RUANGBERITA.CO | Jantho – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Besar atau yang dikenal Rumah Sakit Satelit Indrapuri tetap memberi pelayanan seperti biasanya di bulan suci Ramadhan. Dokter spesialis juga tetap akan aktif seperti biasanya di bulan Ramadhan nanti.
Kepala Direktur RSUD Aceh Besar Dr. Mursyidah Sp. S mengatakan RSUD Aceh Besar tetap akan memberi pelayanan terbaik seperti halnya hari-hari biasa saat menjelang dan selama bulan suci Ramadhan nanti.
Jika melihat letak geografis Kabupaten Aceh Besar yang sangat berpencar, ia menjelaskan, pelayanan kesehatan memang susah untuk menjangkau ke daerah yang jaraknya sangat jauh, namun dianjurkan terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang optimal melalui puskesmas terdekat di wilayah tersebut.
“Memang ini menjadi kendala tersendiri, namun melalui puskesmas terdekat kita berharap pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa optimal, untuk rujukan bisa diberikan ke rumah sakit terdekat dengan wilayah itu, yang penting dapat pelayanan kesehatan masyarakat yang sesuai,” ujar Mursyidah di RSUD Aceh Besar, Indrapuri, Senin (20/3/2023).
Mursyidah optimis RSUD Aceh Besar mampu memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Aceh Besar, meskipun saat ini fasilitas gedung RSUD sangat kecil.
“Kita tahu fasilitas gedung RSUD masih terbatas, tapi dengan semangat kerja untuk mesayarakat, saya yakin RSUD mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat Aceh Besar,” imbuhnya.
Mursyidah mengatakan saat ini RSUD Aceh Besar telah menetapkan lebih kurang 17 Dokter Spesialis dan mereka akan standby untuk melayani masyarakat di bulan Ramadhan nanti. Hanya tenaga spesialis Radiologi yang belum kita miliki.
“Ada sekitar 17 Dokter Spesialis yang hari ini standby di RSUD kita, hanya Dokter spesialis Radiologi yang belum kita punya hari ini, dan siapa pun yang ahli dalam bidang Radiologi pintu RSUD kita masih terbuka lebar untuk selalu bekerjasama demi terwujudnya masyarakat yang sehat,” pintanya.
Untuk saat ini RSUD Aceh Besar melayani masyarakat perharinya lebih kurang 200 orang dengan berbagai macam keluh kesah penyakit yang dialami masyarakat, dan rata-rata yang berobat di RSUD Aceh Besar kebanyakan dari lansia.
“Kita melayani 200 lebih masyarakat setiap harinya, dan pasiennya kebanyakan dari lansia,” ujar Mursyidah.
Mursyidah berharap dengan pasien yang terus bertambah ini, Pemerintah daerah dapat menambah beberapa fasilitas atau sarana di RSUD, karena mengingat fasilitas gedung yang masih sempit bisa menjadi kendala bagi pelayanan masyarakat kita, apalagi saat awal tahun.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat menambahkan beberapa ruangan di RSUD, agar pelayanan masyarakat bisa terpenuhi dengan maksimal,” tuturnya.
Sementara itu, kepala perawat dirawat Inap Terpadu dr. Elidayani, S.Kep mengatakan, RSUD Aceh Besar setiap bulannya menerima 110 orang pasien dan para pasien tersebut paling lama dirawat disini sekitar tiga hari.
“Kami disini menangani pasien dirawat Inap setiap bulannya lebih kurang 110 pasien, dan pasien yang dirawat disini paling lama tiga hari, jika pasien tidak sembuh atau membaik selama tiga hari, maka pasien tersebut akan kami rujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA),” ujarnya.
Dirawat Inap sendiri kata dr. Elidayani terdapat 20 orang perawat dengan setiap harinya diganti shif dari jam 7 pagi hingga jam 8 malam setiap harinya dengan total 4 shif dalam 2 hari.
“Kami disini terdapat 20 orang tenaga perawat dan terdapat 4 shif dalam setiap 2 harinya dan bertukar shif pada jam 7 pagi dan jam 8 malam,” pintanya.
dr. Elidayani menyampaikan hari ini RSUD Aceh Besar terkendala dengan fasilitasnya yang sangat sempit, sehingga saat pasien membludak kami kewalahan, tapi kami tidak tau setiap tahunnya menjelang puasa, para pasien ini sembuh dengan sendirinya dan minta pulang.
“RSUD hari ini terkendala dengan fasilitasnya yang sempit, dan setiap tahunnya menjelang puasa rumah sakit terbilang kosong dirawat Inapnya, kami berpikir seperti adanya sugesti, karena terjadinya setiap tahun,” ungkapnya.
Selanjutnya di IGD sendiri kata dr. Yeni Sanila S.ST kebanyakan pasiennya dari laka lantas dan lansia, dan yang minta nginap biasanya pasien laka lantas yang parah dan pasien penyakit dalam.
“Kami menerima pasien di IGD setiap harinya lebih dari 70 orang pasien, namun yang nginap tidak tentu, kadang ada tujuh orang dalam sehari, kadang lebih tergantung penyakit yang diderita oleh pasien,” tuturnya.
Sementara itu seorang pasien di IGD Sri Wahyuni (23) warga Indrapuri mengatakan, pelayanan yang diberikan oleh RSUD Aceh Besar sudah sangat bagus dan baik, dengan perawat dan satpam yang ramah serta mereka mengarahkan kita kepada para perawat atau dokter yang kita butuhkan.
“RSUD ini pelayanannya sudah sangat bagus, perawatnya ramah-ramah dan dokternya pun baik-baik tidak mempersulit kita sebagai pasien,” katanya.
Sedangkan pasien rawat inap sendiri yang sudah terbaring karena penyakit jantung Muhammad (62) warga Gampong Bintah Kecamatan Kuta Cot Glie mengatakan, pelayanan RSUD Aceh Besar tersebut sudah sangat bagus dengan dokter spesialis yang masuk setiap harinya, hanya saja fasilitasnya yang masih kecil.
“Pelayanan rumah sakit ini sudah sangat bagus dari sebelumnya, dokter spesialis pun sudah aktif setiap harinya, hanya saja sarananya yang kurang memadai,” tuturnya.
Sumber: ruangberita.co