Implementing Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC) in out-patient nursing department: A case from UAE Strategi diversifikasi UAE pada fokus ekonomi, mengurangi ketergantungan PDB negara pada minyak. Akibatnya, sektor kesehatan telah berubah signifikan dari ketergantungan total pada fasilitas kesehatan pemerintah dan dukungan keterlibatan sektor swasta sebagai mitra penting dalam memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk UEA. Dalam pasar kompetitif yang sedang berkembang ini, para pemimpin sektor kesehatan publik dan swasta bekerja pada beberapa strategi untuk meningkatkan efektivitas dan daya saing mereka. Literatur menunjukkan bahwa hampir 50% dari biaya rumah sakit diarahkan untuk menutupi gaji karyawan. Di sisi lain, gaji karyawan yang terampil semakin meningkat hari demi hari. Dengan demikian, kami percaya bahwa rumah sakit harus menangani secara pandai dengan memastikan penggunaan sumber daya tenaga kerja yang maksimal. Dalam penelitian ini, kami menyajikan proyek keperawatan yang mengadopsi konsep Fredrick Taylor dan menggunakan metodologi Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC) untuk menghitung biaya dan membandingkan hasilnya dengan sistem Full-Time Equivalent (FTE) yang saat ini diterapkan pada unit rawat jalan di Rumah Sakit Tawam. Materi Integrasi SISRUTE Materi “Sosialisasi dan Workshop SISRUTE ” yang diselenggarakan pada Senin, 7 Januari 2019 dengan nara sumber Direktur RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo selaku pembicara Utama, dan Team TI Kemenkes, yang di ikuti oleh Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten Kota dan seluruh Rumahsakit se-Indonesia. Materi dapat didownload secara gratis Jurnal Open Access: Study of Stress among Health Care Professionals: A Systemic Review Stres menurut pengertiannya yaitu segala tindakan yang menempatkan tuntutan fisik atau psikologis khusus pada seseorang, apapun yang dapat memicu ketidakseimbangan seseorang. Stres terkait pekerjaan adalah potensi penyebab kekhawatiran pada petugas kesehatan dan dikaitkan dengan penurunan kepuasan kerja, hari libur kerja, kecemasan, depresi, sulit tidur, kesalahan medis, dan potensi nyaris celaka. Untuk membandingkan tingkat stres pada kelompok pekerja kesehatan yang berbeda dan mengidentifikasi penyebab stres, kami melakukan penelitian berbasis survei di sebuah rumah sakit publik di Delhi NCR. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Hasil Uji Materi Perpres WKDS |
|
Reviu Kelas Rumah Sakit |
Janji Tak Dipenuhi, Ratusan Karyawan RSUD Ryacudu Kembali Gelar Aksi Damai
KOTABUMI — Ratusan pegawai, perawat, bidan, dan tenaga honor maupun TKS Rumah Sakit Umum Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara kembali melakukan aksi damai unjuk rasa ke DPRD daerah setempat, Kamis (3/1/2019) pukul 10.00.
Mereka melakukan aksi damai kembali lantaran tidak ada keseriusan atau tangapan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan yang ada dari pihak pemerintah daerah tersebut.
Menurut Tabrani perwakilan aksi kepada Lampost.co mengatakan, pihaknya kembali melakukan aksi damai ke DPRD selaku wakil rakyat untuk dapat menyelesaikan persolaan yang dialami oleh ratusan pegawai, perawat, bidan dan honorer serta TKS Rumah Sakit Umum Kotabumi.
“Kami melakukan aksi kembali karena tidak ada tangapan dari pihak pemerintah daerah pasca kami melakukan aksi damai ke-pemda pada tanggal 20 Desember 2028 lalu,” uiarnya.
Dia juga mengatakan pada saat kami melakukan aksi damai ke Pemda, pihak pemerintah daerah yang diterima sejumlah pejabat berjanji akan menyelesaikan atau memediasi dengan pihak menajemen dan Direktur Rumah Sakit.
“Pada waktu itu pihak pemerintah daerah berjanji akan secepatnya akan menyelesaikan, namun hingga saat ini tidak kujung ada penyelesaian,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Atriyadi, perwakilan aksi lainya mengatakan aksi untuk kedua kalinya karena persoalan yang ada di rumah sakit umum Ryacudu Kotabumi tidak kunjung ada penyelesaian dan terjadi arogan Plt Dr. Syah Indra Direktur Rumah Sakit Umum Ryacudu yang telah memberhentikan 17 jabatan kepala ruangan (non job) tertangal 20 Desember 2018 lalu saat mereka melakukan aksi damai ke Pemda.
Selain itu, ada intimidasi akan merumahkan atau merolling kepada tenaga TKS dan Honorer serta para pegawai yang ikut aksi damai. Kemudian belum ada titik terang penyesaian masalah hak belum dibayarnya uang jasa pelayanan.
“Kami kini dizolimi kembali diintimidasi, kami minta keadilan dengan kembali mendatangi pihak DPRD selaku wakil rakyat supaya dapat menyelesaikan persoalan yang kami alami,” katanya.
Sumber: lampost.co
RSUD Parung Gagal Dibangun Tahun Ini, Baru Dianggarkan 2020
PARUNG – Masyarakat Kabupaten Bogor wilayah utara untuk mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) nampaknya harus sedikit bersabar. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bogor baru akan menganggarkan pembangunan 2020 mendatang.
“Sedang proses. Ini kan kebutuhan yang perlu diprioritaskan dan harus terwujud dalam kepemimpinan kami. Utara memang butuh RSUD. Kami sedang proses untuk membangun di sana,”Kata Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin kepada Radar Bogor, Rabu (2/1/2019).
Ketika ditanyai masalah lahan, AMY-sapaan karibnya- menambahkan, pihaknya sedang mencari prasarana, sarana dan utilitas (PSU). Supaya tidak keluar anggaran yang terlalu besar. Tinggal minta bantuan ke pemerintah pusat.
“Kendala saat ini ketika membangun rumah sakit harus ada dokter, perawat, bidan, dan pegawai kesehatan. Begitu juga dengan SDM. Perlu disiapkan dari sekarang,” bebernya.
AMY juga menuturkan, untuk anggaran pembelian lahan tidak bisa diajukan ke dalam APBD Perubahan. ”Tidak bisa dianggarkan. Paling lambat pada 2020 baru bisa diajukan,” sebut ibu dua anak itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bogor, dr. Tri Wahyu Harini mengungkapkan, pihaknya sedang mengupayakan agar pemkab tidak membeli lahan tersebut.
“Kalau kemarin itu diupayakan. Tapi biayanya sangat mahal dan tidak tercover di APBD,” singkatnya. (nal/c)
Sumber: radarbogor.id
Jajaran RSUD Dr Pirngadi Harus Mampu Berikan Pelayanan Kesehatan Terbaik
Medan,-Seluruh jajaran di lingkungan RSUD Dr Pirngadi Medan harus dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama warga kurang mampu. Sebab, mereka datang berobat karena telah mempercayakan kesembuhannya kepada pihak rumah sakit milik Pemko Medan tersebut sehingga harus dilayani dengan sebaik-baiknya.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH ketika memimpin apel pagi pertama tahun 2019 di halaman RSUD Dr Pirngadi Medan, Rabu (2/1). Apel bersama dirangkaikan dengan pemberian tali asih kepada seluruh pegawai kontrak di lingkungan RSUD Dr. Pirngadi.
Apel dengan jajaran RSUD Dr Pirngadi Medan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB setelah Wali Kota usai memimpin apel di Balai Kota Medan. Selain Dirut RSUD dr Pirngadi Suryadi Panjaitan, apel turut dihadiri dokter spesialis, dokter umum, perawat dan para pegawai medik dan non medik.
Mengawali arahannya, Wali Kota mengingatkan agar semua aspek pelayanan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan harus memberikan pelayanan yang optimal. Oleh karenanya Wali Kota minta agar jajaran RSUD Dr Pirngadi benar-benar menjalankan tugasnya dan melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah di tengah-tengah kehidupannya.
“Kita harus senantiasa menghadirkan peran pemerintah di tengah-tengah masyarakat, salah satunya dalam bidang kesehatan. Untuk itu, sebagai rumah sakit tertua yang ada di Kota Medan, saya berharap kita semua mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, terutama warga kurang mampu. Kesembuhan mereka ada di tangan bapak ibu sekalian,’’ kata Wali Kota.
Selanjutnya Wali kota menyampaikan apresiasinya kepada jajaran RSUD Dr Pirngadi atas kinerja yang telah dilakukan sepanjang tahun 2018. Berkat kinerja itulah bilang Wali Kota, masyarakat tetap mempercayakan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan sebagai tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Meski demikian saya ingatkan jangan cepat puas dengan hasil itu, justru jadikan itu sebagai motivasi untuk meningkatkan lagi kinerja di tahun 2019 sehingga masyarakat merasa puas dan terlayani. Semua itu tentunta tidak bisa dicapai dengan hanya berpangku tangan, tetapi harus diaplikasikan dnegan kerja keras, saling bersinergi dan membantu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,” pesannya.
Sebelumnya apel pagi diawali dengan laporan komdan upacara kepada Wali kota selaku pembina upacara. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan moto, visi misi serta janji pegawai di lingkungan RSUD Dr Pirngadi Medan dan diteruskan dengan penyerahan tali asih kepada pegawai kontrak yang dilakukan secara simbolis kepada 10 orang.
Wali Kota sangat mengaprsiasi pemberian tali asih kepada sleuruh pegawai kontrak di lingkungan RSUD Dr Pirngadi, sebab pemberian itu dilakukan atas dasar kasih untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi antara manajemen dengan pegawai tenaga kontrak sehingga akan menjadi spirit dan motivasi untuk bekerja lebih baik lagi ke depannya. (KU)
Sumber: dnaberita.com
Manajemen RSUD HIS Dapat Banyak Saran
SENDAWAR – Sejumlah saran diberikan kepada manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar (RUSD HIS) menuju akreditasi. Saran diberikan agar RSUD HIS terus melakukan peningkatan pemahaman dan konsistensi unit dalam upaya peningkatan mutu dan penerapan keselamatan pasien.
Tim Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dr Sutopo mengatakan, diperlukan penyempurnaan pelaksanaan kegiatan distribusi, dispensing, dan farmasi. Upaya lain, perlu penyempurnaan proses kredensial dan evaluasi kinerja staf medis melalui OPPE (ongoing professional practice evaluation) serta perbaikan proses SPK-RKK untuk para staf keperawatan dan staf klinis lainnya.
Menurut dia, berdasar hasil survei, komitmen pimpinan rumah sakit dengan seluruh jajaran manajemen untuk melaksanakan akreditasi sangat baik. Sumber daya manusia RSUD HIS sangat mendukung kegiatan persiapan akreditasi dengan semangat dan kerja kerasnya, dukungan pemilik untuk akreditasi cukup baik.
Selanjutnya, rumah sakit yang berdiri sejak 2003 dikenal dengan baik oleh masyarakat Kubar dan sekitarnya. Apalagi area RSUD HIS seluas 28 hektare dinilai sangat memadai. “Belum lagi bangunannya kokoh dan cukup bersih, serta fasilitas cukup lengkap,” jelasnya.
Kemudian, RSUD HIS mempunyai unggulan peralatan laparaskopi dan pendidikan residence bedah umum, serta lokasi rumah sakit strategis. Selain itu, RSUD HIS sudah melakukan akreditasi nasional versi 2012 pada 2015 lulus dasar.
“Manajemen rumah sakit ini mempunyai semangat tinggi dalam proses survei akreditasi Snars 1, sebagai rumah sakit Tipe C pendidikan dan sebagai rumah sakit rujukan regional,” tandasnya.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar Yacob Tullur menegaskan, pelayanan kesehatan di Kubar semakin baik dan terintegrasi, serta menjadi budaya sistem pelayanan di rumah sakit. Diharapkan melalui akreditasi, RSUD HIS kiranya dapat mencapai hasil yang baik, khususnya berhasil dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Selanjutnya, dengan peningkatan daya dan upaya serta kapasitas, baik dalam unsur manajemen, pelayanan, maupun peningkatan infrastruktur yang lebih baik. “Hal tersebut secara tidak langsung merupakan upaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan misi pembangunan butir kedua peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang semakin berkualitas dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” katanya. (rud/kri/k16)
Sumber: kaltim.prokal.co
Edisi Minggu ini: 1 – 7 januari 2019
Materi Integrasi SISRUTE Materi “Sosialisasi dan Workshop SISRUTE ” yang diselenggarakan pada Senin, 7 Januari 2019 dengan nara sumber Direktur RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo selaku pembicara Utama, dan Team TI Kemenkes, yang di ikuti oleh Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten Kota dan seluruh Rumahsakit se-Indonesia. Materi dapat didownload secara gratis Jurnal Open Access: Study of Stress among Health Care Professionals: A Systemic Review Stres menurut pengertiannya yaitu segala tindakan yang menempatkan tuntutan fisik atau psikologis khusus pada seseorang, apapun yang dapat memicu ketidakseimbangan seseorang. Stres terkait pekerjaan adalah potensi penyebab kekhawatiran pada petugas kesehatan dan dikaitkan dengan penurunan kepuasan kerja, hari libur kerja, kecemasan, depresi, sulit tidur, kesalahan medis, dan potensi nyaris celaka. Untuk membandingkan tingkat stres pada kelompok pekerja kesehatan yang berbeda dan mengidentifikasi penyebab stres, kami melakukan penelitian berbasis survei di sebuah rumah sakit publik di Delhi NCR. Hasil Uji Materi Perpres WKDS (Sumber: https://mahkamahagung.go.id/id ) Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan tentang Uji Materiil Perpres Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) No. 4 Tahun 2017. Berdasarkan informasi dari laman https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/perkara, MA mengabulkan permohonan Uji Materiil. Informasi selengkapnya Program WKDS diselenggarakan sebagai wujud kepedulian negara dalam memenuhi pelayanan kesehatan spesialistik yang bermutu dan meningkatkan pemerataan distribusi dokter spesialis di seluruh Indonesia. Prioritas utama program ini adalah rumah sakit di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan; rumah sakit rujukan regional; serta rumah sakit rujukan provinsi. Sebagai langkah tindak lanjut putusan MA, bangsa kita perlu persiapan dan langkah-langkah operasional untuk menjamin ketersediaan dokter spesialis di daerah. Simak tulisan Prof Laksono Trisnantoro mengenai respon terhadap Keputusan MA tentang penghentian WKDS di bawah ini: Reviu Kelas Rumah Sakit Jakarta, Desember 2018 Reviu ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kesesuaian standar klasifikasi RS. Reviu ini melibatkan pratisipasi RS seluruh Indonesia dengan mengisi survei online melalui sirs.yankes.kemkes.go.id/fo. Jenjang RS yang direviu ialah kelas A, B, C dan D. Salah satu yang dinilai ialah SDM, dimana dibagi 2 kategori yaitu minor dan mayor. Sementara hasil sementara yang diperoleh per Desember 2018, RS yang telah mengisi survei online sebanyak 240 unit dan masih 815 unit yang belum mengisi. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Exploring Quality Of Hospital Administrations And Describing Level Of Health Professionals Availability In Mental Specialized Hospital |
Keputusan MA tentang penghentian WKDS: Apa respon kita?
Keputusan MA tentang penghentian WKDS: Apa respon kita?
Laksono Trisnantoro, FK-KMK UGM, 20 Desember 2018.
Sudah terbit keputusan MA. Sudah terjadi, meskipun perdebatan masih bisa berlanjut. Namun yang paling penting adalah apakah dalam waktu 90 hari, kita bisa melakukan persiapan untuk menjamin spesialis tetap melayani di daerah terpencil. Hal ini penting kita bahas demi keadilan bangsa. Jika pemerintah tidak menyediakan spesialis, hal tersebut akan melanggar HAM. Apalagi di daerah terpencil, akan sangat mungkin terjadi banyak kasus kematian yang seharusnya bisa dicegah, termasuk kematian ibu hamil.
Edisi Minggu ini: 18 – 24 Desember 2018
Hasil Uji Materi Perpres WKDS (Sumber: https://mahkamahagung.go.id/id ) Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan tentang Uji Materiil Perpres Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) No. 4 Tahun 2017. Berdasarkan informasi dari laman https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/perkara, MA mengabulkan permohonan Uji Materiil. Informasi selengkapnya Program WKDS diselenggarakan sebagai wujud kepedulian negara dalam memenuhi pelayanan kesehatan spesialistik yang bermutu dan meningkatkan pemerataan distribusi dokter spesialis di seluruh Indonesia. Prioritas utama program ini adalah rumah sakit di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan; rumah sakit rujukan regional; serta rumah sakit rujukan provinsi. Sebagai langkah tindak lanjut putusan MA, bangsa kita perlu persiapan dan langkah-langkah operasional untuk menjamin ketersediaan dokter spesialis di daerah. Simak tulisan Prof Laksono Trisnantoro mengenai respon terhadap Keputusan MA tentang penghentian WKDS di bawah ini: Reviu Kelas Rumah Sakit Jakarta, Desember 2018 Reviu ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kesesuaian standar klasifikasi RS. Reviu ini melibatkan pratisipasi RS seluruh Indonesia dengan mengisi survei online melalui sirs.yankes.kemkes.go.id/fo. Jenjang RS yang direviu ialah kelas A, B, C dan D. Salah satu yang dinilai ialah SDM, dimana dibagi 2 kategori yaitu minor dan mayor. Sementara hasil sementara yang diperoleh per Desember 2018, RS yang telah mengisi survei online sebanyak 240 unit dan masih 815 unit yang belum mengisi. Exploring Quality Of Hospital Administrations And Describing Level Of Health Professionals Availability In Mental Specialized Hospital Kegiatan departemen yang terorganisir dengan baik sangat penting untuk memastikan layanan rumah sakit yang efektif dan efisien yang berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan penduduk yang dilayani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi kualitas administrasi rumah sakit dan menjelaskan ketersediaan staf di rumah sakit khusus mental. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Prof. David Hayes: administrators must have in-depth understanding of the hospital and be fair, open-minded and transparent as leader |
|
Hari Penyandang Cacat Sedunia |
Temukan Kecurangan di RSUD Andi Makkasau, Laporkan ke Nomor Ini
PAREPARE – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare, dr Reny Angreani Sari, meminta peran serta masyarakat untuk melaporkan bila menemukan karyawan melakukan kecurangan.
“Sebagai wujud komitmen manajemen rumah sakit Andi Makkasau, kami menyiapkan papan bicara sebagai imbauan masyarakat untuk berperan serta mengawas dan melaporkan jika ditemukan karyawan berbuat curang,” jelas dr Reny, Minggu (16/12/2018).
Papan bicara bertuliskan “Anda Memasuki Zona Integritas” lengkap dengan layanan aduan, kata Renny, di pintu masuk RSUD Andi Makkasau diharapkan bisa menjadi perhatian seluruh karyawan dan masyarakat yang yang menikmati layanan kesehatan.
“Kita siapkan nomor aduan. Jika masyarakat menemukan kecurangan, maka dapat menghubungi petugas rumah sakit di 085-240-438-994,” katanya.
Sebelumnya RSUD Andi Makkasau Kota Parepare telah meminta pendampingan Tim Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel di RSUD Andi Makkasau dalam program Fraud Control Plan (FCP) sebagai keseriusan dan komitmen untuk membangun Zona Integritas.
Program ini merupakan upaya pembinaan dari BPKP dan permintaan dari pihak RS Andi Makkasau untuk menjadi pilot project pendampingan kegiatan pencegahan anti kecurangan.
Sumber: rakyatku.com