Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Manajemen Rumah Sakit, Edisi Minggu ini Selasa, 2 April 2024 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut: Reportase “Webinar Diskusi Strategi Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Mata Dengan Standar Global Terbaik Kasus: Klinik Mata Nusantara” 3 April 2024 Webinar ini dilaksanakan secara daring oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan UGM bekerjasama dengan KMN EyeCare dan Peminatan MMR Prodi Magister Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan mata dengan standar global terbaik di Indonesia melalui kasus Klinik Mata Nusantara yang dimoderatori dr. Haryo Bismantara, MPH. Pentingnya Upaya Hilirisasi Riset dalam Upaya Pemenuhan Alat Kesehatan dalam Negeri Berdasarkan definisi yang tertuang dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (1), alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, peralatan, implan, reagen dan kalibrator in vitro, perangkat lunak, serta material atau sejenisnya yang digunakan pada manusia untuk tujuan medis dan tidak mencapai kerja utama melalui proses farmakologi, imunologi, atau metabolisme. Webinar Panduan Langkah Demi Langkah untuk Mengirimkan HMA Awards Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan bersama Hospital Management Asia menyelenggarakan Webinar untuk Cara mengirimkan proposal Awards pada event tahunan yang akan diselenggarakan di Bali pada akhir Agustus 2024. Rabu, 24 April 2024 Waktu: 13:00 – 14:00 WIB (GMT + 7:00) / 14:00 – 15:00 (waktu SG) Perpaduan TDABC dan Lean Management untuk Efisiensi dan Efektivitas Operasional Rumah Sakit Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC) adalah metode perhitungan biaya yang memfokuskan pada waktu yang digunakan dalam setiap aktivitas. Berbeda dengan metode Activity-Based Costing (ABC) yang menggunakan alokasi biaya berdasarkan aktivitas, TDABC mengukur biaya berdasarkan waktu yang sebenarnya digunakan dalam setiap aktivitas. Atribut Bangunan Rumah Sakit Menurut Carr (2017) terlepas dari lokasi, ukuran, atau anggarannya, semua rumah sakit harus memiliki ciri atau atribut sebagai bangunan rumah sakit, yaitu bangunan rumah sakit harus efisien dan efektif, fleksibel dan mudah dikembangkan, memiliki lingkungan terapeutik, bersih dan memiliki sistem sanitasi yang baik, mudah di jangkau atau diakses, memiliki sistem sirkulasi yang mudah dikontrol, estetik, aman, dan yang menjadi concern saat ini adalah bangunan rumah sakit harus sustain (memiliki keberlanjutan terkait dengan dampak lingkungan secara global) Efisiensi Biaya Rumah Sakit Rumah sakit dalam menjalankan pelayanan kesehatan dituntut untuk melakukan kendali mutu dan kendali biaya. Efisiensi biaya rumah sakit merupakan upaya yang dilakukan untuk mengendalikan biaya. Rumah sakit dituntut untuk mampu mengelola segala sumber daya yang ada dengan optimal sehingga dapat mencapai tujuan yang sebelumnya telah direncanakan. Efisiensi biaya sangat penting dalam menjalankan segala kegiatan operasional rumah sakit, namun dalam efisiensi yang dilakukan pada sebuah rumah sakit tetap untuk memperhatikan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan. Pilar Ketiga Keselamatan Pasien Kontribusi terhadap keselamatan pasien yang diberikan oleh staf administrasi dan administrasi (A&C), sebuah kelompok staf utama di bidang pelayanan kesehatan, tidak dijelaskan secara memadai atau kurang diakui dengan beberapa penelitian yang relevan atau sistematis. Terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa staf A&C dan tugas-tugas terkait penting bagi keselamatan pasien. Risiko dapat disusun ke dalam beberapa tema. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
Pengembangan Akuntansi Biaya Rumah Sakit sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan di Era JKN | Bagaimana Rumah Sakit Menangkap Manfaat Finansial dari Peningkatan Proses |
Pentingnya Upaya Hilirisasi Riset dalam Upaya Pemenuhan Alat Kesehatan dalam Negeri
Berdasarkan definisi yang tertuang dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (1), alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, peralatan, implan, reagen dan kalibrator in vitro, perangkat lunak, serta material atau sejenisnya yang digunakan pada manusia untuk tujuan medis dan tidak mencapai kerja utama melalui proses farmakologi, imunologi, atau metabolisme. Sedangkan menurut WHO (2), alat kesehatan meliputi instrumen, apparatus, implement, mesin, alat, implant, reagan, untuk penggunaan in vitro, perangkat lunak, material yang diproduksi untuk digunakan secara tersendiri atau kombinasi untuk kemaslahatan manusia dengan satu atau lebih tujuan medis, mulai dari keperluan pencegahan, diagnosis, perawatan, rehabilitatif hingga monitoring, termasuk tindakan-tindakan desinfeksi.
RSUD Asy-Syifa KSB : Puluhan Tim Medis dan Dokter Spesialis Siaga Hadapi Arus Mudik Lebaran
Sumbawa Barat,bidikankamera news.com – Menghadapi liburan panjang pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 2024, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa Kabupaten Sumbawa Barat, telah melakukan sejumlah persiapan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kesehatan untuk warga masyarakat , terutama menghadapi arus mudik lebaran.
Informasi Penting !! Layanan Kesehatan Tradisional Akan Dibuka di RSUD dr. Sayidiman Magetan
Beritatrends, Magetan – Pelayanan Kesehatan adalah salah satu upaya untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, serta mencegah, dan menyembuhkan penyakit masyarakat.
Setiap masyarakat mempunyai hak yang sama dalam memperoleh Pelayanan Kesehatan yang aman, terjangkau, dan bermutu.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sayidiman Magetan akan membuka Yankestrad atau Layanan Kesehatan Tradisional.
Pendiri Siloam Hospitals Puji Pelayanan RSUD Andi Makkasau
PAREPARE, PIJARNEWSCOM – Pendiri PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) serta Ketua Lippo Group, James Tjahaja Riady melakukan kunjungan kerja ke RSUD Andi Makkasau Kota Parepare, Senin (01/04/2024).
Kunjungan itu didampingi langsung Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali.
RSUD Damrah Bengkulu Selatan Prioritaskan Pelayanan Optimal di Bulan Ramadan
Satujuang- Rumah Sakit Umum Damrah di Kabupaten Bengkulu Selatan tetap memprioritaskan pelayanan kesehatan yang optimal selama bulan Ramadan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pelayanan, meskipun dalam situasi bulan puasa,” ungkap Direktur RSUD, dr. Debby Utomo, Senin (1/4/24).
Upaya peningkatan mencakup peningkatan sarana, prasarana, dan peningkatan keahlian SDM di bidang kesehatan.
Inovasi Layanan Ini Sukses Antarkan RSUD Jombang Raih Penghargaan Bintang 4 dari BPJS Kesehatan
RadarJombang.id – Inovasi pelayanan transformasi digital mengantarkan RSUD Jombang meraih penghargaan piagam bintang 4 dari BPJS Kesehatan.
RSUD Jombang menjadi RSUD pertama di Indonesia dan rumah sakit pertama di Jawa Timur yang menerima penghargaan bergengsi ini.
Penghargaan diserahkan langsung Direktur Teknologi dan Informasi (TI) BPJS Edwin Aristiawan, saat kunjungan ke RSUD Jombang, Senin (1/4/2024) pagi.
Tak hanya menyapa pasien dan keluarganya di poli, ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Diskusi Strategi Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Mata Dengan Stadndar Global Terbaik Kasus: Klinik Mata Nusantara
Kerangka Acuan Kesehatan
Diskusi Strategi Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Mata Dengan Standar Global Terbaik
Kasus: Klinik Mata Nusantara
Rabu, 3 April 2024
Pukul 14.00-15.00 WIB
Latar Belakang
Indonesia dapat dikatakan cukup berhasil dalam menerapkan JKN, khususnya dalam hal coverage peserta. Namun, hal ini mendatangkan dilema karena luasnya paket manfaat yang dijamin dalam JKN berdasarkan tarif INA-CBGs, sedangkan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup banyak namun menumpuk di kota-kota besar. Pada satu sisi, situasi ini menyebabkan utilisasi JKN tinggi di lokasi yang populasi faskesnya tinggi sehingga nilai klaim ke BPJS menjadi sangat tinggi. Masyarakat di daerah dengan populasi fasyankes rendah mengalami kesulitan akses ke faskes sehingga daerah-daerah ini didorong untuk meningkatkan akses dengan menambah jumlah serta kapasitas faskesnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan utilisasi dan klaim ke BPJS.
Pemerataan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu tujuan transformasi kesehatan. Namun dalam jangka menengah-panjang, kondisi ini akan menyebabkan APBN sebagai sumber utama dalam pembiayaan kesehatan nasional mengalami defisit yang semakin besar. UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan mendorong masyarakat yang mampu agar menggunakan asuransi komersial dan sumber lain untuk mengakses pelayanan kesehatan untuk mengurangi beban APBN.
Mungkinkah fasilitas pelayanan kesehatan dapat menciptakan ekosistem yang sehat? Dimana fasyanes yang tidak bekerjasama dengan BPJS dapat hidup dan berkembang karena demand masyarakat untuk pelayanan non-BPJS juga tinggi? Contoh kasus menarik yang dapat dibahas adalah Klinik Mata Nusantara yang merupakan jejaring RS/ klinik mata terbesar di Indonesia. KMN menggunakan bahan medis habis pakai (BMHP) berkualitas tinggi, didukung oleh SDM dang peralatan yang canggih untuk menghasilkan outcome klinik yang tinggi pada berbagai kasus mata seperti katarak, dry eye, hingga starbismus. KMN menggunakan standar internasional sebagai benchmark untuk pencapaian indikator klinisnya. Input berbiaya tinggi namun dengan standar tarif INA-CBGs sehingga KMN menyediakan layanannya untuk pasien dengan private insurance. Pertumbuhan laba yang terus membaik menunjukkan bahwa KMN mampu tumbuh dan berkembang dengan produk-produk pelayanan untuk segmen pasar non-BPJS.
Tujuan
Diskusi ini bertujuan untuk membuka wawasan para pengelola fasilitas kesehatan mengenai bagaimana menciptakan peluang melalui penerapan strategi diferensiasi untuk meraih segmen pasar non-BPJS, dengan membahas kasus Klinik Mata Nusantara.
Narasumber
Diskusi ini akan menghadirkan narasumber utama yaitu dr. Rudy C. Susilo, CEO KMN EyeCare.
Peserta
Diskusi ini dapat diikuti oleh:
- Pemilik dan pengelola fasyankes
- Dosen dan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat
- Peneliti dan konsultan fasilitas pelayanan kesehatan
- Pembuat kebijakan di pusat maupun daerah
Waktu dan Lokasi
Diskusi ini akan diselenggarakan secara daring pada:
Hari, Tanggal : Rabu, 3 April 2024
Waktu : 14.00 – 15.00 WIB
Daring
Link : https://us02web.zoom.us/j/86024650881?pwd=OHdzSnFRZHVpOER2Nm5MT0xYK1JQdz09
Meeting ID : 860 2465 0881
Passcode : 690999
Streaming Youtube : PKMK FK-KMK UGM
Rundown Kegiatan
Waktu (WIB) | Agenda | PIC |
13.45 – 14.00 | Pra Broadcasting | Tim Teknis |
14.00 – 14.05 | Pembukaan |
Moderator: dr. Haryo Bismantara, MPH |
14.05 – 14.15 | Pengantar Diskusi |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., PhD. Guru Besar FK KMK UGM |
14.15 – 14.35 | Strategi Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Mata dengan Standar Global Terbaik |
dr. Rudi C. Susilo (CEO KMN, EyeCare) |
14.35 – 14.55 | Diskusi |
Moderator: dr. Haryo Bismantara, MPH |
14.55 – 15.00 | Kesimpulan diskusi dan penutup |
Biaya Investasi
Seluruh peserta dapat mengikuti diskusi ini secara gratis.
Narahubung
PKMK 0822-2137-7408
Webinar Panduan langkah demi langkah untuk mengirimkan HMA Awards
“Webinar Panduan Langkah Demi Langkah untuk Mengirimkan HMA Awards”
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan bersama Hospital Management Asia menyelenggarakan Webinar untuk Cara mengirimkan proposal Awards pada event tahunan yang akan diselenggarkan di Bali pada akhir Agustus 2024.
Tenaga Analis Laboratorium RSUD RAPB Memadai, Layanan Diagnostik Jadi Cepat dan Akurat
Kaltimtoday.co, Penajam – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung (RSUD RAPB) PPU, Lukasiwan Eddy Saputro, memberikan penjelasan terkait ketersediaan tenaga analis laboratorium di rumah sakit tersebut.
Menurutnya, kebutuhan tenaga analis laboratorium di RSUD RAPB telah mencukup untuk menjalankan prosedur di laboratorium.
“Analis lab sudah cukup, kami bahkan sudah mendapat tambahan empat,” ungkap Lukasiwan Eddy Saputro.