bontangpost.id – Pembangunan gedung C RSUD Taman Husada masuk dalam perencanaan tahun ini. Dirut RSUD Taman Husada dr Suhardi mengatakan faktor penambahan gedung ini lantaran ada pelayanan yang berkembang. Terlebih dalam waktu dekat ada pelayanan onkologi, kemoterapi, hingga bedah saraf.
“Otomatis jumlah pengunjung juga bertambah. Kemungkinan terjadi lonjakan pelayanan rawat inap,” kata dr Suhardi.
Nantinya gedung utama tetap akan dipakai untuk rawat inap dan pemeriksaan penunjang. Sementara gedung C akan diperuntukkan tambahan pelayanan rawat inap, tambahan ruang operasi, dan intensif care.
Sesuai Permenkes, diatur bahwa jumlah tempat tidur rawat inap 10 persen ada fasilitas insentif care. Baik itu ruang intensive care unit (ICU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), neonatal intensive care unit (NICU), hingga Intensive Cardiology Care Unit (ICCU).
“Saat ini jumlah intensif care sudah sesuai proporsinya dengan tempat tidur. Tetapi kalau nanti ada gedung baru untuk rawat inap. Pastinya jumlahnya butuh tambahan,” ucapnya.
Apalagi saat ini untuk tindakan operasi yang terjadwal mengantre. Sebab operasi sifatnya emergency selalu tinggi. Sehingga dengan gedung baru nanti ada pemisahan peruntukkan. Gedung lama untuk operasi darurat karena satu bangunan dengan instalasi gawat darurat.
“Sementara untuk operasi terjadwal di gedung baru,” tutur dia.
Berdasarkan taksiran, jumlah tempat tidur rawat inap di ruang baru mencapai 200 unit. Sehingga total RSUD Taman Husada akan memiliki 400 tempat tidur pasien rawat inap. Saat ini pasien dari Kutim juga kerap dirujuk ke rumah sakit pelat merah ini. Lantaran fasilitas medis yang sudah mulai lengkap.
Adapun gedung utama dulu desainnya ialah untuk sumah sakit tipe C. Sehingga perlu ada penambahan untuk gedung baru mencapai delapan lantai. Setelah 20 tahun perkembangannya luar biasa.
Diketahui, pembangunan Gedung Bengkirai RSUD Taman Husada telah rampung dikerjakan. Namun dua bangunan yang saat ini memberikan pelayanan ternyata belum cukup. Manajemen pun berupaya untuk menambah satu gedung lagi. Wakil Direktur RSUD Taman Husada Administrasi Umum dan Keuangan RSUD Taman Husada Muhammad Aspianur mengatakan tahun ini ada perencanaan gedung C.
“Anggarannya dari APBD. Untuk perencanaan tahun ini kemungkinan fisiknya di 2025,” kata Aspianur.
Lokasi rencana gedung baru nantinya di samping bangunan Bengkirai. Tepatnya di area bawah yang saat ini masih dipenuhi pohon. Terkait luasan gedung nanti mengacu perencanaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan volumenya sama dengan gedung Bengkirai.
“Terkait jumlah lantainya bisa sampai delapan. Tetapi ini masih kemungkinan,” ucapnya.
Legislator pun menyetujui wacana direksi RSUD Taman Husada untuk menambah jumlah bangunan ruang rawat inap. Wakil Ketua DPRD Agus Haris menilai kondisi gedung utama tak jarang tidak mampu menampung pasien. Sehingga diperlukan penambahan agar pelayanan masyarakat terkait Kesehatan bisa berjalan maksimal.
“Perlu gedung C untuk mengatasi masalah ini,” kata wakil rakyat yang akrab disapa AH ini.
Apalagi ruang operasi juga membutuhkan pengembangan. Mengingat kerap terjadi antrean saat tindakan tersebut. Penambahan ruangan juga bisa menambah jumlah pasien yang harus membutuhkan penanganan lanjutan. Sebab saat ini hanya bisa mengakomodasi 200 pasien. Dari seluruh ruangan yang ada.
“Aspek kesehatan ini penting karena mendapat mandatory dari undang-undang terkait alokasi anggaran. Angkanya 10 persen. Jadi sarana Kesehatan sangat urgent,” pungkasnya. (ak)
Sumber: bontangpost.id