LombokPost-Kegiatan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Komite Medik RSUD Praya kembali digelar. Berlokasi di Auditorium RSUD Praya, kegiatan ini kerja sama antara Komite Medik RSUD Praya dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lombok Tengah (Loteng) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Loteng.
”Kami mengapresiasi terselenggaranya Continuing Medical Education of Praya Hospital’s Medical Committee (Comed) Session 2 atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan,” ucap Ketua IDI Loteng dr Mamang Bagiansah usai kegiatan pada Sabtu (16/9) lalu.
Menurutnya, kehadiran seluruh peserta tidak hanya akan memperoleh tambahan ilmu terbaru yang luar biasa dari para pembicara. Tidak kalah penting adalah silaturahmi sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan yang berkualitas di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
Ia menekankan, melalui kegiatan ini ada hubungan yang semakin baik dan terintegrasi antara Faskes Primer (puskesmas dan klinik) dengan Faskes Rujukan. RSUD Praya pun terus berbenah, mengembangkan layanan-layanan baru yang berkualitas sehingga menjadi alternatif bagi masyarakat Loteng untuk berkonsultasi dan mengobati penyakitnya.
”Artinya tidak perlu lagi repot berobat ke rumah sakit-rumah sakit yang jauh, cukup di RSUD Praya saja,” pungkasnya.
Ketua Komite Medik RSUD Praya dr IGN Sutama menjelaskan, tidak lama lagi akan ada layanan bedah saraf, layanan cuci darah juga terus akan meningkat, dan lain-lainnya di RSUD Praya.
”Saya mengajak semua elemen untuk bersama-sama membenahi pelayanan di RSUD Praya sebagaimana jargon BERIUK MERIRI yang selalu dikampanyekan,” tambahnya.
Adapun materi yang dibawakan pembicara nasional dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar adalah dr Gede Wira Mahadita yaitu tentang kesehatan ginjal, bagaimana mencegah, lalu mengidentifikasi secara dini. Serta manajemen tata laksana penyakit ginjal kronik.
Kemudian, sebagai pembicara lokal dr Andrew C Taufik menyampaikan tentang deteksi dini kanker leher rahim, suatu kasus keganasan yang angka kejadiannya sangat tinggi, dan seringkali terlambat didiagnosis sehingga menimbulkan angka kematian yang juga tinggi.
Sedangkan, dr Baiq Dewi Prepti Anggriyani membawakan materi tentang peran laboratorium mikrobiologi klinis dalam membantu para klinisi menentukan antibiotik yang paling pas untuk mengatasi suatu penyakit infeksi tertentu.
Sementara drg. Muslita Rizki Wahyuni seorang dokter gigi ahli bedah mulut di RSUD Praya menyampaikan, tentang kesiapan RSUD Praya menangani berbagai kasus bedah mulut, baik kasus infeksi, kasus trauma maupun kasus-kasus tumor atau keganasan.
Perlu diketahui, kegiatan COMED sesi dua ini bertajuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan Layanan Terbaru dan Terintegrasi di Loteng. Kegiatan dihadiri oleh anggota IDI Cabang Loteng, para dokter dari RSUD Praya maupun Rumah Sakit Swasta, puskesmas-puskesmas, klinik se-Loteng dan kabupaten/kota lainnya. Serta anggota PDGI Cabang Loteng dan para dokter gigi se-Loteng. (ewi/r11)
Sumber: jawapos.com