Akhir minggu lalu, yaitu pada 28-29 Agustus 2024 tim PKMK FK-KMK UGM berkesempatan mengikuti konferensi pada Hospital Management Asia ke-23 yang diselenggarakan di Indonesia (Bali) untuk pertama kalinya. Sebelumnya, penyelenggaraan HMA didominasi oleh Thailand, Vietnam, dan Philippina.
HMA merupakan event internasional tingkat Asia yang mengumpulkan berbagai best practices penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan klinik kesehatan dari berbagai negara yang telah terbukti berhasil. Sesuai dengan temanya tahun ini, yaitu Keeping Pace with Healthcare Challenges, konferensi kali ini menghadirkan berbagai narasumber dan hasil-hasil inovasi dalam bidang teknologi kesehatan untuk meningkatkan performance rumah sakit maupun klinik.
Ada banyak pembelajaran yang diperoleh dari para pembicara di konferensi ini. Misalnya, banyak negara maju yang mengalami populasi menua, termasuk pada tenaga kesehatannya. Disisi lain, jumlah tenaga kesehatan yang tersedia tidak cukup untuk menangani seluruh kasus penyakit yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup penduduk. Teknologi digital adalah solusi yang dianggap sangat efektif untuk mengatasi berbagai kendala ini. Namun perlu dicatat bahwa pengembangan teknologi digital, termasuk robotic dan AI, tidak untuk menggantikan tenaga manusia, melainkan untuk membantu tenaga kesehatan mengerjakan tugas-tugas rutin administratif, sehingga petugas bisa fokus dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan pasien. Laporan selengkapnya mengenai topik-topik yang dibahas pada konferensi ini dapat diikuti melalui tautan ini.
Hal yang menarik dan patut menjadi perhatian bagi rumah sakit dan asosiasi rumah sakit di Indonesia adalah sedikitnya partisipasi pada konferensi ini. Pada poster yang dipamerkan, sangat sedikit karya yang berasal dari RS Indonesia. Poster-poster tersebut didominasi oleh karya RS-RS dari Filipina, Tiongkok, dan Thailand. Demikian juga dengan para pembicara Asia yang didominasi oleh pembicara dari Filipina, Singapura, dan Tiongkok. Padahal PERSI dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta seluruh Indonesia (ARSSI) sebagai mitra HMA telah mengupayakan agar HMA diselenggarakan di Indonesia, sehingga dapat dijangkau oleh lebih banyak RS di dalam negeri.
HMA yang akan diselenggarakan di Ho Chi Minh City, Hanoi tahun depan diharapkan dapat diikuti oleh lebih banyak delegasi dari Indonesia, karena sudah saatnya RS-RS di Indonesia tampil di dunia internasional. Diharapkan asosiasi perumahsakitan bekerjasama bekerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pelatihan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan rumah sakit dalam berbicara di forum-forum internasional. (Putu Eka Andayani – PKMK FK-KMK UGM).