KEPANJEN – Kunjungan pasien RSUD Kanjuruhan semakin meningkat sejak dua tahun terakhir. Inovasi untuk mengatasi antrean pendaftaran sudah dilakukan secara online, tapi masih belum maksimal. Karena itu pihaknya menggandeng PT Okejek Kreasi Indonesia sebagai jasa pengantar obat.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Kanjuruhan dr Bobi Prabowo SpEM KEC M Biomed memaparkan lamanya antrean pengambilan obat. Dia mengatakan, proses peracikan obat memang lama. Terlebih untuk obat berbentuk puyer atau kapsul. Pembuatnya bisa berjam-jam. Bahkan, jika antrean dimasukkan sore hari, bisa selesai malam.
Karena itu, pihaknya menggandeng PT Okejek Kreasi Indonesia untuk memudahkan pasien. Perusahaan ojek online asal Malang itu akan membantu pasien dalam mengantarkan obat dengan harga yang terjangkau. ”Harapannya, setelah resep obat disampaikan ke farmasi, pasien tidak perlu antre menunggu,” ujar dokter Bobi.
Dia menyampaikan, RSUD Kanjuruhan sudah memiliki sistem layanan antar obat gratis (Temanbara). Namun hanya bisa melayani pasien di Kepanjen. “Kalau Okejek ini bisa melayani seluruh wilayah Kabupaten Malang dengan harga terjangkau,” kata dia.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Okejek Indonesia Yusuf Budiman Raharjo mengatakan, Okejek bisa menjangkau hingga Singosari, Lawang, bahkan Malang selatan. Dalam kerja sama ini, dia juga menyiapkan SDM. “Kami memiliki 200 driver. Khusus di rumah sakit ini sudah kami filter. Jadi, hanya 15 driver yang akan melayani,” kata dia.
Tarifnya terjangkau. Per 10 kilometer pertama dibanderol Rp 10.000. Kemudian untuk kilometer selanjutnya kelipatan Rp 2.000 per kilometer. Dengan demikian, pasien memiliki tiga opsi untuk pengambilan obat. Yakni ditunggu di farmasi jika antrean pendek dan proses obatnya diprediksi cepat, menggunakan layanan Temanbara jika domisili Kepanjen, serta layanan Okejek.(yun/dan).
Sumber: radarmalang.jawapos.com