BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Sarana pendukung peningkatan layanan kesehatan di Banyuwangi segera bertambah. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan segera membangun pusat jantung terpadu, yakni ”Banyuwangi Cardiac Center (BCC)”.
Sebelumnya, rumah sakit milik pemkab tersebut telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebagai rumah sakit jejaring rujukan nasional untuk penyakit kardiovaskular. Dengan keberadaan BCC, para penderita penyakit kardiovaskular (jantung) tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, ditetapkannya RSUD Blambangan sebagai RS jejaring rujukan nasional untuk penyakit kardiovaskular menjadi pemicu pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di fasilitas kesehatan milik pemerintah. ”Pemkab akan terus mendukung peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk keperluan layanan penyakit jantung tersebut,” ujarnya kemarin (20/3).
Ipuk menuturkan, dengan keberadaan BCC, penderita penyakit kardiovaskular Banyuwangi tidak perlu lagi dirujuk ke RS di daerah lain. ”Bahkan, coverage kita akan bertambah karena menjadi rujukan bagi wilayah sekitar. Seperti Bondowoso, Situbondo, hingga Jembrana-Bali,” tuturnya.
Direktur RSUD Blambangan dr Widji Lestariono menambahkan, sebagai RS jejaring rujukan nasional segala peralatan dan kelengkapan tindakan kateterisasi harus lengkap. Saat ini, RSUD Blambangan mampu melakukan kateterisasi jantung atau pemasangan ring jantung sekitar 30 tindakan dalam sebulan.
”Dengan penetapan tersebut, maka kapasitas layanan jantung di RSUD Blambangan akan bertambah. Sehingga diperlukan sarana prasarana, peralatan, hingga sumber daya manusia (SDM) yang lebih memadai. Untuk itu, kami akan membangun gedung BCC,” ujar dokter yang karib disapa Rio tersebut.
Meski demikian, kata Rio, saat ini RSUD Blambangan telah memiliki berbagai peralatan medis pendukung yang cukup canggih. Termasuk layanan Cath Lab (Kateterisasi Jantung) atau pemasangan ring jantung yang belum bisa dilakukan oleh semua rumah sakit.
Rio menjelaskan, BCC akan dibangun tiga lantai. Setiap lantai memiliki fungsi masing-masing, dengan demikian pelayanan jantung dapat dilakukan secara optimal. ”SDM juga akan terus kita upgrade. Rencananya, dokter spesialis jantung akan disekolahkan satu lagi untuk mendapatkan kompetensi yang lebih luas, sehingga layanan kardiovaskular di RSUD Blambangan bisa semakin baik lagi,” cetusnya.
Rio berharap, BCC akan menjadi one stop service layanan penyakit kardiovaskular. ”Mulai pemasangan ring jantung, hingga tindakan operasi bedah jantung,” ujarnya.
Sekadar diketahui, di Jawa Timur hanya ada empat RSUD yang ditunjuk sebagai pusat jejaring rujukan penyakit jantung. Empat RSUD tersebut meliputi RSUD Soetomo Surabaya, RSUD dr Saiful Anwar Malang, RSUD dr Iskak Tulungagung, dan RSUD Blambangan Banyuwangi. ”Insya Allah, akhir tahun ini gedung BCC sudah bisa dioperasionalkan,” pungkas Rio. (sgt/aif/c1)
Sumber: jawapos.com