Pertumbuhan pesat jumlah pasien dengan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) mengancam akan membebani rumah sakit dan kapasitas unit perawatan intensif.
Pandemi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan rumah sakit untuk tetap mampu secara finansial di tengah perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemberian perawatan dan tagihan jasa.
Untuk membatasi penyebaran penyakit dan menciptakan kapasitas dan staf rawat inap tambahan, banyak rumah sakit menutup departemen rawat jalan dan menunda atau membatalkan kunjungan dan prosedur elektif.
Perubahan – perubahan ini, meskipun diperlukan untuk menanggapi pandemi COVID-19, berpotensi mengancam kelangsungan keuangan rumah sakit, terutama yang memiliki tantangan keuangan yang sudah ada sebelumnya dan yang sangat bergantung pada pendapatan dari layanan rawat jalan dan elektif.
Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di JAMA Network.