cuci Tangan (ECT)manajemenrumahsakit.net :: Kuala Kapuas
31 Aug2015
Cegah Pencurian Bayi, RS Adelaide akan Gunakan Gelang Kaki ElektronikRumah sakit ibu dan anak di Adelaide akan memasang gelang kaki elektronik pada bayi yang baru lahir. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman bayi dan ibu di rumah sakit tersebut. Sejumlah rumah sakit di negara bagian dan negara lain telah menggunakan gelang kaki elektronik, tidak lagi menggunakan gelang nama biasa. Alat ini bisa digunakan untuk melacak pergerakan bayi disekitar ruang bersalin dan dapat juga memicu alarm yang secara otomatis akan mengunci pintu dan lift jika ada seseorang yang berusaha membuka paksa gelang kaki tersebut. Gelang kaki ini juga dapat memastikan bayi tidak tertukar atau keluar dari rumah sakit secara tidak sengaja. Dalam pernyataannya Rumah Sakit Ibu dan Anak Adelaide mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi ini sebagai bagian dari kajian yang lebih luas mengenai sistem teknologi informasi mereka. “Awal bulan ini, kami akan meminta informasi ke pasar mengenai teknologi pelacakan elektronik ini untuk penggunaan di rumah sakit kami,termasuk alat pelacakan peralatan medis dan potensi penggunaan gelang elektronik untuk memonitor ibu dan bayinya yang baru lahir,
20 Aug2015
Rumah Sakit Proyek Pemprov DKI Tak Punya Akses Masukmanajemenrumahsakit.net :: JAKARTA — Tim Pansus laporan hasil pemeriksaan (LHP) |