Tubankab – Untuk mendukung upaya mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030, pada bulan April ini, masyarakat Kabupaten Tuban dapat mengakses layanan pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat (TB-RO) di RSUD dr. R. Koesma Tuban.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Syahrul Afifa Ratna Sari, menyampaikan bahwa dibukanya layanan pengobatan TB-RO di RSUD dr. R. Koesma Tuban berdampak positif karena jarak yang harus ditempuh oleh pasien TB-RO untuk mendapatkan pengobatan yang lebih dekat.
“Sebelumnya, masyarakat penderita TB-RO melakukan pengobatan di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik,” terangnya kepada reporter Diskominfo SP Tuban, Selasa (16/04).
Dalam keterangannya, penyakit TBC dapat disembuhkan dengan menjalani pengobatan rutin hingga selesai dengan terus mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT). Namun, terdapat beberapa kasus, yakni kuman TBC menjadi kebal terhadap obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut. Hal ini menyebabkan obat TBC tidak lagi efektif membunuh bakteri TBC, yang dikenal sebagai Tuberkulosis Resistan Obat.
Lebih lanjut, dikatakan Ratna, tidak ada perbedaan antara cara penyebaran kuman TBC RO dengan TBC Sensitif Obat (TBC SO). Keduanya ditularkan melalui udara dari satu orang ke orang lain. Yang membedakan di antara keduanya hanyalah kuman TBC yang menginfeksi penderitanya telah kebal terhadap OAT untuk TBC SO, sehingga membutuhkan waktu pengobatan yang lebih panjang.
“Pengobatan TB-RO ini jangka waktunya sekitar 9 bulan hingga 24 bulan, tergantung kasus dari penderitanya,” ungkap Ratna.
Ketika ditanya faktor penyebab kuman TBC menjadi kebal terhadap OAT, ia menerangkan bahwa salah satu penyebabnya terjadi saat pasien TBC tidak menyelesaikan pengobatan hingga tuntas atau minum OAT secara tidak teratur.
Untuk itu, pihaknya berharap, dengan dibukanya layanan pengobatan TB-RO di Rumah Sakit dr. R. Koesma Tuban dapat memberikan kemudahan bagi pasien, sehingga tidak terjadi lagi pasien yang putus berobat lantaran waktu pengobatan yang panjang dan jarak yang dapat dikatakan lumayan untuk menuju Gresik. (yavid rahmat perwita/hei)
Sumber: tubankab.go.id