LENSA PURWAKARTA – RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, telah melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev). Monev ini, terkait dengan perencanaan perbaikan strategis (PPS).
Plt Direktur RSUD Bayu Asih dr Tri Muhammad Hani MARS MH (Kes), mengatakan, kegiatan Monev PPS ini merupakan amanat peraturan perundang-undangan. Di mana rumah sakit yang telah lulus akreditasi wajib dilakukan Monev.
“Monev ini, untuk menelusuri perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan berdasarkan rekomendasi hasil akreditasi oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi,” ujar dr Tri, kepada Lensapurwakarta.com, Senin 18 Maret 2024.
Menurut dr Hani, sebagaimana diketahui bahwa saat ini RSUD Bayu Asih telah menjalani akreditasi. Akreditasinya pada bulan Januari 2023 lalu. Serta, telah memperoleh predikat lulus paripurna oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi LARS DHP.
Selain lulus paripurna, juga terdapat beberapa catatan rekomendasi yang diberikan oleh surveior yang harus segera ditindak lanjuti.
Karena itu, Monev kali ini yang pertama. Selanjutnya, akan dilakukan juga Monev untuk tahun 2025, yang merupakan Monev PPS yang kedua.
“Pada 2026, RSUD Bayu Asih juga akan akreditasi lagi. Dua tahun sebelum itu, maka harus melakukan Monev secara berturut-turut,” jelasnya.
Kegiatan Monev PPS ini, lanjut dr Hani dilakukan secara daring melalui media Zoom selama dua hari yang dilakukan oleh 2 orang surveior dari LARS DHP.
Selain melakukan Monev PPS, para surveior juga meminta laporan capaian indikator mutu, capaian indikator keselamatan pasien dan juga capaian program nasional sepanjang tahun 2023.
Hasil exit conference yang dilakukan pada hari terakhir (hari ke-2) disampaikan oleh para surveior yang sangat mengapresiasi antusiasme dan komitmen semua jajaran di RSUD Bayu Asih.
“Meski tetap ada beberapa catatan rekomendasi yang akan dijadikan sebagai bahan Monev PPS Kedua kelak di tahun 2025,” ujarnya.
Dalam paparannya, komitmen pemilik rumah sakit dan dewan pengawas sangat tinggi untuk perbaikan layanan di RSUD ini. Di antaranya adalah memberi dukungan anggaran pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, khususnya perawat minimal 2 jam setiap bulan.
Selain itu juga komitmen dukungan anggaran diberikan oleh Pemkab Purwakarta, yang mengalokasikan biaya pembuatan sumur artesis lengkap dengan perizinan (SIPA) guna memenuhi standar baku mutu penggunaan air bersih di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
“Harapannya bahwa dengan adanya Monev PPS ini akan terus menjaga RSUD Bayu Asih dalam koridor perbaikan mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan,” jelasnya. ***
Sumber: lensapurwakarta.com