Studi terbaru melaporkan bahwa pelanggaran keamanan siber yang ditemukan di rumah sakit dikaitkan dengan tingkat kesadaran keamanan siber personel yang rendah. Pekerjaan ini bertujuan untuk menilai budaya keamanan siber di lembaga kesehatan dari negara-negara UE berpenghasilan menengah hingga rendah. Proses evaluasi dirancang dan dilakukan melalui survei online anonim yang menargetkan masing-masing departemen TIK (teknologi internet dan komunikasi) dan profesional kesehatan.
Penelitian dilakukan pada tahun 2019 untuk wilayah kesehatan di Yunani, dengan sejumlah besar rumah sakit dan pusat kesehatan, rumah sakit besar di Portugal, dan klinik medis di Rumania, dengan tingkat respons 53,6% dan 6,71% untuk profesional TIK dan kesehatan, masing – masing.
Temuannya menunjukkan perlunya membentuk departemen keamanan siber individu untuk memantau aset dan sikap sambil mendasari pentingnya program pelatihan kesadaran keamanan berkelanjutan.
Analisis hasil kami membantu dalam memahami tindakan pencegahan, yang telah diterapkan di institusi kesehatan, dan akibatnya meningkatkan pertahanan keamanan siber, sekaligus mengurangi permukaan risiko.
Artikel ini dipublikasikan pada 2022 di jurnal MDPI.