Mataram (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, selama bulan Ramadan 1444 Hijriah, pegawai tidak mengambil waktu untuk istirahat untuk mengoptimalkan pelayanan. “Jam istirahat tidak kita ambil karena kita tidak mungkin potong layanan di tengah-tengah,” kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati di Mataram, Minggu.
Dikatakan, berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Mataram tentang Nomor: 100.3.4.3./292/SETDA/III/2023, tentang Penetapan Jam Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara pada Bulan Ramadan 1444 Hijriah, sudah ada tertera waktu istirahat selama 30 menit yakni mulai pukul 12.00-12.30 Wita. “Tetapi pelayanan di rumah sakit tetap dilaksanakan. Kita tidak ambil 30 menit jam istirahat sesuai edaran, agar layanan bisa selesainya seperti biasa yakni pukul 14.00 Wita,” katanya.
Berdasarkan surat edaran tersebut, disebutkan unit kerja dengan 6 hari kerja, memiliki jam kerja mulai pukul 08.00-14.00 Wita pada Senin sampai Kamis dan Sabtu. Sedangkan istirahat pukul 12.00-12.30 Wita dan Jumat pukul 11.30-12.30 Wita.
Menurutnya, dalam pelayanan selama bulan puasa semua aktivitas berjalan normal seperti biasa. Hanya saja RSUD membuka layanan 30 menit lebih lambat dibandingkan hari normal. “Kalau di luar bulan puasa, kita mulai buka layanan pukul 07.30 Wita, sedangkan saat puasa mulai 08.00 Wita. Tapi kita tidak ambil waktu istirahat,” katanya lagi.
Lebih jauh Eka mengatakan, pada prinsipnya tidak ada perubahan layanan di RSUD Kota Mataram selama puasa dan semua layanan di poliklinik tetap buka termasuk layanan vaksinasi COVID-19. “Untuk kegiatan vaksinasi COVID-19, baik dosis pertama, kedua, ketiga, maupun booster dua tetap berjalan. Silakan bagi masyarakat yang ingin vaksin bisa langsung ke RSUD,” katanya.
Sementara menyinggung tentang jumlah kunjungan pasien selama masuknya bulan Ramadan, Eka, belum mendapatkan data yang pasti. Akan tetapi, jumlah kunjungan pasien di RSUD sebelum masuknya bulan puasa dalam sehari rata-rata mencapai 800 pasien. Kalau dua hari puasa (Jumat-Sabtu), aku Eka, belum cek. “Tapi bisa saja sama karena bisanya setelah libur 2 hari libur Nyepi (Rabu dan Kamis 22-23/3) kunjungan tinggi,” katanya.
Di sisi lain, Eka mengingatkan kepada masyarakat selama bulan puasa agar dapat menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan istirahat selama puasa sehingga bisa beribadah dengan lancar. “Selama puasa yang berubah kan jam istirahat kita, karena adanya ibadah-ibadah yang dilaksanakan malam termasuk bangun sahur. Karena itu, jika ada waktu untuk istirahat sebaliknya dimanfaatkan agar tetap sehat,” katanya.
Sumber: antaranews.com