Akuntansi untuk Rumah Sakit Menurut Kamarudin (2013: 6), akuntansi adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan menyediakan informasi kepada pemegang saham, kreditur dan pihak berwenang lainnya yang bersifat kuantitatif dan sering kali disajikan dalam satuan moneter. Fungsi akuntansi digunakan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian sumber daya dan operasi, mengevaluasi prestasi dan pelaporan keuangan pada investor, kreditur, instansi yang berwenang dan masyarakat. Penyusunan Unit Cost untuk Pengendalian Biaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah memasuki tahun kelima. Melalui JKN, diharapkan seluruh masyarakat indonesia dapat mengakses fasilitas layanan kesehatan. Pemerintah menargetkan pada 2019 seluruh masyarakat indonesia terdaftar sebagai peserta BPJS. Pelaksanaan JKN ini erat kaitannya dengan mutu dan efisiensi yang dicanangkan pemerintah melalui Kementrian Kesehatan. Mutu dan efisiensi selalu melekat pada fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk bisa melayani pasien atau peserta BPJS dengan baik tentunya dengan tarif INA CBG’s yang sebagian tarifnya dimungkinkan lebih kecil dari unit cost rumah sakit. Jika terjadi hal seperti itu maka rumah sakit harus memikirkan agar biaya yang telah dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan bisa tertutup dengan tarif INA CBG’s. Pendampingan Penyusunan Rencana Operasional RS Rujukan PKMK FK UGM menggelar webinar dengan tema pendampingan penyusunan rencana operasional RS Rujukan yang dimulai pada Senin (15/1/2018). Pendampingan ini hanya akan menampung 10 RS per kelas, yang meliputi kelas Rujukan Nasional, Rjukan Provinsi dan Rujukan Regional, agar proses pendampingan lebih fokus. Tujuan pendampingan ini agar RS mampu menyusun menyusun rencana operasional berdasarkan Renstra masing-masing. Selengkapnya, simak di sini |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Outlook Bidang Manajemen Rumah Sakit Tahun 2018 |
|
Kaleidoskop Divisi Manajemen Rumah Sakit 2017 |
AKUNTANSI UNTUK RUMAH SAKIT
Oleh : Miftakhul Fauzi, S.E.
Menurut Kamarudin (2013: 6), akuntansi adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan menyediakan informasi kepada pemegang saham, kreditur dan pihak berwenang lainnya yang bersifat kuantitatif dan sering kali disajikan dalam satuan moneter. Fungsi akuntansi digunakan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian sumber daya dan operasi, mengevaluasi prestasi dan pelaporan keuangan pada investor, kreditur, instansi yang berwenang dan masyarakat.
Rumah sakit adalah salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan yang dimanfaatkan untuk memberikan jasa pelayanan medis yang dibutuhkan. Rumah sakit merupakan suatu perusahaan jasa yang dapat dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Mamahit dkk., 2014).
Menurut Nowicki (2006: 9-10), akuntansi rumah sakit dapat didefinisikan sebagai akumulasi, komunikasi, dan interpratasi data historis dan proyeksi ekonomi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil operasi rumah sakit, untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Akuntansi rumah sakit berfungsi untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pengelolaan internal rumah sakit dan pengambilan keputusan.
Jenis-jenis laporan keuangan dalam akuntansi secara umum ada lima jenis, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan cacatan atas laporan keuangan. Namun menurut Nowicki (2006: 13-18), seorang akuntan untuk rumah sakit setidaknya dapat menyajikan dua laporan keuangan yaitu neraca dan laporan operasional.
- Neraca adalah penyajian laporan posisi keuangan rumah sakit pada titik waktu tertentu. Hal ini juga bisa disebut sebagai pernyataan kondisi keuangan rumah sakit.
- Laporan operasional adalah penyajian laporan hasil operasional rumah sakit pada jangka waktu tertentu. Laporan ini juga sering disebut laporan laba rugi, laporan pendapatan dan beban, atau hanya pernyataan operasional rumah sakit.
Untuk mengawali proses akuntansi pada rumah sakit dapat dimulai dengan tahapan sebagai berikut:
- Menentukan standar akuntansi yang akan digunakan, SAK, SAK ETAP, SAK EMKM, atau SAP BLU/D;
- Menyusun kebijakan akuntansi;
- Membuat daftar Chart Of Account (COA) yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan rumah sakit;
- Membuat neraca awal untuk mengetahui posisi keuangan dari rumah sakit;
- Memastikan semua transaksi yang terjadi di rumah sakit tercatat dengan rapi;
- Menyusun laporan keuangan berdasarkan transaksi yang terjadi di rumah sakit;
- Menganalisis laporan keuangan untuk kepentingan evaluasi, perencanaan, pengendalian, maupun pengambilan keputusan.
Saat ini tenaga akuntansi telah menjadi kebutuhan rumah sakit, karena informasi akuntansi tidak hanya sebatas kepentingan keuangan saja tetapi juga untuk kepetingan manajerial. Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia telah memiliki tenaga akuntansi, tetapi beberapa rumah sakit belum memanfaatkan informasi akuntansi secara maksimal. Kurang bermanfaat ketika sebuah rumah sakit hanya membuat laporan keuangan tetapi tidak memanfaatkan laporan tersebut.
Laporan keuangan yang disusun juga harus merupakan laporan keuangan yang valid dan mencerminkan kondisi rumah sakit yang sebenarnya. Laporan keuangan yang valid tersebut akan membuat manajemen rumah sakit dapat melakukan tindakan manajerial yang tepat bagi rumah sakit, seperti untuk melakukan evaluasi, perencanaan, pengendalian sumber daya, maupun pengambilan keputusan.
Sumber:
Kamarudin, Ahmad. 2013. Akuntansi Manajemen. PT. Raja Grafindo: Jakarta.
Mamahit, Patricia, Harijanto Sabijono, dan Lidia Mawikere. 2014. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Rawat Inap pada RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado”. Jurnal EMBA, (Desember), hal. 537-545.
Nowicki, Michael. 2006. HFMA’s Introduction to Hospital Accounting. Healthcare Financial Management Association: United State of America.
Number of people waiting 12 hours for hospital care trebles
The number of people waiting more than 12 hours in hospital emergency departments last month has almost trebled in Northern Ireland.
Flu, the vomiting bug norovirus and staff sickness challenged the system, the health service said.
The total number of emergency attendances waiting longer than half a day increased “markedly” from 888 in December 2016 to 2,372 last month.
The Health and Social Care Board said: “Whilst the increasing year-on-year number of patients attending emergency departments is an indication of rising demand for emergency department care, activity alone does not reflect the challenges that increasing acuity, complexity and needs of an ageing population place on the wider health system.
“Seasonal flu and other respiratory conditions, as well as norovirus at this time of year, has also presented challenges to the system, as has staff sickness.
“Regrettably, this means more people waited over 12 hours to be seen, treated and either discharged or admitted to hospital in the quarter, compared with the same period in 2016, as staff continued to prioritise the most clinically urgent patients.”
Emergency departments and hospital wards in Northern Ireland were very busy from October to December last year, similarly across the rest of the UK and Ireland, the Board added.
Demand for emergency department care has seen the number of attendances rise by more than 13% between 2012/13 and 2016/17, its statistics showed.
Almost 8,000 more patients attended during the last three months of last year compared with the previous year.
More than two thirds were admitted, transferred or discharged within four hours of arrival, slightly down from the similar period the previous year.
There has been an improvement in the four-hour performance in the 2017/18 year to date compared with the same period in 2016/17 – from April to December 2017, 76% of patients were admitted, transferred or discharged within four hours, compared with 75% in the same period last year.
The Board said it was enhancing access to urgent and emergency care services.
“We are introducing new ways to care for people closer to home (like hospital at home initiatives), but we need to continue to reform the system in 2018 at pace and scale.”
Roy Beggs, Ulster Unionist Assembly member, said it was a full-scale crisis.
“Nearly each new set of figures are setting the new record for being the worst in the history of the NHS, yet nothing is being done to address it.
“We still don’t have enough beds, we still don’t have enough staff and we still don’t have enough adequate community care packages.”
Source: dailymail.co.uk
RSUD Kewalahan Tampung Puluhan Penderita Gizi Buruk di Asmat
Jayapura – Wabah campak dan gizi buruk masih menghantui wilayah Kabupaten Asmat. Sebanyak 86 pasien anak gizi buruk dan campak di kabupaten tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dan beberapa gereja.
Yusuf Wona, salah satu anggota tim kesehatan Kejadian Luar Biasa (KLB) Asmat yang dikirim Dinas Kesehatan Provinsi Papua ketika dikonfirmasi dari Jayapura mengatakan, jumlah total pasien gizi buruk dan campak yang masih dirawat di rumah sakit setempat dan di gereja berjumlah 86 orang.
Dari jumlah itu, menurut dia, hingga kini RSUD Asmat masih merawat sebanyak 36 pasien gizi buruk dan campak.
Dia merincikan, dari 36 pasien itu, sebanyak 29 pasien anak sementara masih mendapat perawatan dan pengobatan di bangsal.
“Sedangkan, tujuh pasien gizi buruk dan campak masih dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD),” kata Yusuf yang kini menjabat Kepala Seksi Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Papua itu, Kamis (25/1/2018), dilansir Antara.
Dia mengatakan, hingga Rabu, 24 Januari 2018, tidak ada penambahan pasien baru yang masuk ke RSUD Asmat, karena rumah sakit tersebut sudah tidak cukup menampung pasien gizi buruk yang dirujuk.
Sebanyak 50 pasien anak gizi buruk dan campak yang hendak dirujuk ke RSUD Asmat terpaksa ditampung dan dirawat di gereja.
“Mereka ditampung di Aula Gereja baik di gereja Katolik maupun di gereja lainnya yang ada di Asmat,” tambah dia.
Menkes Tinjau Penderita Gizi Buruk dan Campak di Asmat
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kamis pagi bertolak menuju Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Provinsi Papua untuk mengunjungi para pasien wabah campak dan gizi buruk di daerah itu.
Dalam kunjungan kerja ke Asmat itu, Menkes didampingi sejumlah pejabat teras Kemenkes seperti Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Usmin Sumantri, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Oscar, Dirjen Farmalkes Eko Parlin dan Kepala Pusat 3 Litbang Linda Sitanggang.
Rombongan Menkes tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis (25/1) pagi dari Jakarta. Selama berada di Agats, Menkes Nila F Moeloek dijadwalkan mengunjungi Posko Kesehatan Terpadu dan RSUD Asmat yang menangani ratusan pasien campak dan gizi buruk.
Sumber: liputan6.com
Edisi Minggu ini: 23 -29 Januari 2018
Penderita Kusta, Mau Dibawa Kemana? Penyakit kusta disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae, penyakit ini sudah ditemui sejak lama dalam sejarah kehidupan manusia. Transkrip pertama yang mencantumkan penyakit sejenis kusta berumur 600 tahun SM ditemukan di Mesir. Penyakit kusta dapat menular melalui sentuhan secara berulang-ulang dari penderita ke orang lain dan dapat juga melalui pernafasan. Inkubasi kuman pada penderita kusta rata-rata bisa mencapai 5 tahun. Setelah lima tahun, tanda-tanda penderita kusta akan mulai muncul dengan adanya bercak putih, merah, kesemutan pada bagian anggota tubuh hingga tak berfungsi semestinya. Penanganan yang tidak tepat pada penderita kusta dapat memperburuk kondisi penderita, kerusakan dapat terjadi pada jaringan kulit, saraf anggota gerak dan mata. Webinar Pesta Perak 25 Tahun MMR dan 20 Tahun PKMK FKKMK UGM ‘Akuntabilitas Pelayanan RS di Era JKN’ 9-10 Maret 2018 Pesta perak dalam rangka 25 tahun MMR dan 20 tahun PKMK Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM kali ini digelar pada Jum’at-Sabtu (9-10 Maret 2018). Kegiatan akan terpusat di auditorium FKKMK UGM. Forum ini akan mempertemukan para alumni dan seluruh pihak di sektor kesehatan yang tertarik untuk menggali pengalaman praktisi dalam bidang akuntabilitas RS di era JKN. Harapannya, setelah melalui diskusi dua hari dalam forum ilmiah ini, alumni dan seluruh peserta dapat mewujudkan akuntabilitas RS di institusinya masing-masing. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Penyusunan Unit Cost untuk Pengendalian Biaya |
|
Pendampingan Penyusunan Rencana Operasional RS Rujukan |
Survei Tahunan Rumah Sakit, RSUDAM Optimis Ajek Raih Akreditasi Paripurna
Bandarlampung – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) berupaya mempertahankan, status paripurna untuk rumah sakit umum tipe B, yang telah diperoleh berturut-turut selama 3 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Direktur Utama RSUDAM, Heri Djoko Subandriyo dalam kegiatan survei yang dilaksanakan Tim Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Aula Rapat Rumah Sakit Abdul Moeloek, Senin (13/11).
Dalam pemaparannya, Heri mengatakan, pihak rumah sakit telah menjalankan semua mekanisme pelayanan prima, termasuk seluruh rekomendasi yang telah diberikan. “Ya, kita sudah menjalankan semuanya. Baik mekanisme pelayanan prima kepada pasien sampai pada rekomendasi yang diberikan pemerintah kepada rumah sakit. Dengan semua kinerja yang telah kita lakukan selama satu tahun terakhir ini, kami optimis dapat mempertahankan status paripurna yang telah dicapai,” ucapnya.
Senada disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono. Ia mengatakan, Rumah Sakit Abdul Moeloek telah mengalami banyak perkembangan dalam 5 tahun terakhir ini. “Instansi kesehatan ini telah banyak mengalami kemajuan, sesuai dengan komitmen pemerintah daerah untuk bidang kesehatan dengan meningkatkan anggaran kesehatan,” kata dia.
Sutono menambahkan, saat ini undang-undang mensyaratkan minimum 10 persen untuk bidang kesehatan. “Sedangkan Lampung sudah mencapai 11 persen. Karena itu, perkembangan kemajuan infrastruktur dan pelayanan telah dapat kita nikmati secara prima,” jelasnya.
Saat disinggung tentang pemberitaan miring yang sering muncul soal palayanan rumah sakit, Sutono menyanggah dan mengatakan berita itu tidak benar. “Saya rasa rumah sakit Abdul Moeloek telah memberikan pelayanan terbaik terhadap pasien. Tidak ada salah terkait pelayanan, yang ada hanyalah kesalahpahaman pasien terhadap pelayanan. Itu sudah di klarifikasi semuanya,” tutupnya. (HABIB)
Sumber: lenteraswaralampung.com
Pergi ke Dokter atau Rumah Sakit tak Perlu Antre dan Bisa Atur Waktu, Begini Caranya!
Bila kita sakit atau pun hanya sekedar ingin memeriksakan kondisi kesehatan pasti harus ke rumah sakit atau ke klinik. Terkadang ada timbul rasa malas mengantre dan menunggu lama sang dokter untuk tiba di klinik.
Jaman yang serba digital saat ini sangatlah membantu semua orang dalam segala hal termasuk di bidang kesehatan dengan dibuatnya sebuah aplikasi untuk mempermudah masyarakat menemukan dan melakukan perjanjian untuk pemeriksaan kesehatan tanpa harus antre.
“Media App adalah aplikasi yang memudahkan pasien untuk dapat menemukan dan melakukan perjanjian online untuk bertemu dokter di fasilitas kesehatan, tanpa harus mengantre lama,” kata Danang Firdaus, Founder & CEO Medika App melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/11).
Danang melanjutkan Sejak diluncurkan bulan Mei 2017 lalu, kini tercatat sudah 1.000 lebih pengguna yang terdafar di aplikasi berbasis mobile itu dan ditergetkan pada tahun ini dapat mencapai 2.000 pengguna.
Kini demi meningkatkan pelayannya, Medika App menghadirkan fitur Time Suggestion. Pada fitur ini pengguna akan mendapatkan informasi berupa waktu yang disarankan dari pihak rumah sakit atau klinik ketika jadwal dokter yang diinginkan pengguna mengalami perubahan.
Medika App telah menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit dan klinik yang tersebar di area Jabodetabek. Sebanyak 84 fasilitas kesehatan terdaftar sebagai partner Medika App, yang terdiri dari 77 klinik dan 7 rumah sakit. Mulai dari klinik pratama, klinik kecantikan dan dental care, hingga rumah sakit ibu dan anak, serta rumah sakit umum.
Disamping itu, Medika App juga menyadari bahwa kebutuhan gaya hidup sehat dan preventif di masyarakat semakin meningkat. Masyarakat kian sadar akan pentingnya perawatan diri, baik dari segi kesehatan maupun kecantikan.
“Kami ingin mempermudah pengguna kami bukan hanya ketika mereka sakit, namun juga saat mereka sehat, dengan perawatan-perawatan yang bersifat preventif dan kosmetik,” imbuh Danang.
“Rencananya Desember ini sudah bisa up and running untuk fitur barunya. Mudah-mudahan semua lancar,” tutupnya.
Sumber: lensautama.com
Kulonprogo Segera Miliki Rumah Sakit Megah Berstandar Internasional
Kabupaten Kulonprogo segera memiliki rumah sakit berstandar internasional. Pembangunan rumah sakit ini sebagai salah satu pendukung beroperasinya Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada tahun 2019 mendatang.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, layanan kesehatan di Kulonprogo dalam beberapa tahun terakhir meningkat pesat. Dalam waktu dekat Kulonprogo bakal memiliki rumah sakit berskala internasional. Provinsi DIY sudah menganggarkan Rp176 miliar untuk pembangunan rumah sakit tersebut.
“Pemda DIY sudah menetapkan memberikan dana Rp70 miliar, tahun depan Rp70 miliar, kemudian nanti (2019) Rp36 miliar lagi. Sehingga Kulonprogo mendapat dana dari Provinsi (DIY) lebih Rp170 miliar untuk membangun RSUD,” kata Hasto usai upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 53 Tahun 2017 di Aula Adikarto Gedung Kaca Kompleks Pemkab Kulonprogo. Senin (13/11).
Hasto menegaskan, pembangunan rumah sakit bertaraf internasional ini menjadi barokah bagi masyarakat Kulonprogo, yang selama ini belum pernah memiliki infrastruktur kesehatan yang sangat lengkap. “Selama ini kita belum didapat untuk masalah infrastruktur kesehatan,” imbuhnya.
Bupati yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan ini mengakui Kulonprogo memang fokus dalam bidang kesehatan. Tidak heran, bidang kesehatan selalu menjadi prioritas pembangunan di wilayahnya.
Hasto menegaskan, warga masyarakat Kulonprogo tidak perlu kawatir berobat mahal. “Karena karena di Kulonprogo, puskesmas-puskesmas tetap bisa melayani secara gratis kepada seluruh warga. Dua rumah sakit sudah jalan semua tahun ini,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, selain infrastruktu kesehatan, Kulonprogo juga mendapatkan banyak pasokan dokter spesialis. “Desember nanti, Kulonprogo mendapat limpahan dokter-dokter spesialis. Itu dari sisi layanan, sehingga layanan di Kulonprogo akan tercover dengan baik,”
tegasnya.
Ketua Panitia HKN Ke 53 Kabupaten Kulonprogo Drg. Wira Utami Pratiwi mengatakan, banyak agenda yang dilakukan pada HKN 2017 ini. “Salah satunya adalah bakti sosial kunjungan rumah dan pemberian bantuan pada ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) pascapasung di 10 lokasi,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam upacara HKN 53 ini Pemkab Kulonprogo juga memberikan sejumlah piagarm dan penghargaan kepada pihak yang sudah memajukan bidang kesehatan di Kulonprogo.[]
Sumber: news.akurat.co
RSUD Bulukumba Terapkan Fast Track, Ini Manfaatnya Bagi Pasien
UJUNG BULU – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba membuka jalur khusus bagi pasien rawat jalan.
Jalur tersebut dinamakan fast track atau jalur cepat dengan penanganan prioritas.
Menurut Pelaksana tugas Direktur RSUD, dr Abdur Rajab, hal tersebut bertujuan untuk mengurangi antrian panjang pasien.
Namun, tidak semua pasien bisa menikmati fasilitas fast track tersebut.
“Ini di tujukan kepada pasien yang memerlukan penanganan cepat, seperti lansia di atas 75 tahun, ibu hamil yang mengalami kontraksi, pasien panas berlebih dan bagi mereka yang melakukan pengurusan surat keterangan kesehatan (medical chek up),” jelas dr Abdur Rajab, Senin (15/1/18).
Namun demikian, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya paham dengan adanya jalur tersebut, hal itu diungkapkan oleh Kasi Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit, A Baso Tombong.
“Memang belum begitu lama kita resmi membuka layanan tersebut, dan kami dari rumah sakit akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat,” pungkas A Baso.
Salah satunya, lanjut A Baso, melalui customer service (CS) rumah sakit agar menginformasikan kepada pasien yang kondisi kesehatannya masuk dalam kriteria yang telah disebutkan.
“Nanti dapat segera di bantu dan di tunjukkan dimana arah pemeriksaannya oleh CS,” tambahnya.
Sumber: tribunnews.com
Edisi Minggu ini: 16 -22 Januari 2018
Penyusunan Unit Cost untuk Pengendalian Biaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah memasuki tahun kelima. Melalui JKN, diharapkan seluruh masyarakat indonesia dapat mengakses fasilitas layanan kesehatan. Pemerintah menargetkan pada 2019 seluruh masyarakat indonesia terdaftar sebagai peserta BPJS. Pelaksanaan JKN ini erat kaitannya dengan mutu dan efisiensi yang dicanangkan pemerintah melalui Kementrian Kesehatan. Mutu dan efisiensi selalu melekat pada fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk bisa melayani pasien atau peserta BPJS dengan baik tentunya dengan tarif INA CBG’s yang sebagian tarifnya dimungkinkan lebih kecil dari unit cost rumah sakit. Jika terjadi hal seperti itu maka rumah sakit harus memikirkan agar biaya yang telah dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan bisa tertutup dengan tarif INA CBG’s. Pendampingan Penyusunan Rencana Operasional RS Rujukan PKMK FK UGM menggelar webinar dengan tema pendampingan penyusunan rencana operasional RS Rujukan yang dimulai pada Senin (15/1/2018). Pendampingan ini hanya akan menampung 10 RS per kelas, yang meliputi kelas Rujukan Nasional, Rjukan Provinsi dan Rujukan Regional, agar proses pendampingan lebih fokus. Tujuan pendampingan ini agar RS mampu menyusun menyusun rencana operasional berdasarkan Renstra masing-masing. Selengkapnya, simak di sini |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Outlook Bidang Manajemen Rumah Sakit Tahun 2018 |
|
Kaleidoskop Divisi Manajemen Rumah Sakit 2017 |