Dialektis.co – RSUD Taman Husada Bontang kini semakin mempermudah pasien dalam menebus obat melalui layanan digital bernama E-Tiket Obat.
Inovasi ini memungkinkan pasien untuk tidak lagi mengantri lama di rumah sakit. Pasien hanya perlu menunggu informasi mengenai obat mereka yang akan dikirim melalui layanan pesan singkat WhatsApp.
Menurut dr. Siti Aisyatur Ridha, Humas RSUD Taman Husada, layanan ini hadir untuk memberikan kenyamanan bagi pasien setelah mendapatkan perawatan dari dokter.
Setelah pasien diperiksa, mereka hanya perlu memasukkan nomor rekam medis di monitor layar sentuh pada sistem E-Tiket Obat.
“Setelah itu, pasien bisa pulang, dan akan diinformasikan melalui WhatsApp ketika obat sudah siap diambil,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Penggunaan layanan ini memerlukan data nomor telepon aktif saat pendaftaran. Pasien diharuskan mencantumkan nomor telepon yang valid, karena informasi terkait ketersediaan obat akan dikirim melalui WhatsApp.
“Dengan sistem ini, pasien tidak perlu menunggu lama di rumah sakit. Mereka bisa langsung pulang setelah pemeriksaan dan akan menerima informasi jika obat sudah bisa diambil,” terangnya.
Selain mengurangi waktu tunggu, digitalisasi pelayanan ini juga mengeliminasi kebutuhan untuk membawa kertas resep.
Data resep pasien secara otomatis sudah terkirim ke apotek melalui sistem, sehingga pasien tidak perlu khawatir kehilangan resep fisik.
“Sistem ini sangat memudahkan. Informasi soal proses pengambilan obat sudah ada di WhatsApp, mulai dari obat sedang diproses hingga obat sudah siap diambil,” jelasnya lebih lanjut.
Tahapan dalam sistem E-Tiket Obat juga cukup sederhana. Pasien diharuskan terlebih dahulu mengisi survei penilaian terhadap dokter usai perawatan.
Hasil dari survei ini akan mempengaruhi keluarnya e-tiket dari mesin yang tersedia di rumah sakit.
Lanjutnya, stelah pasien mengisi survei, mesin otomatis akan mengeluarkan tiket elektronik yang menjadi tanda bahwa obat sedang diproses.
Selain itu, pasien yang tidak ingat nomor rekam medis, sistem ini juga menyediakan opsi untuk memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) atau nomor kartu BPJS.
Kata dia, dengan begitu, setiap pasien dapat dengan mudah terintegrasi ke dalam sistem, tanpa perlu repot menghafal berbagai nomor.
Lebih jauh, dr. Ridha menjelaskan, layanan E-Tiket Obat ini dilengkapi dengan monitor khusus di samping tempat pengambilan obat. Di sana, pasien hanya perlu memasukkan nomor yang diberikan oleh sistem untuk memeriksa status obat mereka.
Informasi yang ditampilkan akan memberikan kepastian kapan obat sudah bisa diambil. Pasien pun dapat menunggu dari mana saja, tanpa harus berlama-lama di rumah sakit.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Taman Husada Bontang. Dengan semakin efisiennya proses pengambilan obat, pihak rumah sakit berharap kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan semakin meningkat.
Ke depan, RSUD Taman Husada berencana untuk terus mengembangkan sistem digital mereka guna memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, efisien, dan transparan bagi pasien kami,” tutup dr. Ridha. (*).
Sumber: dialektis.co