RADARSOLO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soehadi Prijonegoro Sragen gagal mencapai target pendapatan 2022. Untuk itu, tahun ini belum akan menaikkan target, meski mengalami peningkatan pasien. Tidak tercapainya target lantaran berubahnya aturan pembiayaan pasien Covid-19.
Direktur RSUD Sragen dr. Joko Haryono menyampaikan, target pendapatan RSUD Sragen sebesar Rp 129 miliar. Namun hanya terealisasi 95 persen. Pada dasarnya, pada 2022 ada peningkatan jumlah pasien yang berobat. Kenaikan pasien juga kecil. Selain itu ada perubahan klaim pada pasien Covid-19.
”Namun sekarang sudah dirubah, merawat pasien Covid-19 sama seperti pasien umum lainnya. Kalau 2021 memang pasien lebih sedikit, namun indeks klaim pasien Covid-19 lebih besar,” terang Joko.
Pihaknya optimistis tahun ini ada penambahan pendapatan. Seperti bangsal penanganan stroke. Selain itu ada persiapan untuk membuka aesthtic clinic. Sedangkan soal pembangunan, Joko menyampaikan penyelesaian pembangunan aula baru dengan anggaran Rp 2,5 miliar. Saat ini sudah selesai untuk struktur bangunan. Tinggal beberapa pekerjaann dan finishing.
”Aula pertemuan yang lama maksimal 80 orang, kami siapkan dengan kapasitas mampu 300 orang,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan pembangunan tetap menggunakan anggaran rumah sakit dari BLUD. Selain itu ada rencana untuk persiapan penambahan gedung dan membongkar bangunan lama. Sayangnya masih butuh perencanaan anggaran dan belum bisa direalisasikan pada 2023 ini.
”Rencana kita buat empat lantai untuk laboratorium dan ICU, belum bisa direalisasikan tahun ini,” tandasnya. (din/adi/dam)
Sumber: jawapos.com