SURYA.co.id | TULUNGAGUNG – RSUD dr Karneni Campurdarat Tulungagung menjalin kerja sama dengan perusahaan transportasi online (daring) Maxim.
Kerja sama ini untuk meningkatkan layanan ke pasien, berupa Layanan transportasi mobil maupun sepeda motor online ini untuk memudahkan layanan pengantaran obat, sampel laboratorium, hingga pengantaran pasien.
Direktur RSUD dr Karneni Campurdarat Tulungagung dr Rio Ardona melalui humas, Hendra Ivan Martono, mengatakan kerja sama yang ditandatangani dan diuji coba sejak 1 Maret 2023 lalu ini sudah dirasakan manfaatnya.
“Misalnya pernah terjadi antrean obat hingga sore hari, hingga para pasien tidak memungkinkan menunggu. Saat itu Maxim yang cover antrean obat. Obat diantarkan langsung ke rumah pasien,” terang Hendra.
Layanan Maxim akan difokuskan pada pasien selain pasien gawat darurat atau pasien rawat jalan.
Sementara layanan gawat darurat dilayani dengan Public Service Center (PSC) atau Tulungagung Emergency Medical Service (TEMS).
Kerja sama dengan Maxim ini juga untuk menangani antrean darah di Palang Merah Indonesia (PMI).
“Untuk tarif sepenuhnya pada Maxim. RSUD dr Karneni Campurdarat tidak memungut fee dari biaya transportasi ini,” sambung Hendra.
Secara teknis pembayaran bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu online dan offline.
Online berarti membayar lewat aplikasi Maxim, sedangkan offline dibayarkan lewat loket pembayaran di RSUD dr Karneni Campurdarat.
Besaran tarif pembayaran offline juga ditetapkan Maxim sesuai dengan aplikasi.
Cara offline memudahkan pasien atau keluarga pasien yang tidak mempunyai ponsel, atau tidak bisa mengoperasikan HP.
Selama uji coba ada 2-3 transaksi setiap hari yang menggunakan jasa Maxim ini.
Head Office Maxim Kabupaten Tulungagung, Herman Widianto, pihaknya menyiagakan 2 ojek online dan 2 taxi online (mobil) di RSUD dr Karneni Campurdarat selama 24 jam.
“Selama ini mereka yang bergantian mengantarkan obat, hasil laboratorium dan mengantar pasien,” ungkap Herman.
Lanjutnya, selama uji coba hingga Jumat (23/6/2023) kemarin ada 60 pasien yang menggunakan jasa antar jemput.
Tarif yang ditetapkan berdasarkan jarak tempuh, misalnya dari RSUD dr Karneni Campurdarat ke RSUD dr Iskak tarifnya hanya Rp 50.000.
Tarif ini tentu lebih murah dibanding harus menyewa kendaraan.
Herman mengaku kerja sama dengan fasilitas kesehatan seperti RSUD dr Karneni ini adalah yang pertama.
Kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan layanan kepada para pasien, dan memberi manfaat bagi driver Maxim.
“Animo masyarakat sangat bagus. Kami berharap kerja sama ini juga meningkatkan ekonomi driver di wilayah pinggiran,” ujar Herman.
Untuk menunjang kerja sama ini, driver Maxim diberi pelatihan khusus untuk menggunakan alat pelindung diri (APD).
Maxim juga diberi loket khusus di apotek dan loket di laboratorium, untuk mempercepat layanan.
Sumber: tribunnews.com