KRAKSAAN – Dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia, RSUD Waluyo Jati melalui Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menggelar penyuluhan kesehatan bertema “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV” pada Senin (1/12/2025). Kegiatan berlangsung selama dua jam di Poli Eksekutif dan dibuka langsung oleh Wakil Direktur Pelayanan Kesehatan dr. Sofie Giantari.
Sebanyak 25 peserta yang terdiri dari pasien dan keluarga pasien mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Selain edukasi, PKRS juga membagikan karangan bunga di area doorlop dan ruang tunggu rawat inap sebagai bentuk dukungan moral dan penguatan psikologis bagi pasien.
Wakil Direktur Pelayanan Kesehatan RSUD Waluyo Jati dr. Sofie Giantari mengatakan kegiatan penyuluhan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong deteksi dini serta memperkuat edukasi bagi keluarga pasien terkait HIV/AIDS. “RSUD Waluyo Jati berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan layanan HIV dengan pendekatan menyeluruh yang mencakup aspek medis, emosional dan sosial,” ungkapnya.
Materi inti disampaikan oleh dr. Gilang Perkasa Dokman yang mengangkat topik “Mengenal Gangguan Mental pada Anak dengan HIV”. Ia menyoroti tantangan psikologis yang kerap muncul ketika anak mulai mempertanyakan kondisi dirinya, termasuk pertanyaan sensitif seperti, “Kenapa saya harus minum obat setiap hari?,” ujarnya.
Menurut dr. Gilang, pendampingan orang tua memiliki pengaruh besar pada kesehatan mental anak dengan HIV, terutama dalam proses membantu anak menerima kondisinya.
“Orang tua memegang peran kunci untuk membentengi anak dari diskriminasi lingkungan, mendampingi proses penerimaan diri dan membentuk kepribadian serta kesehatan mental yang kuat,” jelasnya.
Dalam penyampaiannya, dr. Gilang juga menyampaikan pesan reflektif yang mendapat perhatian peserta. “Pengasuhan anak seringkali mengajari kita untuk menemukan cinta yang tidak kita ketahui sebelumnya,” jelasnya.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Salah satu pertanyaan yang mengemuka adalah bagaimana cara orang tua memberikan penjelasan jujur mengenai kondisi anak tanpa menimbulkan tekanan psikologis, terutama ketika anak mulai menyadari rutinitas pengobatan yang harus dijalani seumur hidup.
Melalui kegiatan ini, RSUD Waluyo Jati berharap pasien dan keluarga pasien semakin memahami pentingnya pendampingan penuh kasih sayang agar anak dengan HIV dapat tumbuh dengan kesehatan mental yang baik, kepercayaan diri dan kualitas hidup yang optimal. ***
Sumber: probolinggokab.go.id







